Selasa, 19 Maret 2013

Sudah biasa ...

Seperti kehabisan kata-kata,
karena kejadian ini sudah biasa.
Hampir terjadi sesuai siklus yang ada,
dan selalu mirip dengan keadaan sebelumnya.
Semua ini terlalu nyata,
bahkan bila menutup mata
sudah tertebak apa yang akan terjadi.
Berulang kali seperti ini,
sebenarnya aku sudah sangat penat dan lelah
Tapi apalah daya, aku masih harus bertahan
Emosi jiwa ingin meluapkan amarah
percuma tak ada artinya
Marah pada siapa?

Bukankah sudah biasa semua terjadi seperti ini

Untuk adik-adikku tersayang

Maaf kakak tak mengerti apa itu adik
15 tahun kakak tak mengakui adanya kalian
Dan baru belakangan ini kita dekat
kakak sadar, belum bisa menjadi kakak  yang baik
Tapi kalian adalah adik-adik terhebat
Kalian yang kakak banggain
Terima kasih mau terima kakak apa adanya

Kakak berjanji akan menebus semua keangkuhan di masa lalu
karena kakak sayang kalian
Untuk adik-adikku tersayang
Kakak titip ayah bunda ya
Kakak yakin kalian bisa lebih membangkakan ayah bunda
Biar kakak pergi mencari ilmu yang bermanfaat
untuk kebahagiaan kita nantinya

salam rindu dari seorang yang terlambat mengakui sebagai kakak
luv u adik

Awan, aku ingin kamu bicara...

Mulai hari ini, aku resmi melepaskan seragam sekolahku
Dan besok aku akan bilang ke syfa soal perasaanku
Jujur, malam ini bukan hal mudah untukku
Bagaimana bisa teman baikku *Irsyad bilang suka ke Syfa?
Apa dia gak tahu bagaimana aku berencana untuk melakukan hal yang sama.
Haduh, kelewatan

Tenang saja, "aku tak meragukanmu, syfa"
Aku yakin kamu punya perasaan yang sama seperti aku
Aku sengaja memendamnya dan berakting seolah tidak tahu apa-apa
Tergambar  jelas di depan mataku, kamu terlihat salting dan caper
 Tapi kamu juga belum mau mengakuinya kan

Akan ku buat ini seolah awal kisah kita
Aku berjanji kamu adalah labuhan akhirku
karena hanya kamu yang bisa memahami maksudku
kamu mengerti aku ketimbang kedua orangtuaku
mereka hanya mengerti sekolah" mahal dan barang" mewah adalah yang terbaik bagiku
Tapi mereka melupakan cinta dan kasih sayang yang tulus untukku
Beruntung aku punya Oma yang baik hati dan menyayangiku

Oma, awan janji akan ngenalin Oma sama perempuan yang selama ini awan ceritaiin
Perempuan itu bernama Syfa, dia adik kelasku
Syfa itu supel, simple, manis, lugu dan lucu
Awal ketemu dia, aku ill feel banget deh oma
ternyata lama kelamaan koq aku ngerasa kurang gitu, klo gak ngeliat syfa

25 juni 2010
Ini hari terakhirku sebelum terbang ke Singapura
Tuhan, izinkan aku bertemu dengan Syfa
tapi bagaimana caranya
Untuk mengenang setiap sudut sekolah yang penuh akan kenangan syfa
aku memutuskan untuk mengunjungi sekolah tercinta

Huft, sekolah sepi kayak kuburan
Pak Man penjaga sekolah menyapaku dengan ramah
"den awan kan sudah lulus, koq masih maen ke sini"tanyanya
"iya, Pak man. Mau lihat-lihat suasana sekolah pasca pesta kelulusan kemarin. Boleh kan?"sahutku balik bertanya.
"Boleh-boleh, masuk aja den" ucapnya lagi
"terima kasih, Pak Man"jawabku sambil berlalu

Sueepinya suasana sekolah, mengingatkanku akan damainya lingkungan ini
tidak seriuh kemarin saat hari kelulusan tiba
apalagi panitia yang sibuk mempersiapkan acara pelepasan
Kasihan syfa, dia overdosis banget mengeluarkan tenaga dan pikirannya untuk acara itu
sampai suatu saat aku melihatnya kelelahan dan pucat sekali
Benar saja, waktu aku mendekat ke arah panggung yang sedang ia hias
tiba-tiba syfa terjatuh dan dengan sigap aku menolongnya
Ku gendong dia sampai ke ruang UKS
dan ku pastikan kalo dia baik-baik saja
 Dokter UKS bilang dia hanya butuh istirahat
 *lega mendengarnya

Syfa aku selalu ingin melihatmu baik-baik saja
karena aku selalu merindukan tingkahmu yang lucu itu
Aku mengambil sebuah bola voli yang tergeletak di lantai
dan memutar-mutarnya di jari telunjukku, sambil berjalan ke taman
Hmm, aku ingat syfa lagi *rasanya aku kangen banget pengen ketemu syfa
Bola voli itu aku smash ke dinding sebagai luapan emosiku
BYARRRR, suara tong sampah jatuh karena pantulan bolaku
kenapa aku aneh sendiri kayak gini ya??

Sambil berjalan mengambil bola dan mengembalikan tong sampah
aku melihat ada orang duduk di dekat kolam ikan
Putri duyung kalie ya *pikirku, aneh
Sekolahan sepi kayak gini koq ada orangnya
Perempuan itu melihat ke arah bola meluncur
Semakin mendekat ke arah bola, semakin terlihat jelas itu SYFA
huft, apa aku sedang berhalusinasi ya??

"syfa"tegasku meyakinkan kalo perempuan itu benar ada dan itu syfa
"iya, saya." jawabnya
 "lagi ngapain kamu, libur gini ke sekolah?"ujarku sembari menghampiri syfa
Lama kami terlibat dalam pembicaraan tak berujung
Sampai pada akhirnya aku coba untuk memberanikan diri
dengan sedikit mengambil nafas panjang, aku berkata :
"aku tak meragukanmu, syfa. Apakah kamu mau menjalani hidup ke depan bersamaku? Jadilah dirimu sendiri."
#haduh, aku berbicara apa barusan! Koq ambigu gitu ya??

Aku perjelas ucapanku tadi
"syfa aku tak pernah meragukanmu, kalo kamu punya perasaan yang sama denganku. Maukah kamu mejalani hidup ke depan bersamaku? dan jadilah dirimu sendiri, karena aku menyukai kamu yang apa adanya"
Tidak ada ekspresi di wajah manis syfa,
dan tak lama kemudian dia menjawab "iya, kak. Awan, aku ingin kamu bicara seperti ini dari dulu kala. Aku ingin dengar perasaanmu dan sekarang aku tau. Kita sama."

Aku katakan kepadanya kalo dari awal aku sudah memperhatikannya dan aku menaruh rasa kagumku padanya. Syfa, aku tak meragukanmu ....
Dan terima kasih untuk hari ini :)
aku senang sekalii....



NB : hanya fiktif belaka, smoga berkesan

Bunda, ananda merindukanmu ;(

Bunda 18 tahun lamanya ananda ada dalam hangat dekapanmu
Berbagai cerita suka duka kehidupan telah kita lalui bersama
Kini 3 tahun sudah ananda hidup jauh darimu
Bunda, ananda merindukanmu ;(

Ananda mohon maaf atas segala khilaf
dan atas semua prasangka ananda yang tidak beralasan
Ananda merasakan tulusnya kasih sayangmu
Pengorbananmu benar-benar tiada tara

Bunda, ananda merindukanmu
karena dalam setiap hembusan nafasku mengalir do'a terbaikmu
Bunda, ananda merindukanmu
karena dalam setiap langkahku terdapat tulusnya pengorbananmu
Bunda, ananda merindukanmu
karena hanya engkau yang paling memahamiku di dunia ini

Tuhan, lindungi bunda untuk ananda
karena ananda menyayangi bunda :)
Bunda, ananda merindukanmu

Sabtu, 16 Maret 2013

Aku tak meragukanmu, syfa...

Pagi itu sama layaknya pagi-pagi sebelumnya
aku datang ke sekolah setengah jam sebelum bel masuk berbunyii
Seperti biasa juga awan sudah ada di balkon lantai 2 sekolah kami
Dia kakak kelasku yang menjadi cowok idola seantero sekolah

Aku mengenalnya setahun lalu, waktu kami duduk bersama mengerjakan soal ujian kenaikan kelas
Sekarang aku kelas XI dan awan kelas XII
Sebentar lagi, dia lulus dari sekolah ini
itu berarti kesempatanku berakhir
Berakhir untuk bisa melihatnya dari kejauhan ini
Melihat matahari kecilku yang sinarnya mampu memberikan aku energi dan semangat lebih

Menjelang hari kelulusan, aku terlibat aktif dalam persiapan acara pelepasan tersebut
Apalagi alasanku kalo bukan untuk melihat awan
karena beberapa bulan belakangan aku jarang melihatnya
rasa rindu ini tertutupi debgan segudang aktivitas persiapan acara perpisahan itu
Sampai pada suatu titik aku terjatuh pingsan saat menghias panggung

"kamu kelelahan syfa. Untuk sementara perbanyak istirahat dulu" ucap dokter UKS sesaat setelah aku terbangun
Orangtua, guru dan teman-temanku juga melarangku terlibat lagi dalam acara itu
Padahal dua minggu lagi acara akan berlangsung
Beberapa panitia lain mengizinkanku untuk tetap terlibat di hari H

24 Juni 2010
Tiba sudah hari yang dinanti
berbagai acara awal penyambutan sampai dengan hiburan berjalan dengan lancar
Sekarang saatnya bagi perwakilan kelas untuk memberikan kesan dan pesannya selama menempuh pendidikan di sekolah ini
"Saya ucapkan terima kasih kepada kepala sekolah beserta jajarannya, Bu Emi guru BKku tersayang beserta guru-guru lainnya dan penjaga sekolah yang selalu menemaniku piket."ujar salah seorang perwakilan kelas bernama Irsyad
Giliran Awan mewakili kelasnya menyampaikan kesan dan pesan:
"Untuk bapak ibu guru tercinta kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya atas motivasi dan bimbingannya selama kami bersekolah di sini. Suatu hal yang membahagian bagi kami dapat bersekolah di tempat ini dengan beragam fasilitas lengkap, bersih dan orang-orang yang ramah. Tidak terasa 3 tahun sudah kami menempuh pendidikan SMA dan sampai pada detik ini kami dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan studi selanjutnya. Saya secara pribadi ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada oma dan kedua orangtua saya serta seseorang yang begitu baik atas perhatian dan motivasinya."

"Syfa, seseorang yang begitu baik kata kak Awan."ucap Shinta
"siapa ya yang dimaksud? pasti itu bukan kamu kan syf."tambah Lisa
Dua sahib ku ini, memperkeruh suasana hati.
Aku juga gak tau siapa yang dimaksud Awan
Tapi aku tahu pasti, itu bukan aku
Aku hanya fans yang tidak terlihat
Ya sudahlah, paling buat pacar atau sahabatnya

Acara perpisahan sekolah pun selesai pukul 16.00 WIB
aku masih di sini untuk beres-beres bersama panitia lain
usai rapat penutupan panitai jam 18.00
aku berjalan pulang bersama Shinta dan Lisa yang sedari tadi menungguku pulang

Malam itu kami berencana pergi nonton ke Mall terdekat
Tapi kak Irsyad menghentikan langkah kami di depan gerbang sekolah
Ia mengajak kami merayakan kelulusannya di Cafe dekat rumahku
Akhirnya kami pergi menggunakan mobil Kak Irsyad

Sesampainya di Cafe sudah banyak teman seangkatan Kak Irsyad yang berkumpul di sana
"Cie Irsyad cewek baru ya?"tanya salah satu temannya
cewek baru? mungkin Lisa kali ya.. Dia kan ngefans banget sama kak Irsyad yang mantan OSIS
"ah, sok tau kamu."tukas Kak Irsyad

kami duduk di sudut dekat para pemain musik mendendangkan lagu-lagu sendu
"syfa, kayaknya kita cuma jadi obat nyamuk nih di sini."ucap Shinta
"iya, gak papa sekali-kali Shin. Nemenin Lisa ngebet kak Irsyad."ujar ku bercanda
"hah, apa? kalian ngomong apa?? aku gak bisa denger nih. Musiknya kenceng baget."sahut Lisa ngeles

Makan malam tersaji di meja kami
Mataku berputar mengelilingi setiap sudut Cafe, kali aja ada awan
Itu dia sepertinya awan baru sampai karena dia terlihat dipaksa masuk oleh dua temannya
Di seret masuk, haduh kasian.

Setelah makan kak Irsyad naik ke atas panggung dan menyapa semua teman-temannya
"malam ini kita merayakan kelulusan dan satu lagi yang spesial di malam ini karena saya akan menyatakan perasaan saya kepada seseorang. Sebelumnya saya persembahkan lagu ini khusus buat dia. Selamat mendengarkan lagu khusus dari hati saya yang terdalam."ucap Kak Irsyad dengan gayanya yang sok cool.
Sontak seantero Cafe ramai, penasaran dengan siapa wanita pujaan mantan OSIS itu.

Di penhujung lagu, kak Irsyad menyatakan cintanya
Lisa pasti suenneng banget ini *batinku
Ternyata malah sebaliknya Lisa hopeless dan kesal banget di buatnya
Aku juga gak menyangka, perempuan yang dimaksud Kak Irsyad adalah diriku sendiri

Sesaat aku tercenang kaget dan Lisa pun pergi meninggalakan meja kami
Shinta menatapku dengan tajam dan aku masih terdiam membeku
bingung ya, koq bisa gini??
Tuhan yang aku mau itu awan, bukan Kak Irsyad

"Intrupsi, mungkin kamu salah orang Kak. Maksud kamu Lisa kan?"tanya Shinta
Kak Irsyad meyakin kan Shinta, kalo dia tidak salah
hatinya memilih aku, Syfa

"maaf kak irsyad. Sebelumnya hatiku sudah memilih yang lain dan kakak adalah teman organisasiku yang baik. Aku lebih senang kalo kita sekedar beteman saja ya?"jawabku
"yang lain siapa?"tanya kak Irsyad
"sudah malam, aku pamit pulang dulu ya Kak. Shin ayo kita samperin Lisa dan pulang"ucapku

Lisa marah sama aku, karena kejadian semalam
Shinta meminta izin untuk sementara waktu menemani Lisa
Aku yang bingung dan tidak tau apa-apa pun merasa bersalah
Hari ini aku pergi ke sekolah aja
Lumayan jalan-jalan gratis muterin sekolah yang gedenya sealla ihing (gede banget)

Satu jam muterin sekolah sendirian itu enggak banget, coba ada lisa n shinta di sini
Aku memilih beristirahat di dekat kolam sambil memberi makan ikan yang ada di dalamnya.
Spontan aku mendengar suara lemparan bola yang menjatuhkan tong sampah di belakangku
Seorang pria mengambil bola volinya dan mendirikan kembali tong sampah
loh, itu bukannya awan

Awan, gak rugi nih aku datang ke sekolah
"syfa??"tanyanya
"iya, saya." jawabku
"lagi ngapain kamu, libur gini ke sekolah?"sahutnya sembari menghampiri aku

Kami pun terlibat dalam perbincangan yang tidak tau arahnya
Hmm, beruntungnya aku hari ini atas kejadian kemarin
Awan lebih dekat dengan ku

Hari ini di penghujung pertemuan kami
awan bilang "aku tak meragukanmu, syfa. Apakah kamu mau menjalani hidup ke depan bersamaku? Jadilah dirimu sendiri."

Ternyata semenjak hari pertama kami bertemu setahun lalu,
awan terus memperhatikanku
berarti dia sadar dunk, klo aku sering salting dan caper di depannya
hehhehehe

NB: Cerita ini hanya fiktif belaka yang dikarang penulis atas apa yang dia dengarkan dari orang lian.