Pagi itu sama layaknya pagi-pagi sebelumnya
aku datang ke sekolah setengah jam sebelum bel masuk berbunyii
Seperti biasa juga awan sudah ada di balkon lantai 2 sekolah kami
Dia kakak kelasku yang menjadi cowok idola seantero sekolah
Aku mengenalnya setahun lalu, waktu kami duduk bersama mengerjakan soal ujian kenaikan kelas
Sekarang aku kelas XI dan awan kelas XII
Sebentar lagi, dia lulus dari sekolah ini
itu berarti kesempatanku berakhir
Berakhir untuk bisa melihatnya dari kejauhan ini
Melihat matahari kecilku yang sinarnya mampu memberikan aku energi dan semangat lebih
Menjelang hari kelulusan, aku terlibat aktif dalam persiapan acara pelepasan tersebut
Apalagi alasanku kalo bukan untuk melihat awan
karena beberapa bulan belakangan aku jarang melihatnya
rasa rindu ini tertutupi debgan segudang aktivitas persiapan acara perpisahan itu
Sampai pada suatu titik aku terjatuh pingsan saat menghias panggung
"kamu kelelahan syfa. Untuk sementara perbanyak istirahat dulu" ucap dokter UKS sesaat setelah aku terbangun
Orangtua, guru dan teman-temanku juga melarangku terlibat lagi dalam acara itu
Padahal dua minggu lagi acara akan berlangsung
Beberapa panitia lain mengizinkanku untuk tetap terlibat di hari H
24 Juni 2010
Tiba sudah hari yang dinanti
berbagai acara awal penyambutan sampai dengan hiburan berjalan dengan lancar
Sekarang saatnya bagi perwakilan kelas untuk memberikan kesan dan pesannya selama menempuh pendidikan di sekolah ini
"Saya ucapkan terima kasih kepada kepala sekolah beserta jajarannya, Bu Emi guru BKku tersayang beserta guru-guru lainnya dan penjaga sekolah yang selalu menemaniku piket."ujar salah seorang perwakilan kelas bernama Irsyad
Giliran Awan mewakili kelasnya menyampaikan kesan dan pesan:
"Untuk bapak ibu guru tercinta kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya atas motivasi dan bimbingannya selama kami bersekolah di sini. Suatu hal yang membahagian bagi kami dapat bersekolah di tempat ini dengan beragam fasilitas lengkap, bersih dan orang-orang yang ramah. Tidak terasa 3 tahun sudah kami menempuh pendidikan SMA dan sampai pada detik ini kami dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan studi selanjutnya. Saya secara pribadi ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada oma dan kedua orangtua saya serta seseorang yang begitu baik atas perhatian dan motivasinya."
"Syfa, seseorang yang begitu baik kata kak Awan."ucap Shinta
"siapa ya yang dimaksud? pasti itu bukan kamu kan syf."tambah Lisa
Dua sahib ku ini, memperkeruh suasana hati.
Aku juga gak tau siapa yang dimaksud Awan
Tapi aku tahu pasti, itu bukan aku
Aku hanya fans yang tidak terlihat
Ya sudahlah, paling buat pacar atau sahabatnya
Acara perpisahan sekolah pun selesai pukul 16.00 WIB
aku masih di sini untuk beres-beres bersama panitia lain
usai rapat penutupan panitai jam 18.00
aku berjalan pulang bersama Shinta dan Lisa yang sedari tadi menungguku pulang
Malam itu kami berencana pergi nonton ke Mall terdekat
Tapi kak Irsyad menghentikan langkah kami di depan gerbang sekolah
Ia mengajak kami merayakan kelulusannya di Cafe dekat rumahku
Akhirnya kami pergi menggunakan mobil Kak Irsyad
Sesampainya di Cafe sudah banyak teman seangkatan Kak Irsyad yang berkumpul di sana
"Cie Irsyad cewek baru ya?"tanya salah satu temannya
cewek baru? mungkin Lisa kali ya.. Dia kan ngefans banget sama kak Irsyad yang mantan OSIS
"ah, sok tau kamu."tukas Kak Irsyad
kami duduk di sudut dekat para pemain musik mendendangkan lagu-lagu sendu
"syfa, kayaknya kita cuma jadi obat nyamuk nih di sini."ucap Shinta
"iya, gak papa sekali-kali Shin. Nemenin Lisa ngebet kak Irsyad."ujar ku bercanda
"hah, apa? kalian ngomong apa?? aku gak bisa denger nih. Musiknya kenceng baget."sahut Lisa ngeles
Makan malam tersaji di meja kami
Mataku berputar mengelilingi setiap sudut Cafe, kali aja ada awan
Itu dia sepertinya awan baru sampai karena dia terlihat dipaksa masuk oleh dua temannya
Di seret masuk, haduh kasian.
Setelah makan kak Irsyad naik ke atas panggung dan menyapa semua teman-temannya
"malam ini kita merayakan kelulusan dan satu lagi yang spesial di malam ini karena saya akan menyatakan perasaan saya kepada seseorang. Sebelumnya saya persembahkan lagu ini khusus buat dia. Selamat mendengarkan lagu khusus dari hati saya yang terdalam."ucap Kak Irsyad dengan gayanya yang sok cool.
Sontak seantero Cafe ramai, penasaran dengan siapa wanita pujaan mantan OSIS itu.
Di penhujung lagu, kak Irsyad menyatakan cintanya
Lisa pasti suenneng banget ini *batinku
Ternyata malah sebaliknya Lisa hopeless dan kesal banget di buatnya
Aku juga gak menyangka, perempuan yang dimaksud Kak Irsyad adalah diriku sendiri
Sesaat aku tercenang kaget dan Lisa pun pergi meninggalakan meja kami
Shinta menatapku dengan tajam dan aku masih terdiam membeku
bingung ya, koq bisa gini??
Tuhan yang aku mau itu awan, bukan Kak Irsyad
"Intrupsi, mungkin kamu salah orang Kak. Maksud kamu Lisa kan?"tanya Shinta
Kak Irsyad meyakin kan Shinta, kalo dia tidak salah
hatinya memilih aku, Syfa
"maaf kak irsyad. Sebelumnya hatiku sudah memilih yang lain dan kakak adalah teman organisasiku yang baik. Aku lebih senang kalo kita sekedar beteman saja ya?"jawabku
"yang lain siapa?"tanya kak Irsyad
"sudah malam, aku pamit pulang dulu ya Kak. Shin ayo kita samperin Lisa dan pulang"ucapku
Lisa marah sama aku, karena kejadian semalam
Shinta meminta izin untuk sementara waktu menemani Lisa
Aku yang bingung dan tidak tau apa-apa pun merasa bersalah
Hari ini aku pergi ke sekolah aja
Lumayan jalan-jalan gratis muterin sekolah yang gedenya sealla ihing (gede banget)
Satu jam muterin sekolah sendirian itu enggak banget, coba ada lisa n shinta di sini
Aku memilih beristirahat di dekat kolam sambil memberi makan ikan yang ada di dalamnya.
Spontan aku mendengar suara lemparan bola yang menjatuhkan tong sampah di belakangku
Seorang pria mengambil bola volinya dan mendirikan kembali tong sampah
loh, itu bukannya awan
Awan, gak rugi nih aku datang ke sekolah
"syfa??"tanyanya
"iya, saya." jawabku
"lagi ngapain kamu, libur gini ke sekolah?"sahutnya sembari menghampiri aku
Kami pun terlibat dalam perbincangan yang tidak tau arahnya
Hmm, beruntungnya aku hari ini atas kejadian kemarin
Awan lebih dekat dengan ku
Hari ini di penghujung pertemuan kami
awan bilang "aku tak meragukanmu, syfa. Apakah kamu mau menjalani hidup ke depan bersamaku? Jadilah dirimu sendiri."
Ternyata semenjak hari pertama kami bertemu setahun lalu,
awan terus memperhatikanku
berarti dia sadar dunk, klo aku sering salting dan caper di depannya
hehhehehe
NB: Cerita ini hanya fiktif belaka yang dikarang penulis atas apa yang dia dengarkan dari orang lian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar