Selasa, 29 November 2022

Dear Calon Imam Anakku

Dear calon imam anakku
Anakku adalah salah satu berkat luar biasa yang Tuhan titipkan hadir dalam hidupku

Dia anak perempuan pertama
Tempat aku uji coba, belajar menjadi orang tua

Awalnya dia anak yang manis dan manja sekali
Karena semua mata tertuju menyambutnya
Juga hanya baru ada dia yang menjadi fokus keluarga kami

Dia keras kepala, egois tapi hatinya lembut
Sabarnya setipis tisue
Inginnya selalu menggebu

Dia pemberani dan petualang ulung
Dia gak bisa disetop
Dia akan berhenti kalau sudah mengalami dan tau rasanya tidak enak

Dia cantik, cerdas dan cekatan
Tentunya dia juga manusia biasa

Kurang lebih dia sama sepertiku, nak
Dia bagus dalam hal karir
Akan tetapi kerapihan dan kebersihan rumah kurang
Memasak pun hanya enak menurut standar rasanya saja
Itu pun makanan sederhana

Dari kecil telapak tangannya sangat sensitif
Ia hampir gak bisa ketemu sabun apalagi deterjen bahkan sabun colek

Semenjak ada adik-adiknya
Dia jadi terbiasa menangani semua masalah dalam hidupnya seorang diri

Bahkan siapa cinta pertama atau cinta monyetnya, saya tak paham

Suatu saat dia terlihat murung
Mencari seribu alasan untuk tidak keluar rumah
Tapi teman-temannya gak pernah absen untuk bermain bersamanya

Dia paksa fisik dan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja
Sampai kami temukan dia jatuh pingsan
Dan membuat kami semua panik

Untung dia masih dikasih umur untuk bertahan
Meski kami sudah pasrah dan mengundang beberapa orang untuk mengaji disekelilingnya

Banyak hal yang tak dapat saya sampaikan di sini

Kamu telah meminangnya
Untuk beribadah kepada Allah SWT menjadi teman hidup sesurgamu

Dia telah menerima pinanganmu
Meyakinkan dirinya, kamu adalah nama yang telah Allah takdirkan 50rb tahun lalu untuk berpasangan dan beribadah bersama mendekatkan diri serta memantaskan diri untuk menjadi penghuni surgaNYA

Selamat berlayar
Saling belajar
Menghormati
Menghargai
Memaafkan
Berguna
Berkah
Aamin





Minggu, 13 November 2022

Menurutku, Aku berjuang 1000% dibandingkan Kamu

Menurutku, aku telah berjuang 1000x persen dibandingkan kamu
Aku melewatkanmu untuk kebaikan kita
Kamu punya banyak keinginan yang ingin direalisasikan
Sedangkan aku hanya ingin terus melihatmu kamu bahagia

Tak mungkin kupatahkan sayapmu waktu itu
Bahkan hingga detik ini
Keras kepalamu tak ada yang bisa menandingi
Keyakinanmu membuatkmu berani mendobrak batas-batas itu

Waktu itu aku harus berperan menjadi anak dan cucu yang penurut
Mengikuti pendidikan A-Z, aku menjadi diproses untuk matang sebelum waktunya
Karenq tuntutan perusahaan milik keluarga

Hingga kini, perusahaan sudah otopilot
Bergerak dengan smooth untuk terus menghasilkan pundi-pundi keuntungan
Bukan hanya untukku sendiri, keluargaku, dan semua orang yang menjadi bagian dari perusahaanku

Jika kemarin sulit untukku menebak setiap manuvermu
Kini aku lebih menikmati melihatmu melalui badai demi badai dalam hidupmu
Semangatmu tak juga padam

Sesekali aku melihatmu sembuyikan air mata
Sesekali aku melihatmu menangis menikmati kesedihanmu seorang diri
Kamu ingin orang hanya tahu bahagiamu, tak pernah kamu membagi duka kecewa serta kesedihanmu
Sesekali kamu menahan sakit, yang seharusnya sudah tak tertahankan
Aku heran kenapa kamu resisten terhadap rasa sakit
Sesakit itukah kehidupan membentukmu

Aku mellihatmu tumbuh dari girl jadi woman and now like a lady
Awasome
Kamu cantik dan menawan serta istimewa di hatiku

Singgasanamu selalu ada di hatiku
Bolehkan kini aku hadir kembali dikehidupanmu
Membersamaimu
Mendampingimu
Membimbingmu

Senin, 07 November 2022

Mungkin semua waktunya tak tepat, karena kita bukan orang yang tepat

Cepat atau lambat
Perjalanan ini, semakin mengantarkan pada inti kehidupan
Puluhan bahkan ratusan kali aku bertemu orang yang tak tepat
Jadi aku belum bisa meletakkan apa yang seharusnya

Lelah sudah berandai
Harapan itu masih ada
Sisa tenanga itu masih digunakan untuk usaha dan ikhtiar

Kalau kita hanya dua orang yang tak tepat
Hanya untuk sekelebat menatap
Apalah arti dari sebuah pengharapan

Bukannya harus aku kubur
Bukannya semua sia-sia
Bukannya sudah selesai sampai di situ