Sabtu, 29 November 2025

Kamu sudah berusaha, terima kasih

Kamu sudah berusaha
Terima kasih

Dahulu kamu menjaga pandangan
Menjaga hati
Menjaga diri sekuat dan semampumu
Lalu memutuskan pergi
Meski kamu tahu
Hatimu sudah memilihku

Jauh berjarak
Tanpa kata apalagi kabar
Terlalu lama untuk tidak berkomunikasi
Karena kamu fokus membangun istana
Memelihara kekuatanmu
Untuk lebih siap menemuiku lagi

Sekarang benar kamu di sini
Kita bertemu lagi
Setelah belasan tahun dilalui
Usia pun sudah sangat matang
Aku cuma bisa berkata "terima kasih"

Terima kasih atas semua usaha yang telah kamu usahakan
Sehingga kamu masih dalam kondisi sehat walafiat
Terima kasih sudah bersusah payah menemukan diriku

Aku terharu kamu masih mencariku

Minggu, 26 Oktober 2025

Aku Bukan Marah, Tapi Kamu memang Pandai Menyimpulkan

Aku tahu ini kamu
Aku bukan marah
Aku rasa tidak senang
Dengan semua ucapanmu
Dengan mudahnya kamu berasumsi dan mengambil kesimpulan dari POV mu sendiri

Lalu bagaimana dari sudut pandangku
Kamu yang memilih pergi
Kamu yang tak ingin tersakiti
Kamu yang meninggalkanku hari itu

Lama tak bertemu ternyata dunia kita bersatu lagi
Awalnya aku tak mengira orang ceria dan hangat itu kamu
Ternyata ada sisimu yang lain yang tak aku lihat
Ku nikmati waktu bersamamu tanpa kamu sadari ini aku
Ya seprofesional itu kamu dengan kerjaanmu

Malam itu seorang teman lama memberi tahu dirimu
Hebat ya bisa kembali kerjasama dan sekarang resmi jadi partner kerja
Semoga bisnisnya lancar dan sukses

Ini dia orang yang dulu kamu tinggal pergi
Sekarang kamu samperin buat kerjaan bergengsi
Apa dahulu memang tak ada hati
Sampai kalian bisa kembali tanpa sakit hati

Siapa? Katamu
Kamu dan dia jelasnya

Kamu baca lagi nama lengkapku di kontrak
Kamu tanya apa aku kenal kamu
Ya aku anggukkan kepala
Siapa dimana kapan
Apa kamu yang amnesia
Lupa semuanya

Ini kamu yang versi egois
Tapi aku terbiasa dan menyukainya

Jumat, 10 Oktober 2025

Hatinya Baik

Wajahnya cantik
Memancarkan pesona yang berbeda
Hatinya baik
Menghangatkan semua jiwa

Kata-katanya tak selalu lembut
Namun selalu mengena ke titik yang pas
Banyak orang baru yang tak mengenalnya
Sakit hati karena kejujurannya

Apapun kata mereka yang mengenalmu
Kamu selalu ada membersamai mereka yang membutuhkan
Kamu tulus melakukan apa yang kamu bisa lakukan
Energimu selalu positif dan menghadirkan tawa

Jangan lelah menjadi baik ya

Minggu, 28 September 2025

Pagi ini & Jalan itu

Pagi ini
Aku lewat jalan itu
Aku kira baru 10 tahun berlalu
Ternyata sudah 20 tahun yang lalu

Tikungannya masih sama
Pemandangan kanan kiri atas bawahnya saja yang sudah jauh berbeda

Gilanya
Aku masih menyimpan serpihan kisah tetang jalan itu
Waktu itu aku masih remaja
Kini aku jadi remaja versi lebih dewasa aja

Mereka bilang aku hanya bertambah tua
Tapi aku hidup untuk masa remaja tak berkesudahan

Senin, 22 September 2025

Perlahan Pergi Tanpa Pamit

Tak perlu izin
Hanya sekedar menginformasikan
Perlahan pergi dan menjauh serta menjaga jarak
Tak mampu lagi berkata
Karena semua rasanya tak lagi sama

Yang ada hanya kata terima kasih
Sudah menghantarkan aku sampai titik ini
Berkali-kali ingin berhenti, capek, lelah, muak, jijik
Kali ini benaran harus sampai di sini

Maaf
Karena pastinya
Diri ini yang banyak salah, khilaf dan alfanya

Minggu, 14 September 2025

Hatinya Tersentuh

Hatinya tersentuh
Hatinya melembut
Hatinya hidup kembali

Setelah badai yang memporah porandahkan hidupnya
Dengan kerja keras dan tekadnya serta doa orang-orang terbaiknya

Ia bersyukur ALLAH masih berkenan menjaganya
Mengelilinginya dengan orang-orang baik

Saat ini ia berdiri diatas doa doa yang mayoritas sudah ALLAH kabulkan
Tinggal doanya untuk meninggalkan dunia dalam keadaan khusnulkhotimah

Selasa, 09 September 2025

Untuk Dia Yang Merindukan Hadirmu

Untuk Dia yang Merindukan Hadirmu

Semenjak hari itu
senyum tak lagi nampak mewarnai harinya.
Ia tetap hidup,
ia tetap menjadi manusia,
tapi ia tahu betul rasanya hidup tanpa ada kamu.
Tak ada seorang pun yang berani bertanya
tentang sendu harinya.

Sekalinya kamu muncul,
air mata dan rindu berdesakan keluar,
seakan waktu bersekongkol
menyimpan seluruh rasa yang terpendam.

Ia menunggu,
bukan sekadar hadir di hadapannya,
tetapi hadir yang nyata—
hadir yang menyapa hatinya,
hadir yang menenangkan langkahnya.

Dan bila esok kau kembali,
ia takkan meminta banyak,
hanya senyum sederhana,
dan keyakinan bahwa
ia tak lagi sendiri dalam rindunya.