Selasa, 30 Juni 2015

Awal dan akhirnya TUHAN yang menyatukan kita

Kamu bilang aku terlalu sibuk
Katamu sulit untuk bertemu denganku
Apalagi untuk berbicara dari hati ke hati

Memang sekarang aku jauh lebih mandiri
Aku terbiasa melakukan segala sesuatunya dengan kemampuanku sendiri
Sering kali aku dianggap egois

Tapi apa kamu pernah, merangkulku dan bertanya?

----------------------------------
Kamu duluan yang memulai perkara
Kamu yang pergi dan menghilang tanpa jejak
Kamu yang gak pernah peka, bagaimana perasaanku saat itu

Hatiku hancur berkeping-keping
Kamu gak tau, betapa getirnya rasaku
Sekejap saja kau berpaling dan tak ada tanda-tanda utk kembali
Hmm,, sudahlah
Sudah termaafkan

Sekarang kamu datang, di saat
Aku tengah bersusah payah membangun namaku
Kamu tanya bagaimana perasaanmu?
Maksudnya lhoo

Kamu kecewa, karena aku bukan gadis lugu yang kamu tinggalkan waktu itu
Atau kamu terkejut, aku bisa melakukan semuanya sendiri?
Kamu gak nyangka, aku bisa semandiri ini

Kamu, alasanku.
------------------------------

Aku lelah, sungguh aku tak bisa menangani semua ini sendiri
Aslinya aku butuh bantuan
Aku juga wanita biasa, yang membutuhkan kasih sayang
Tak bisakah kamu sedikit pengertian

Tak bisakah, kau mengulurkan tanganmu
Memelukku dengan segenap hatimu
Mengelus punggungku dengan lembut
Dan mengecup keningku

Lalu kita duduk bersama, sepanjang senja sore itu
Menyusun dan mulai menjalankan masa depan kita
Menyudahi segala perkara dengan sebaik-baiknya

Memulai semuanya dari awal lagi
Awal dan akhir yang bahagia
Karena kini, tujuan kita hanya satu
Kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa

MRK

Perusahaan A memiliki nama besar nan tenar.
Perusahaan A pandai mengarahkan perusahaan-perusahaan lain untuk memiliki budaya kerja yang positif
Banyak perusahaan yang telah ditangani Perusahaan A berhasil dan mempertahankan ajaran dari Perusahaan A

Tapi sayang sekali, Perusahaan A sendiri belum sebesar, setinggi, selebar, seluas, dan lawas perusahaan-perusahaan yang ia tangani
Untuk masalah kemanusian karyawan, Perusahaan A terkesan terlalu memeras keringat, tenaga, waktu, bahkan  kocek pekerjanya

Pada dasarnya, ada kebijakan yang tidak pro-pekerja di Perusahaan A

Semoga Komensar, dan Direksinya dapat petunjuk Tuhan.
Segera diberikan kesempatan untuk bertobat
Tuhan, perbaikkilah manajemen Perusahaan A
Berkahi para pekerjanya dengan kesehatan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesuksesan.

Pernah aku merasa bersalah

Pernah, aku merasa bersalah;
Sewaktu aku hadir di tengah-tengah kehangatan kekuargamu
Selama aku berada di sisimu, membebanimu
Sesaat aku terlalu egois, untuk menyudahi hubungan kita
Dan sepanjang hidupku ini, aku merasa bersalah belum dapat membuat kalian bahagia serta bangga pernah bersamaku menjadi bagian kehidupanku

Hidupku terlalu sederhana
Aku tertawa bila aku bahagia
Aku menangis bila bersedih
Aku tersenyum bila aku senang
Aku cemberut bila aku sebal
Apa yang menjadi rasa hatiku, itu yang terpancar di wajah dan sikap

Akan tetapi aku memiliki hati yang bisa dibilang lembut
Aku mengerti apa itu namanya balas budi
Keinginan itu, sejak ketulusan demi ketulusan kalian tercurah untuk ku

Maaf aku pernah menyita waktu dalam kehidupan kalian
Maaf aku pernah lancang masuk ke dalam kehidupan kalian

Terima kasih untuk semua kebaikan yang kalian ajarkan kepadaku

Pangeran Kecil, Pelindungku

Heii,, pangeran-pangeran masa kecilku
Tahun ini aku ultah yg ke 23 tahun, lhoo
Where are you, dear??
I really miss both of you

Kalian dahulu begitu baik, selalu menjagaku
Memberikan perlindungan terbaik yang kalian mampu hanya untukku
Kalian sudah seperti kakakku sendiri
Kasih sayang kalian melebihi saudara kandung, waktu itu

Kini 17 tahun sudah, masa-masa itu berlalu
Kalian tak lagi bisa aku jangkau
Aku perempuan pendiam, dan kalian laki-laki tak peka
Aku tak bisa mengungkapkan kerinduanku secara langsung
Kalian tidak bisa memahami situasi dan kondisinya

Walhasil kita tak lagi saling peduli
Seketika acuh satu sama lain
Tapi sungguh, jauh dilubuk hatiku aku rindu masa-masa itu
Setidaknya izinkan aku sekali saja membalas kemurahan hati kalian waktu itu