Sabtu, 13 April 2024

Saat Menemanimu Bertemu Dengan Dia

Siapa sangka petir itu hadir di siang yang terang benderang
Genderang perang seketika berkecamuk
Haruskah ku temani dirimu bertemu dengan dia

Dia kisah yang harus usai sebelum kalian mulai
Dia yang ada dalam diammu selama ini
Dia yang sejatinya bertahtah lama di hatimu

Mungkinkan masih ada tersisa rasa antara kalian
Aku mememanimu berjumpa dengan dia
Dia yang terbujur lemah dengan semua alat bantu
Dokter memvonis dia gegar otak
Ada trauma berat yang membuat memorinya hilang seketika

Tapi herannya namamu yang dia sebutkan dengan lirih
Ini alasan keluarganya pergi mencarimu
Ternyata selama hidupnya dia mengawasimu dari jarak jauh
Pundi pundi uangnya tak sedikit dia habiskan untuk selalu mendapatkan informasi terupdate darimu

Kamu terlalu tenang untuk mengetahui situasinya
Apa kamu sedang bersyukur atas doa doamu tentangnya
Dari awal aku tahu kisahnya
Aku cemburu
Entah bagaimana pun ceritanya
Tapi aku tak mampu tak bersamamu

Seketika air matamu menetes
Saat benar saja dia memanggil namamu dari alam kritisnya
Bawah sadarnya terbiasa menyebut namamu

Seminggu lumayan rutin kita menjenguknya
Sampai tak terasa berganti bulan
Dan dia mulai sadarkan diri

Dia hidup lagi, tanpa memori
Tak mengenali wajah-wajah yang berdiri mengelilinginya
Keluarganya histeris antara bersyukur dia terbangun dan juga tak percaya dia benar-benar hilang ingatan

Ajaibnya dari semua kata di dunia
Mulutnya hanya dapat menyebut namamu
Sepersekian detik dia menggengam tangan kananmu
Yang membuatku refleks langsung menggengam tangan kirimu

Please jangan goyah
Aku tak ingin kalah dari orang ini
Seraya dokter dan perawat sibuk memastikan alat-alat vitalnya
Dia menatapmu dengan lekat sembari memanggil namamu

Kamu selalu diam kalau semua tentangnya
Hanya bilang kalau memungkinkan besok malam atau pagi temani ke rumah sakit
Kamu tak pernah menyebut namanya

Sampai kapan kita harus terhubung dengan dia
Hari itu juga, diluar ruangan kamar rawatnya
Kamu sampaikan kepada keluarganya

Terima kasih boleh hadir sampai detik ini
Dan mohon maaf mulai detik ini semua cukup sampai di sini
Hargai kehidupan kami
Semoga kehidupan dia kedepan menjadi jauh lebih baik
Kamu pun pamit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar