Sabtu, 27 Juli 2013

Melewati Syfa #2

Syfa, aku coba untuk melawatimu
terserah apa mau mu, aku akan tetap pada pendirianku
aku biarkan kamu melakukan apa yang kamu inginkan
karena aku yakin, aku mengenalmu dengan baik
meskipun perih rasanya
saat aku tahu, kamu biasa aja ada dan tanpa aku

Aku akan mewujudkan semua mimpi dan keinginanku
dan akhirnya tahun ini, pendidikan S2 ku selesai
setelah gelaar double degree aku raih berkat dukungan Syfa
Pekerjaanku di kantor papa juga berjalan dengan baik
sekarang waktunya aku meminta cuti tinggal di negeri orang

Kedua orangtuaku mengizinkan, aku pergi kembali
dan berlibur di tanah kelahiranku
Indonesia

Banyak negeri telah aku jalani
tapi hanya negeriku ini yang selalu ada di hati

Setibanya di Jakarta, aku tapak tilas sejenak ketempat-tempat bersejarah untukku
sebelum akhirnya aku tiba d rumah oma

Teman-teman SD dan SMP ku mengetahui kedatanganku
tidak ku sangka mereka masih mengingatku
kami bercerita banyak hal yang telah terjadi selama ini
dan cerita Syfa aku skip di dalam hati saja

Teman SMPku bilang, minggu depan waktunya reuni akbar beberapa angkatan
dan itu termaksud angkatannya Syfa
Masalahnya Syfa datang gak ya??
aku penasaran ingin melihat langsung kondisi Syfa
apakah dia masih hidup dengan tenang

Beberapa hari ke depan aku akan berlibur ke Kepulauan Seribu
Lama sudah tidak menyatu dengan air laut
semua yang terbaik, hanya itu yang memenuhi otak ku

Kalau kamu memang takdirku, kita akan bertemu di reuni itu
dan kali ini tidak akan aku biarkan semua berakhir
yang ada kita akan memulai awal lembaran baru

Syfa hati ini sangat melekat dirimu :)

Melewati Syfa #1

Suatu senja aku sangat bersemangat membuka e-mail dari laptop kesayanganku
Aku tak sabar melihat kotak masuk pesan dari Syfa
sudah 3 bulan ini, aku lost contact dengannya
mungkin Syfa ingin memberiku surprise di hari ulang tahunku

Ku mulai berselancar di dunia maya
ada 1 pesan masuk dari Syfa
benarkan Syfa tidak lupa hari ini
hehehhehe

Ucapan selamat ulang tahun pun terlontar di awal pesan
kemudian Syfa meminta maaf telah mengabaikan pesanku selama 3 bulan ini
dan sepertinya pesan kali ini sangat panjang..
masih ada terusannya lagi,

Syfa, aku bayangin kamu datang
dan bicara langsung kepadaku
menceritakan aktivitasmu selama ini
aku sangat merindukanmu

Paragraf selanjutnya, Syfa juga meminta maaf
Dia meminta aku mengingat kembali
awal pertemuan kita dan meminta sekarang juga hubungan ini diakhiri dengan cara baik - baik

Aku tak yakin Syfa mengirim pesan ini
apa maksudnya??
tidak ada komuniasi 3 bulan, kemudian dia minta putus

Aku tidak bisa terima,
aku katakan kepada Syfa; kalo aku tidak mengerti dengan apa yang dia maksud dengan kata diakhiri?
hanya itu balasasn pesan yang bisa aku kirim

Berfikir aku semalaman suntuk,
apa salah ku?
benar-benar aku intropeksi diri
Syfa tidak habis fikir bisa terlintas benakmu untuk mengakhiri semua ini

Apa karena jarak kita yang terbentang luas diantara samudera dan benua?
apa karena waktu yang sulit mempertemukan kita?
atau karena kamu lelah, bosan denganku??
Pasti bukan karena itu semua kan?
aku kenal kamu,,

Selama ini kita bertahan membangun hubungan jarak jauh
tanpa ada waktu untuk bertatap muka secara langsung
tanpa rasa curiga di hati satu sama lainnya
kita saling peduli dan berbagi semangat untuk merefreshkan kembali isi otak

Kenangan bersamamu terlalu indah untuk sekedar diingat Syfa
bahkan rinduku ini tak bertepi untuk segera melihatmu
Namun apa-apan ini??

Syfa membalas pesanku,
dia menulis ulang keingiinannya dengan format yang baku
dalam bahasa Indonesia, Ingris dan Jerman

kamu tau Syfa hati ini teriris-iris melihatnya
air mataku sampai tak bisa keluar saking ini begitu pedih
sekian lama aku mengenalmu
ini akhirnya

kamu meminta untuk kita tidak saling kontak lagi
tidak saling menjalin hubungan lagi
tidak saling ketergantungan satu sama lainnya
kamu ingin semua yang terbaik segera terwujud untukku
kamu ingin melepaskan semua tentangku begitu saja

aku masih mengajukan rasa keberatanku
kamu melakukan ini sesuka hatimu saja
Baiklah, semoga semua yg terbaik segera tercipta untukku
dan juga kamu Syfa

Minggu, 14 Juli 2013

Ada 2 Option yang seimbang

Syfa hanya ingin jadi anak sholehah, berbakti kepada orang tuanya dan bermanfaat dalam hidupnya.
Syfa juga berharap Awan tertakdir untukknya.

Suatu hari Bunda Syfa menyampaikan dua pilihan perjodohan,
Pertama datang dari teman masa kanak-kanaknya Syfa namanya Fadli, sewaktu SD dia anak yang pandai selalu menjadi juara kelas, setelah masuk SMP Favorit Fadli sedikit berubah mengikuti gaya anak band, di SMA Fadli terkenal karena ketidak disiplinannya, bahkan ia sempat rehat 1 tahun dan baru di tahun berikutnya melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum sebuah Universitas Swasta. Tamat kuliah ia masuk pendidikan satuan pengayom masyarakat. Dan aku kenal baik dengannya, walaupun dia tidak berusaha mengenalku hehhehehe *ada cerita dibalik perpisahan kita dahulu
Yang kedua adalah anak dari sahabat kecil bunda, tante Dessy. Ternyata anaknya satu kampus dengan ku. Satu fakultas juga sama Fadli tapi dia di Universitas Negeri di suatu kota. Namanya Rendra :) Gak kaya Faadli yang easy going dan gampang membuat orang ketawa melihat tingkahnya. Rendra, cendrung kaku dan sulit ditebak apa maunya. Mungkin karena aku hanya sebulan mengenalnya hahahha. Kami satu organisasi dan pernah satu acara. Selesai kuliah, Rendra melajutkan pendidikan angkatan laut. Dan aku masih penasaran dengannya hohohoho

Tuhan, bunda memintaku untuk berkenalan dan menghabiskan waktu bersama mereka secara bergantian.
Minngu pertama Fadli dan keluarganya datang ke rumahku. Bermaksud mengajakku ikut serta pergi Villa Keluarga mereka di kawasan Bogor. Aku dan Fadli pun sepertinya sudah illfeel ketemu lagi, apalagi acara beginian. Kalau bukan karena kebaikan hati mamanya mana mau aku jalan-jalan bareng Fadli :p Teman kecilku yang sudah tumbuh menjadi pria dewasa dan melupakan aku *nice
Minggu kedua aku pergi ke bandara menjemput tante Dessy dan mengantarnya ke Asrama Rendra. Seperti yang ku duga, Rendra tidak lagi mengenalku. Perasaan baru satu setengah tahun kemarin :D

Mereka berdua baik-baik aja di mataku, orang tuanya juga gak masalah. Yang jadi masalahku, boleh gak bunda kalo Syfa milih Awan.....
Awan itu Syfa banget lho bunda,
Awan selalu mendukung Syfa dari jauh,
Awan gak pernah g kasih kabar Syfa..
Tapi emang satu sih, bun. Orang tuanya Awan gak kenal Syfa, mungkin belum.
Intinya Syfa milih Awan :)