Selasa, 14 Maret 2017

Sederhana

Sederhana

Sederhana saja, caramu menyayangiku
Ketulusan hatimu dan keluarga besarmu
Menjaga kebahagian lahir dan batinku
Sampai kalbu kehangatan itu menyentuhku

Sederhana juga, caramu mencintaiku
Kau relakan aku berbahagia dengan caraku sendiri
Kau awasi aku dari kejauhan itu
Kau rahasiakan perih dan penderitanmu dari orang sekitarku
Kau simpan semua lukamu seorang diri

Sederhana sekali, caramu bercanda
Kamu berhasil membungkam keluarga besarmu untuk tetap bersamamu
Memastikan aku tidak tahu apapun tentang kerapuhanmu
Bahkan sampai detik terkahir kepergianmu
Kamu tak ingin seorang pun tahu
Apalagi Ibumu

Telepon malam itu menyadarkanku
Betapa bodohnya aku melepaskan cinta dan kasih sayang itu
Meninggalkan kehangatan dan kenyamanan hidup untuk sesuatu yang tak aku pahami

Kepergianmu adalah tamparan besar dalam hidupku
Aku sudah menyia-nyiakan ketulusan hatimu
Aku pernah berkata, bersikap dan bertindak tidak seharusnya kepadamu
Maafkan aku telah menghancurkan semua kehidupanmu

Bagaimana aku bisa menghadapi keluarga besarmu?
Aku terlalu malu untuk mengakui kebodohanku
Aku pun tak ingin keangkuhan merajai hatiku
Ajari aku kesederhanaanmu

Kesederhanaanmu, keteguhan hatimu dan kehangatanmu jujur aku rindu
Perhatianmu, kasih sayangmu, dan ketulusanmu masih terasa dan selalu kuingat jelas
Senyuman, belaian lembutmu, dan tutur katamu menenangkan kegusaran hatiku

Masa laluku ada di kamu
Kamu penyimpan rahasia terbesarku
Seberapa cengengnya aku
Seberapa manjanya aku
Seberapa rapuhnya aku
Kamu tahu dengan pasti

Apa yang dapat aku lakukan untuk keluarga besarmu?
Untuk Ibu, Ayah, Kakak dan Adikmu
Sungguh aku takut, kehadiranku menghadirkan luka
Aku takut mereka murka
Atau mereka sudah muak berhadapan denganku

Aku yang dahulu hanya berfikir sederhana
Aku bahagia pernah dan memiliki kalian di masa itu
Terima kasih ku sungguh tak terhingga
Untuk keluarga keduaku