Selasa, 19 Maret 2013

Awan, aku ingin kamu bicara...

Mulai hari ini, aku resmi melepaskan seragam sekolahku
Dan besok aku akan bilang ke syfa soal perasaanku
Jujur, malam ini bukan hal mudah untukku
Bagaimana bisa teman baikku *Irsyad bilang suka ke Syfa?
Apa dia gak tahu bagaimana aku berencana untuk melakukan hal yang sama.
Haduh, kelewatan

Tenang saja, "aku tak meragukanmu, syfa"
Aku yakin kamu punya perasaan yang sama seperti aku
Aku sengaja memendamnya dan berakting seolah tidak tahu apa-apa
Tergambar  jelas di depan mataku, kamu terlihat salting dan caper
 Tapi kamu juga belum mau mengakuinya kan

Akan ku buat ini seolah awal kisah kita
Aku berjanji kamu adalah labuhan akhirku
karena hanya kamu yang bisa memahami maksudku
kamu mengerti aku ketimbang kedua orangtuaku
mereka hanya mengerti sekolah" mahal dan barang" mewah adalah yang terbaik bagiku
Tapi mereka melupakan cinta dan kasih sayang yang tulus untukku
Beruntung aku punya Oma yang baik hati dan menyayangiku

Oma, awan janji akan ngenalin Oma sama perempuan yang selama ini awan ceritaiin
Perempuan itu bernama Syfa, dia adik kelasku
Syfa itu supel, simple, manis, lugu dan lucu
Awal ketemu dia, aku ill feel banget deh oma
ternyata lama kelamaan koq aku ngerasa kurang gitu, klo gak ngeliat syfa

25 juni 2010
Ini hari terakhirku sebelum terbang ke Singapura
Tuhan, izinkan aku bertemu dengan Syfa
tapi bagaimana caranya
Untuk mengenang setiap sudut sekolah yang penuh akan kenangan syfa
aku memutuskan untuk mengunjungi sekolah tercinta

Huft, sekolah sepi kayak kuburan
Pak Man penjaga sekolah menyapaku dengan ramah
"den awan kan sudah lulus, koq masih maen ke sini"tanyanya
"iya, Pak man. Mau lihat-lihat suasana sekolah pasca pesta kelulusan kemarin. Boleh kan?"sahutku balik bertanya.
"Boleh-boleh, masuk aja den" ucapnya lagi
"terima kasih, Pak Man"jawabku sambil berlalu

Sueepinya suasana sekolah, mengingatkanku akan damainya lingkungan ini
tidak seriuh kemarin saat hari kelulusan tiba
apalagi panitia yang sibuk mempersiapkan acara pelepasan
Kasihan syfa, dia overdosis banget mengeluarkan tenaga dan pikirannya untuk acara itu
sampai suatu saat aku melihatnya kelelahan dan pucat sekali
Benar saja, waktu aku mendekat ke arah panggung yang sedang ia hias
tiba-tiba syfa terjatuh dan dengan sigap aku menolongnya
Ku gendong dia sampai ke ruang UKS
dan ku pastikan kalo dia baik-baik saja
 Dokter UKS bilang dia hanya butuh istirahat
 *lega mendengarnya

Syfa aku selalu ingin melihatmu baik-baik saja
karena aku selalu merindukan tingkahmu yang lucu itu
Aku mengambil sebuah bola voli yang tergeletak di lantai
dan memutar-mutarnya di jari telunjukku, sambil berjalan ke taman
Hmm, aku ingat syfa lagi *rasanya aku kangen banget pengen ketemu syfa
Bola voli itu aku smash ke dinding sebagai luapan emosiku
BYARRRR, suara tong sampah jatuh karena pantulan bolaku
kenapa aku aneh sendiri kayak gini ya??

Sambil berjalan mengambil bola dan mengembalikan tong sampah
aku melihat ada orang duduk di dekat kolam ikan
Putri duyung kalie ya *pikirku, aneh
Sekolahan sepi kayak gini koq ada orangnya
Perempuan itu melihat ke arah bola meluncur
Semakin mendekat ke arah bola, semakin terlihat jelas itu SYFA
huft, apa aku sedang berhalusinasi ya??

"syfa"tegasku meyakinkan kalo perempuan itu benar ada dan itu syfa
"iya, saya." jawabnya
 "lagi ngapain kamu, libur gini ke sekolah?"ujarku sembari menghampiri syfa
Lama kami terlibat dalam pembicaraan tak berujung
Sampai pada akhirnya aku coba untuk memberanikan diri
dengan sedikit mengambil nafas panjang, aku berkata :
"aku tak meragukanmu, syfa. Apakah kamu mau menjalani hidup ke depan bersamaku? Jadilah dirimu sendiri."
#haduh, aku berbicara apa barusan! Koq ambigu gitu ya??

Aku perjelas ucapanku tadi
"syfa aku tak pernah meragukanmu, kalo kamu punya perasaan yang sama denganku. Maukah kamu mejalani hidup ke depan bersamaku? dan jadilah dirimu sendiri, karena aku menyukai kamu yang apa adanya"
Tidak ada ekspresi di wajah manis syfa,
dan tak lama kemudian dia menjawab "iya, kak. Awan, aku ingin kamu bicara seperti ini dari dulu kala. Aku ingin dengar perasaanmu dan sekarang aku tau. Kita sama."

Aku katakan kepadanya kalo dari awal aku sudah memperhatikannya dan aku menaruh rasa kagumku padanya. Syfa, aku tak meragukanmu ....
Dan terima kasih untuk hari ini :)
aku senang sekalii....



NB : hanya fiktif belaka, smoga berkesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar