Rabu, 23 Juni 2021

Dear My Baby

Hi Darling, My Baby
Entah kelak aku berjodoh bertemu denganmu atau tidak
Entah nanti aku diizinkan Yang Maha Pencipta untuk menjadi your Mom atau tidak
Ini mungkin bisa menjadi pengharapanku pada penerus darah dagingku kelak
Semoga aku layak dan diizinkan Tuhan untuk menikah dan memiliki garis keturunan

Nak,
Terima kasih sudah hadir kedunia ini dengan sehat selamat
Terima kasih sudah memanfaatkan rahim ini dengan baik
Terima kasih sudah menemani tubuh ini selama 9 bulan
Maafkan diri ini ya nak, masih banyak kurangnya
Maafkan mama ya, nak
Maafkan mama

Mama bersyukur sekali, kamu ada ditubuh ini
Kamu tumbuh dan berkembang dengan baik ditengah aktivitas mama
Mama bersyukur sekali, kamu lahir dengan sehat dan selamat
Kamu yang mama nantikan

Sayang, mama menunggu papa sampai usia 29 menjelang 30 masih belum terlihat hilal jodohnya
Mama maklum dengan semua kekurangan mama
Mama pun belajar dan terus mencoba untuk memantaskan diri
Sampai mama dan papa dipertemukan
Kami tak menunda kehadiranmu nak
Kami bahkan mendambakanmu lebih dulu dari pada pasangan yang seperti apa

Nak, mama papa gak punya bekal banyak untukmu
Kamu yang harus berjuang sendiri untuk kehidupanmu ya Nak
Memang tidak mudah, tapi insyaallah Allah izinkan untuk dapat melaluinya dengan baik

Mama riindu kamu, jauh sebelum dirimu hadir
Bahkan saat ini, mama belum bertemu papa

Apakah mama, akan segera bertemu papa?
Kapan dan dimana?
Hanya Yang Maha Mengatur yang tahu
Mama masih berdoa dan berusaha ya Nak

Semoga kamu gak ketawa pas baca ini

Love you nak

Selasa, 01 Juni 2021

Mengabaikanmu Adalah Perkara Berat, Namun Aku Bisa Melewatinya

Mengabaikanmu adalah perkara berat
Sebelum kamu yang tersakiti
Aku lebih dahulu menyakiti diriku sendiri

Sebelum kamu yang menangis, menjerit minta tolong
Aku sudah lebih dahulu sekarat
Dan aku tetap memilih melakukannya

Karena itu yang aku yakini sebagai jalan terbaiknya
Awalanya kita tak kenal
Kemudian jadi terbiasa memperhatikan satu sama lainnya

Tadinya kita biasa saja
Lama-lama kita terbiasa saling mengamati
Sampai akhirnya aku mengabaikanmu

Menganggapmu tak ada
Padahal kamu dihadapanku
Tersenyum manis, hendak menyapaku

Aku berjalan lurus terus tanpa jeda
Memasang muka datar
Bukanlah perkara mudah

Hatiku hancur berkeping-keping
Duniaku seketika runtuh
Tapi aku harus kuat

Jadinya, kini kamu tahan banting
Kamu percaya dengan kekuatanmu sendiri
Kamu menakjubkan, melebihi ekspektasiku

Sekarang aku yang merasa diabaikan
Niatku datang, menemuimu
Bertegur sapa denganmu

Akan tetapi aku tak dianggap
Kamu tersenyum dan menyapaku balik
Semuanya seperti formalitas saja

Datar, hambar dan ambyar
Tak seorang pun memahamimu
Aku seolah mengetahui dan mengerti

Seakan aku tahu
Semua asal muasal ini dari mana
Dari dirimu yang dahulu aku abaikan

Seakan aku mengerti
Aku pernah ada diposisimu
Ya, inilah aku

Aku telah sampai ditahap berkeluarga
Istri satu, anak dua, laki dan perempuan
Duniaku terasa lengkap

Kamu masih sendiri
Menikmati aktivitasmu sehari-hari
Mencoba berbaikan dengan semua lukamu sendiri

Kamu garis dengan sangat jelas
Antara aku dan kamu
Karena kamu menghargai aku

Karena kamu menghormati aku
Karena kamu tahu posisimu
Situasi dan kondisinya berubah drastis

Aku datang bukan untuk memulai sesuatu yang hanya ada di masa lalu
Aku datang hanya untuk menyapa dan mengatakan semuanya baik-baik saja
Selama aku bisa menerima diriku sendiri

Maaf bila kamu yang terluka
Maaf bila kamu yang tak bisa lupa
Maaf bila kamu ada masih menyimpan cinta