Senin, 14 Desember 2015

Aku Nekat


Aku Nekat

Kamu tahu kepribadianku dengan sangat kan?
Aku yang nekat
Aku yang kelewat kuat
Aku yang berusaha terus menjadi hebat
Aku yang teramat teguh terhadap pendirianku
Ya, bahasamu bilang bahwa aku ini egois!

Aku akan nekat saat mereka bilang itu mustahil
Tak ada kata tak bisa kecuali Allah SWT tak mengizinkannya
Selama semuanya bisa menjadi mungkin, itu karena kehendak Allah SWT
Seperti yang kamu lihat sekarang
Semua yang ada di aku karena kebesaran Allah SWT
Usahaku boleh nekat mengemis kepada Allah SWT
Dan aku mensyukuri semua nikmat rezekiNya

Apabila saat ini kamu tetap tak bersua
Kamu tetap tidak mengambil langkah cepat dan tegas
Aku akan melakukannya untuk diriku sendiri
Aku yang akan bersua padamu, bahwa aku terlalu naif mempertahankan cinta yang bertepuk sebelah tangan
Dalam waktu dekat ini, aku yang akan mengambil langkah cepat dan tegas
Aku akan mengiyakan lamaran yang datang dengan serius
Aku akan menyetujui pernikahan yang diniatkan semata karena Allah SWT
Dan dengan tegas aku katakan padamu, aku sudah menjadi hak milik suamiku sepenuhnya.

Bukan karena aku terburu-buru
Bukan karena aku terlalu nekat
Tapi inilah yang aku tunggu
Aku menunggu seseorang

-----

Syfa, aku tahu terkadang dalam keadaan mendesak kamu sering nekat
Nekat mewujudkan membuktikan keteguhan hatimu
Nekat melewati jalan berkolok nan terjal
Nekat menceburkan diri pantai lepas bahkan samapi tersesat di tengah hutan

Nekatmu berbahaya Syfa!
Seringkali kamu tak sengaja menyedrai diri
Dan kamu terlalu nekat memperlakukanku sampai seperti ini
Bukan diriku yang aku khawatirkan, tapi hatimu Syfa!!!

Aku khawatir pada keselamatan jiwa dan ragamu
Kamu selalu yakin semuanya akan baik-baik saja
Kamu memang tak pernah mengeluhkan semua jalan yang kau tempuh
Kamu terlalu naif tentang perasaanmu
Jangan bohongi hatimu lebih dalam lagi!

Sisi lembutmu datang dari sana, Syfa
Bila hatimu mengeras, dirimu sendiri yang akan kerja keras

Aku hanya ingin sampaikan
Kamu dan nekatmu tolong lebih diwaspadai lagi
Agar jiwa dan ragamu tak cedra kembali

Tiada kata benar atau salah untuk perasaan dua manusia seperti kita
Suka duka seharusnya bisa dijalani bersama
Hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga
Kesalahpahaman kecil membuat hubungan kita hancur tinggal kenangan

Aku belajar banyak dari cerita ini
Semoga kamu juga ya
Agar kita lebih baik lagi
Suatu saat nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar