Aku sangat berhati-hati menjaga jarak aman denganmu
Bukan karena aku membencimu
Atau karena aku tidak menyukaimu
Aku sangat menyayangimu, sungguh
Aku tak ingin membuatmu terluka
Aku ingin kita tetap berhubungan baik seperti ini
Selama-lamanya aku ingin kita tetap begini
Cukup menjaga hati masing-masing
Aku akan bahagia bila kamu berkenan menjadi pendampingku
Aku khawatir kamu tidak akan bahagia bersamaku
Aku hanya ingin begini, terus menjagamu dalam heningku
Aku senang mengawasi setiap gerak-gerikmu
Maaf bila akhir-akhir ini aku sering beradu argumen denganmu
Ada yang tidak biasa darimu
Aku melihat ada yang lain dari tindak-tandukmu
Apa kamu mulai mencintainya?
Apa kamu hanya peduli padanya?
Aku kasihan padanya, dia terlalu berharap kamu juga menyayanginya
Aku tahu pasti, hatimu itu ada padaku
Tapi aku tetap saja khawatir kalau sewaktu-waktu hatimu berubah
Hati manusia siapa yang bisa menebaknya
Tuhan, biarkan semuanya tetap pada tempatnya
Aku tak kuasa menunjukkan padanya
Begini cara aku mencintainya
Begini cara aku melindunginya
Begini cara aku menunjukkan kasih sayangku kepadanya
Mendadak menjadi orang asing itu tidak pernahku pinta
Mendadak tidak bertegur sapa dan peduli itu mustahil adanya
Tapi Tuhan menyusunnya
Tapi Tuhan sudah mengaturnya
Aku dan kamu telah berjarak
Tuhan menciptakan jarak yang semakin jauh dan rancu diantara kita
Sebenarnya itu sudah bisa menjadi pertanda
Bahwa kita tidak pernah tertakdir untuk bersama apalagi selamanya
Andai kalla itu, kita menyadarinya
_________________
Luka itu masih ada
Luka itu masih berbekas
Luka itu bermakna dalam
Bukan hanya tentangmu
Terlebih mengenai keegoisan hatiku
Aku yang dahulu begitu ingin memilikimu
Mencoba mempertahankan kehadiranmu
Namun, aku lupa
Apa yang aku lakukan itu sia-sia
Tuhan hanya mengizinkanmu untuk singgah sejenak dan melewatiku
Bukan untuk menetap dan tinggal selamanya
Tak masalah
Luka ini bukan karenamu
Sepenuhnya luka ini karena aku
Aku yang terlalu tamak akan dunia ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar