Aku sudah mengagumimu lebih dahulu
Aku sudah terpukau dengan semua tentangmu
Sampai kamu sadar akan kehadiranku di hidupmu
Kesan pertamamu untukku seperti keajaiban
Kebetulan demi kebetulan tetiba muncul dihadapanmu
Tak pernahkah kamu berfikir semesta sedang memcoba menyatunkan kita
Siang itu, temanku sedang bercerita tentang sosokmu
Anak manja yang cengeng, polos, bodoh, cenderung naif
Suka sama salah satu pangeran kecilnya akan masuk ke sekolah kami
Dia dan teman satu sekolahnya dahulu diminta atau seakan-akan dititipkan Si Anak Manja ini
Dan itu kamu
Pertama aku melihatmu, kamu berbeda
kamu tahu apa yang kamu jadikan tujuanmu
Kendali dirimu cukup tegas bahkan garismu cukup keras
Beberapa kali aku lihat kamu melaporkan ketidakdisiplinan murid di luar maupun di dalam gedung sekolah
Kamu juga manusia biasa
Punya salah dan khilaf sampai satu kelas pun dihukum berkatmu
Atau satu kelas penasaran siapa sosok kakak kelas yang bolak-balik memastikan kenyamananmu di sekolah
Kemudian kita dipertemukan di suatu situasi dan kondisi yang sudah digariskan
Di detik itu kan, kamu baru menyadari kehadiranku
Aku tetap jaga jarak dan bersikap misterius
Aslinya aku ingin terlibat diskusi bersamamu
Akan tetapi banyak mata yang ku tahu mengawasimu
Aku pun diam-diam lebih memperhatikanmu
Gambarmu kaku banget
Dan kamu tersipu menutupinya dengan tanganmu
Entah bagaimana aku menikmati keberasaanmu di sisiku
Sekali dua sampai tiga kali, aku curi kesempatan untuk lebih dekat denganmu
Lewat berbagai manuver-manuver yang terlihat tidak sengaja
Aslinya aku sengaja melindungimu dari bercanda yang kelewatan itu
Aku tak ingin menjadi sosok yang kamu idamkan
Aku hanya ingin waktu terus mengizinkanmu di sisiku
Melihatmu dan bersama kamu itu sudah lebih dari cukup
Tenang saja, aku yang mengamatimu lebih dahulu