Namun mengapa harus aku yang kehilangamu
Takdir dan waktu, 2 hal misteri dalam hidupku
Waktu itu takdir mempertemukanku denganmu tanpa permisi
Kemudian takdir juga yang memisahkan kita
Sampai aku sadar aku kehilanganmu dalam hidupku
Kenapa waktu telat menyadarkanku atas hal itu
Dipertemukan lagi denganmu
Memang salah satu pintaku
Terjebak diantara aku, dirimu dan lelakimu
Bukanlah mauku
Sepertinya aku perlu waktu untuk berbicara empat mata dengamu
Bisakah lelakimu menepi sejenak dari kita
Aku akui aku kalah posisi dan salah bila memaksamu mengikuti kehendakku
Karena aku orang luar di kehidupanmu dengan lelakimu
Sudah sepatutnya kamu tunduk akan lelakimu
Duhai waktu
Aku tahu kini dia bahagia bersama lelakinya
Itu sudah lebih dari cukup untukku
Melihat orang yang kudambakan bahagia
Tak perlu kami dipertemukan diberikan situasi dan kondisi yang aku tak bisa berkutik dihadapannya
Begitupun dia jadi serba salah berhadapan denganku
Mungkin kisah kita tak tertamatkan dengan baik
Mungkin akhirnya hanya menggantung seperti ini
Bertemu denganmu dan melihatmu bahagia
Sudah cukup aku nikmati dari kejauhan ini
Akan aku atur jarak amanku supaya kehidupan kita tak lagi saling bersinggungan
Kehilanganmu sungguh menyakitkan
Merelakanmu adalah anugerah luar biasa yang Tuhan berikan
Maaf nak, ayah tak mampu menjadikan ia sebagai ibumu
Perempuan yang membersamaiku dari 0 sampai aku remaja
Kini telah bahagia dengan kehidupannya
Bukan jaminan untukku yang lebih dahulu mengenalkannya
Takkan kehilangan dia untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar