Jumat, 29 Januari 2016

Hujan TANPA Pelangi

Hujan tanpa pelangi

Setelah hujan tak ku lihat ada pelangi
Pelangi indah yang biasanya membingkai
Membingkai deras dan kerasnya badai
Apakah ini sebuah pertanda
Kisah ini belum berakhir juga

Tak perlu kau tanya bagaimana rasanya
Tak usah belaga peduli dengan semuanya
Aku tahu dari tatapan matamu
Semua rasa itu telah sirna
Aku mengerti dari senyumanmu
Suasana tanpaku sudah terbiasa
Makannya kamu bisa hidup tenang
Bernafas tanpa beban

Cerita ini ternyata belum tamat juga
Masih bersambung seperti drama
Drama yang tidak jelas ujungnya
Aku dan kamu ada dijalan berbeda
Kita tidak lagi satu kepala
Membencimu bukanlah alasanan
Bekas luka yang ada juga bukan sepenuhnya salahmu

Aku yang menjatuhkan hati
Asyik menenggelam diri
Aku yang pusing sendiri
Mengharuskan kenyataan seperti mimpi

Saat hujan tak kunjung datang
Aku selalu mengharapkan  kehadirannya
Saat hujan datang tanpa membawa pelangi
Aku kecewa dengan penampilannya


SAHABATku Tutup Usia

Selamat jalan sahabat!

Terima kasih untuk persahabatan yang telah terjalin
Terima kasih untuk segala bentuk kasih sayang dan pengertianmu
Terima kasih telah menjadi kakak yang baik
Terima kasih telah menjadi pahlawan kecilku
Mengajariku untuk selalu ceria
Mengajariku untuk selalu bahagia
Mengajakku untuk tetap setia kawan

Maafkan aku,
Maafkan aku yang telah melewatimu begitu saja
Menganggapmu seperti tak ada di saat kita berjumpa
Aku yang awalnya tak berniat memutuskan hubungan baik denganmu
Menjadi biasa untuk tak bertegur sapa denganmu
Kamu pun menyadari itu
Aku menjaga jarak dan mencoba menghindar darimu
Setelah kamu mengungkapkan segala rasa kejujuran yang ada dalam hatimu

Tiada yang salah akan sebuah perasaan yang jujur
Ku akui diri ini terlalu gugup dan polos menghadapinya
Sampai sekarang aku masih belajar berfikir dewasa

Saat itu;
Kamu melihat perubahanku
Yang terbiasa manja kepadamu menjadi seperti tak menghiraukan keberadaanmu
Dan kamu cukup memahamiku

Mulai detik itu aku berfikir untuk tak lagi bermanja-manja denganmu
Aku khawatir, aku kelak menjadi beban dan membuatmu muak!
Sering kali keluargamu bilang aku sombong
Padahal doaku selalu untuk kalian

Sampai akhir hayatmu aku masih belum menyampaikan rasa bersalahku tersebut
Sahabat, aku juga belum sempat mengucapan rasa terima kasihku padamu

Semoga Allah memberikan tempat yang layak di SisiNya


Terima Kasih Yang Tak Sempat Terucap

Tuhan punya cara yang adil
Tuhan yang mempertemukan
Tuhan juga yang memisahkan
Tuhan Yang Maha mengetahui isi hati hambanNya

Tuhan telah menyusun semua takdir
Tuhan sudah menulis setiap garis dengan jelas
Tuhan yang memberikan rasa nyaman
Beriman kepadaNya merupakan anugerah

Kini usiaku menginjak 24tahun
Aku masih dengan prinsip lamaku saja
Let it flow and let it go saja
Semua yang sudah terlewati, terlampaui, dan terjadi adalah pembelajaran dan bekal berharga untuk maju kemasa selanjutnya

Buat orang-orang terkasih yang telah mendahuluiku
Terima kasih atas kenangan terindah dalam hidupku
Maafkan aku yang belum dapat konsisten membahagiakanmu
Dari Aku Yang Belum Sempat Mengucapkan Rasa Terima Kasihku

Kamis, 28 Januari 2016

Tinggal KenANGAN

Waktu kamu menjagaku
Melindungiku dan menjadi pahlawanku
Aku bersyukur sekali
Aku hidup dikelilingi orang yang baik hati

Waktu kamu menuruti semua pintaku
Selalu mengatan iya dan melakukannya dengan segera
Aku berdecak kagum mengetahuinya
Melihatmu begitu perhatian dan cekatan
Lagi-lagi aku tak berhenti bersyukur

Waktu kamu memahamiku
Menerima kurang dan lebihku
Mengerti kondisiku bahkan selalu menjadi penguatku, yang tak henti mendukungku
Aku luar biasa bersyukur

Bersyukur aku, Tuhan mengirimkan kamu dalam hidupku
Bersyukur aku, Tuhan memberiku berkat yang tak terkira melalui perantaramu

Waktu ternyata berjalan sudah sampai sejauh ini ya
Lama kita tak bertemu dan berbicara
Bersitegang terus kita dalam perang dingin yang cukup lama
Padahal kita tak menginginkannya

Terlalu banyak hal yang terjadi di luar kuasa kita
Sampai di suatu titik aku mendengar berita duka atas kepergianmu
Kabar yang menyatakan bahwa kamu telah meninggal dunia
Ya, kamu!
Malaikat tanpa sayap yang pernah aku miliki

Kamu tutup usia di 24 tahun kehidupanmu di dunia ini
Selamat jalan kawan, sahabat, kakak, saudara, dan pahlawan kecil ku
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untukmu di sisiNya
Amin

Aku Masih Berproses Menjadi Dewasa dan Bijaksana

Kemarin aku hanya terluka dan mendapat lima jahitan sudah berteriak pada dunia tentang kesakitanku

Sedangkan kamu yang menahan sakitnya pilu seorang diri, tak pernah berkata tak mampu sampai sisa umurmu

Kita sama-sama dikelilingi orang-orang yang mengasihi kita
Kita sama-sama dibekali ilmu tentang agama
Dan aku yakin seharusnya kita lebih bijak dalam bertindak

Aku akui segala keegoisan diriku dan kesombongan ini
Aku belum benar-benar dewasa apalagi bijaksana
Hanya dibeberapa kesempatan aku terlihat matang
Tapi aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri

Lagi-lagi secara tidak langsung kisah hidupmu mengajariku untuk bersyukur

Panggung Yang Tak Ku Harapkan

Aslinya aku tidak suka
Aku juga merasa terpaksa
Seakan tidak berdaya
Aku hanya mencoba
Menjalani semua yang tertuju padaku

Sering kali aku begitu asyik di dalamnya
Sering merasa seru disibukkan dengannya
Sepertinya aku mulai ketagihan terhadapnya
Sedikit berat aku meninggalkannya

Aku belum punya gambaran pasti untuk langkah selanjutnya
Antisipasiku untuk tak membangun cinta
Tapi aku sedikit tergoda juga dengan pesonannya
Ya, mari kita tutup buku-buku yang seharusnya segera dikembalikan ini

Lagi-lagi kemampuan beradaptasiku teruji
Aku harus siap dengan segala kondisi
Kemampuan berkomunikasiku masih belum juga lancar
Bukan karena aku tak belajar
Tapi karena aku sering secara sepihak memutuskan jaringan komunikasi itu sendiri
Aku senang menjadi misterius
Aku memang sebenarnya introvet
Aku menikmati waktu kesendirianku dengan baik

Semoga Kesempatan Itu Datang Lagi

10 Tahun Yang Lalu

Celotehmu mengingatkanku ke sepuluh tahun yang lalu
Ceritamu itu semakin menyeretku ke masa yang telah terlampaui
Aku sudah melewatinya
Aku sudah berdiri jauh darinya
Aku juga telah menerima keadaannya

Awalnya tak masalah kamu bergurau tentang hal tersebut
Tapi sepertinya kamu semakin asyik membahas detail kejadiannya
Sampai aku dibuat terbata-bata dan merintihkan air mata
Aku tak lagi mengingatnya dengan jelas
Semuanya kini terlihat dan semakin samar
Hanya selintas aku terbayang dan kembali aku coba untuk merangkainya
Tak ada niat untuk mengingatnya dengan sempurna
Karena sudah terlampau banyak memori lain yang aku muat

Akhirnya kamu coba mengorek kedalaman hatiku
Seberapa jauh dan dalam bekas kisah itu
Ini bukan luka, ini juga bukan cinta
Ini hanyalah persoalan perasaan dan instingku yang terlalu peka
Hingga aku salah tangkap dan artikan setiap gerak-gerik yang ada

Hahaaaa, aku pikir aku hebat kali ya
Aku hanya terbawa gelora mudaku
Yang bawaannya selalu menggebu-gebu
Aku terburu-buru untuk menerjemahkan sesuatu yang asing bagiku

Karena kamu tak mendapatkan targetmu
Kamu mulai menggerakkan orang-orangmu untuk menjadi alibi dan dengan halus memaksaku mengingat masa itu

Okey, aku paling tak bisa bila ditekan
Aku akui itu kali pertamanya bagiku mengalami BOMbastis peRASAan
Tanpa permisi dan dengan tenangnya kamu masuk ke dalam lingkaran kehidupanku
Masuk melalui mata, hati, dan otakku dengan mulus
Gimik dan lisanku seakan tak berdaya menolak masuknya bibit perasaan itu
Akan tetapi mata dan hatiku tak bisa mengingkarinya
Aku jatuh cinta
Rasa itu ternyata tumbuh dan berkembang biak tanpa bisa aku kendalikan

Di saat perasaan itu semakin dalam dan kuat, aku harus terima kenyataan pengakuan dari salah seorang sahabatku, apabila dia ternyata juga mencintaimu

Padahal dia sudah tahu tentang perasaanku padamu
Bahkan dia sering mengamatimu yang sedang asyik memperhatikanku dari jauh
Saat kamu melindungiku dari perang dasi di depan ruang ujian kita
Saat kamu terlihat cemburu aku bersama senior lainnya
Saat kamu tak berhenti memangaiku dan mengacuhkan pembicaraannya

Aku bisa apa? Dia sahabatku dan kita suka sama orang yang sama.
Waktu itu aku hanya ingin sportif, kalau pun kita harus bertanding -aku ingin bertanding secara sehat.
Memang aku yang mengenalnya lebih dahulu
Tapi bukan berarti kamu tidak mencuri start lebih cepat

Hebatnya, usahaku dan sahabatku itu ternyata tak kamu hiraukan
Kamu berjalan diantara kami, mengaggap tidak ada persaingan di sana
Dengan kalem kamu senyum dihadapan, dan berjalan pergi tanpa sepatah kata pun

Sahabatku bilang hanya sia-sia bila dia melanjutkan persaingan ini
Dia menyerah dan berhenti mengagumimu lagi
Dengan besar hati dia sudahi persaingan gila ini
Dia ingin kembali menjadi sahabatku
Dan berharap aku dapat melupakanmu
Serta menyudahi perasaan kagumku kepadamu
Saat itu, aku jujur belum bisa

Tiba-tiba kisahmu menguap begitu saja
Aku setengah percaya dan tidak percaya akan semua kejadian itu
"ternyata tanpamu bunga pun tak layu, ternyata tanpamu langit masih biru"
Aku tahu tak mudah menjadi kamu

________________________

Kamu bilang kamu mengagumiku lebih dahulu?
Bukankah aku yang lebih dulu, menentukanmu sebagai target operasiku
Waktu pertama kamu datang di Masa Orientasi Siswa
Aku melihat ada yang berbeda darimu

Kebetulan kelasku ada di bawah kelasmu
Aku sering melihatmu menikmati pagi di balkon depan kelasmu
Kamu tahu, mukamu yang judes jutek dan mematikan itu terlihat lucu dimataku

Kita punya persamaan yaitu sering datang pagi
Hampir setiap pagi selalu lebih awal dari yang lain
Dan karenanya kita senang menikmati matahari pagi di balkon
Kebetulan lainnya adalah Ruang Praktek Elektroku pas bersampingan dengan Ruang Kelasmu
Saat itu kamu masih belum sadar bahwa aku mengamatimu

Kebetulan yang selanjutnya adalah kita duduk berdampingan di masa tegang
Ya sewaktu ujian akhir semester
Kamu mau naik ke kelas 2 dan aku kelas 3
Untuk pertama kalinya aku bisa melihatmu dengan jelas
Akhirnya

Waktu itu hanya berlangsung lima hari
Coba UASnya bisa diperlama jadi sebulan ya *hehhehehhhe -ngarep banget-
Berkesan bener itu minggu yang tidak terlupakan *hahhaa
Aku baru tahu nama kita ditiga huruf pertamanya sama
Namamu ya namaku juga
Jadi selama seminggu kita sering keliru menoleh ke rekan-rekan jahil yang mempermainkan nama kita
Suasana ruangan yang kompak menjodohkan kita semakin terasa kuat aromannya diakhir sesi

Tapi gengsi kita terlalu tinggi
Nyesel EGOIS tingkat dewa amat dah di tuh jaman

Sampai ditingkatan kelas yang baru, cepat banget rumornya berbalik arah 180°
Kenapa bisa sahabatmu mengaku jadian denganku
Aku syok dan kaget luar biasa, sahabatmu itu saja yang mana aku waktu itu belum tahu dan kenal, kok bisa-bisanya mengedarkan berita tak benar macam itu
Waktu itu aku cukup terpukul, sampai akhirnya sahabatmu datang menghampiriku dia mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi

Dia pernah berjanji atau berkomitemen dengamu katanya
Kamu dengan aku dan dia dengan sahabatku
Tapi ternyata dia ditolak sama sahabatku
Untuk membuat sahabatku cemburu dia mengedarkan rumor murahan itu
Aku tak tahu bagaimana perasaanmu di waktu itu
Jangan bilang kamu syok juga

Aku memilih untuk memaafkan perbuatannya dan membiarkan rumor tersebut
Aku lebih asyik memperhatikanmu dari kejauhan ini seorang diri
Ternyata dia juga mengamati kebiasaan dan gerak-gerikku selama ini
Dia memberiku saran untuk menyatakan perasaanku kepadamu
Tapi dia bilang pasti akan sia-sia
Karena kamu sudah memiliki kekasih hati waktu itu

Lima tahun berlalu dari masa sekolah itu
Aku baru tahu, kalau dia telah memberikan informasi yang keliru
Nyesel banget aku yang waktu itu dan sampai detik ini gak gantle banget menyudahi kisah kita

Aku harap masih ada waktu dan kesempatan untuk bertemu dan bersama denganmu lagi.


Roti Bakar Coklat Keju

Menu Kesukaanku Darimu

Syfa, aku kangen roti bakar dengan isi coklat keju buatan kamu
Syfa, aku juga rindu blend cappucino ala kamu
2 menu sederhana itu mampu membiusku

Aku pernah mencobanya, membuat kedua menu itu sendiri
Bahkan khusus datang ke restoran ternama untuk mendapatkan rasa yang sama
Dari semua yang pernah aku coba, hanya ramuan dari tanganmu yang membuatnya terasa berbeda

Beberapa kali aku sering surfing dan stalking tentang media sosialmu
Aku beberapa kali lihat postingan menu makanan ala dirimu
Beruntung sekali orang yang ada di sekitarmu itu
Berapa beruntungnya aku sempat merasakan ramuan tanganmu

Bersama kamu, aku rasa waktu berlalu begitu cepat
Hampa dan waktu terasa lama, saat aku jauh darimu
Syfa, bila suatu hari nanti aku hadir kembali kehadapanmu
Bahagialah selalu ada dan tanpa aku

Karena aku melihat ketangguhanmu
Kedisiplinanmu
Kemandirianmu
Kedewasaanmu
Dari kejauhan ini

Aku tetap dan selalu mengagumimu
Perasaan yang hanya aku simpan di relung hati terdalam
Dengan lembut dan tulus ia tumbuh dan berkembang di dalam sana
Aku tak bisa menghentikannya
Aku tak berdaya bila harus membunuhnya

Syfa,, inilah aku AWAN

Gadis Itu

Gadis Itu

Dahulu gadis itu begitu berbeda dengan gadis seusianya
Ia tidak sibuk berdandan dan bergaya seperti kebanyakkan gadis pada umumnya
Ia cenderung terlihat cuek dengan sekelilingnya
Ia selalu teguh akan pendirian hatinya
Saking keukeuhnya, ia sering dikira tomboy

Aku tahu ia aslinya manja
Aku mengerti akan sikap yang ia tampilkan
Ia mencoba membangun sebuah karakter kuat untuk menjadi bentengnya kelak
Memang terkesan memaksakan
Tapi aku rasa itu berhasil, berhasil membuatnya tidak tampak seperti wanita pada umumnya
Tapi aku tetap memahami rahasia hatinya

Bagaimana pun ia manusia biasa
Ia memerlukan kasih sayang
Bagaimana pun ia perempuan
Ia membutuhkan perlindungan
Bagaimana pun ia telah dewasa
Ia juga ingin memiliki pasangan hidupnya

Perjuangan dalam hidupnya
Pembuktian dari perkataannya
Realita yang harus dihadapinya
Semuanya terasa tak mudah bagiku dan orang yang melihatnya
Tapi ia bisa, ia mampu melauinya satu per satu dengan baik

Sekarang dengan semua senjata dan tameng yang dengan susah payah kamu ciptakan sendiri
Kamu masih saja berusaha menutupi kegugupanmu akan topik pernikahan
Naik kepelaminan itu sudah sewajarnya untuk seumuranmu
Kamu sudah masuk kekategori dewasa, matang, dan berpendidikan
Apa yang kamu takutkan?

Bukankan segalanya yang kamu inginkan sudah terlampaui?
Mengapa harus lari dari kenyataan ini?
Kamu seperti kehilangan kendali?
Dimana prinsip yang selama ini kamu tancapkan itu?
Apa sebegitu mengerikan bagimu untuk memegang sumpah dan komitmen dari someone spesial?

Ini yang sering membuatku ragu, harus memperlakukanmu seperti apa
Kamu ingin status hubungan yang jelas
Dan pembuktian dari perasaan ini
Tapi kamu takut untuk berkomitmen sepenanggungan

Kamu selalu pandai memposisisikan diri sebagai korban atau orang yang paling tertekan dan dirugikan dalam hal ini
Aku sesungguhnya tak pernah keberatan akan hal tersebut
Tapi banyak saksi yang tak sepaham denganmu.

Jangan lupa untuk berbahagia😉




Seperti Waktu Itu Yang Tiada Duanya

Seperti waktu itu

Seperti waktu itu, kamu dan aku pergi meninggalkan semua yang terasa berarti
Berat memang awalnya terasa tak mungkin bisa terjadi
Namun setelah segala macam daya dan upaya diri dikeluarkan
Kini aku mengerti
Tak ada hal yang tak mungkin apabila manusia mau berusaha dan Allah meridhoi usahanya

Apabila dirunut kembali, kamu pergi lebih dahulu dari pada aku
Kamu pergi kearah Barat
Dan beberapa tahun kemudian aku pun pergi kearah Timur

Selepas kepergianmu aku menguatkan diri untuk sabar menantimu di tempat yang sama
Hingga beberapa hal memaksaku untuk pergi meninggalkan sementara tempat nyamanku
Sedikit demi sedikit semua kenyamanan itu menghilang dari ingatanku dan kenyataan
Tuhan masih kasih aku kesempatan untuk bersyukur
Aku sempat merasakan semua kenyamanan ini
Aku dapat menikmati setiap detik kebersamaan itu

Dan aku terpaksa pergi
Tapi ini juga bukan hal yang buruk
Aku membangun lagi cerita yang baru
Aku tumbuhkan lagi semangat yang menggebu
Aku seperti terlahir kembali
Terlahir sebagai sosok yang seakan tak sama

Mereka bilang ini panggungku
Mereka katakan ini nyata untukku
Bagaimana ini?
Aku tahu dan sadar aku mengalaminya
Tapi rasanya aku tak begitu menikmatinya

Seperti waktu itu, aku dan kamu untuk pertama kalinya
Bahagia menikmati masa yang ada
Berdebat dalam batin akan bercampur aduknya rasa
Aneh dengan tingkah polah yang luar biasa
Tak terkendali rasanya emosi dalam dada
Seperti waktu itu, saat kita dipertemukan bersama

PENCARIANku

Pencarianku

Sepuluh tahun sudah genap berlalu
Seharusnya waktu sudah sempurna menghapusmu
Mengapa bayangmu tetap meradang di dalamnya hati
Kenangan itu selalu membaur di kehidupanku kini

Penantianku menghitung waktu
Pencarianku mengusahakan diri bertemu denganmu
Seakan belum menemui ujungnya waktu
Aku masih belum mendapatkan titik terang tentang dirimu

Sebenarnya kamu ada dimana?
Sebenarnya kamu siapa?
Kenapa aku begini penasaran?
Kenapa aku merasa terikat denganmu?

Entah aku yang terlalu banyak berharap
Atau karena aku larut dalam imajinasiku
Sehingga harus menyeret sosokmu sampai sejauh ini

Mungkinkah kita ada waktu untuk dipertemukan lagi
Mungkinkah ada kesempatan untuk kita berbincang berkenalan satu sama lain
Mungkinkah kita berkenan melalui hari selanjutnya bersama

Misteri
Semua yang berkaitan denganmu seperti hanya misteri
Bahkan waktu belum dapat mengungkapkan misteri dirimu

Keterikatanku terhadapmu lebih kepada ketertarikkan kah?


Aku Hanya Tak Ingin Menyesal

Kamu akui kecemburuanmu
Kamu bilang dia terlalu menyayangiku
Kamu curiga dia berusaha menyingkirkanmu
Kamu semakin tak suka melihatnya berada di dekatku

Andai kamu tahu di waktu itu
Cemburumu tiada gunanya untukmu
Prasangkamu tak sesuai kenyataan waktu
Kebencianmu terlalu berlebihan untukku

Ada sekat yang tak bisa kamu pahami
Ada alasan yang tak ingin kamu dengarkan ini
Semua pernyataanku kamu sebut dengan alibi
Semua sikapku kamu bilang sebagai pembelaan diri

Waktu itu aku tak sedang beralibi atau membela diri
Nyatanya memang kami hanya seperti ini
Tak ada hubungan yang statusnya dapat kami tingkatkan lagi
Berbeda dengan kamu dan aku yang ingin lebih serius lagi
Aku ingin kita berstatus dan berkomitmen tinggi
Bukan berkelahi seperti ini

Namun apa dayaku, apabila minyak disatukan dengan air maka akan tercipta sebuah kebakaran
Kebakaran yang jangan samapai membuatmu dan aku merugi di suatu hari nanti

OBSESImu Menjadi JUARA

Tentangmu Yang Selalu Ingin Jadi Juara

Aku tahu kamu manja
Aku tahu kamu belum dewasa
Aku tahu kamu keras kepala
Kamu selalu ingin jadi JUARA

Aslinya kamu itu baik
Baik hati dan tidak tamak
Aslinya kamu itu asyik
Enak diajak berbicara dan ngerappyak

Kamu seperti kehilangan jati diri
Kemana perginya keteguhan hati
Nuranimu serasa mati
Kamu jadi manusia yang tak peduli

Ingat sekarang usiamu sudah tidak lagi muda
Ingat kembali kecerobohan yang telah tercipta
Sudah saatnya kamu berfikir dan bertindak dewasa
Kamu harus bijaksana

Aku mengerti kamu terlalu sibuk dalam rutinitasmu sendiri
Ambillah sedikit waktu untuk intropeksi diri
Sekedar kamu pahami siapa kamu saat ini
Selayaknya kamu menjadi manusia yang jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan ini

Tak SEBERCANDA Ini

Tak Sebercanda Ini

Baru saja kita bertemu kembali
Tanpa basa-basi kamu langsung memujiku dengan baik sekali
Hari belum berganti, tiba-tiba dengan kasar kamu mencacimakiku dan katakan benci

Kamu sehat atau memang kamu masih labil?

Aku terkejut luar biasa
Kehadiranmu tidak ku sangka
Pujianmu tak aku pinta
Mengapa harus berakhir duka
Kamu mencacimakiku tanpa behenti
Celotehmu berhasil membuatku frustrasi

Aku tahu kamu selalu menjaga jarak denganku
Bahkan kamu lebih senang bisa keluar dari dalam hidupku
Tapi mengapa kamu nyemplung lagi dan bersikap seperti itu
Seakan aku orang paling arogan dalam hidupmu

Aku heran, aku sungguh penasaran
Aslinya bagaimana sih penilaianmu untukku?
Seharusnya kamu sudah nyaman dengan kehidupan barumu
Aku pun tak ada niat mengusikmu
Kehadiranmu itu tak bisa aku hindari
Bertemu denganmu lagi pun tidak masuk dalam acaraku ini

Yang aku ketahui, bahagia itu tidak sebercanda ini

DIANTARA KITA

Diantara Kita

Semenjak ada jarak, ruang dan waktu diantara kita
Kamu semakin menjadi sosok yang berbeda

Awalnya kamu bisa menerima
Itu sudah membuatku curiga

Ditambah dengan kehadirannya diantara kita
Kamu bukan lagi yang aku kenal pertama
Kamu berubah!

Ingatkan waktu itu aku sampaikan kekesalanku
Aku kecewa dibuatmu
Ada yang terkhianati di dalam kalbuku
Rasanya sakit minta ampun aku

Aku tahu kamu tidak mengundangnya untuk hadir diantara kita
Aku mengerti dia bukan satu-satunya alasan kamu berubah
Aku coba memahami kerisauan hatimu waktu bersamanya

Seperti yang aku lihat, dia memang pandai
Pandai membuatmu melupakanku
Menghapusku dari kenangan terdahulu
Pandai menciptakan kenyamanan untukmu
Pandai menguburku tanpa ragu

Sesungguhnya bagi diriku sendiri
Kepergianku itu menyakitkan sekali
Perpisahan kita dahulu juga menghadirkan luka yang tak terobati
Tapi aku mau berusaha dan hadir kembali kehadapanmu
Membasuh luka dan menciptakan bahagia untukmu

Kehadirannya diantara kita jelas membuatku emosi
Kamu jadi bersikap sinis dan tak peduli
Aku coba utara maksud hati
Malah dibalas kalimat benci

Tak ingatkah kamu akan bingkai kenangan indah kita
Waktu kita bersama mencoba merajut asa
Waktu diantara kita hanya ada senyum dan bahagia

Aku merindukan waktu kita terdahulu
Semua kebersamaan kita di waktu lalu
Haruskah lenyap dimakan waktu
Haruskah mati di kedalaman hati
Terkebur bersama pilu dan luka masa itu

Diantara kita seharusnya hanya ada cinta

Pengalaman Hidup Ku

Pengalaman Hidupku

Usiaku di tahun ini akan tergenapkan menjadi 23 tahun
Perjalanan panjang yang telah aku tempuh, banyak mengajarkanku arti kata dalam kehidupan
Semua pengalaman hidupku menjadikan aku seperti saat ini

Inilah aku dengan semua kurang dan lebihku

Penilaian positif dan negatif, serta kesaksian A sampai Z selalu aku coba renungkan dengan bijak
Awal tahun ini aku pergunakan untuk intropeksi diri dengan baik
Bagaimana pun aku orang biasa yang juga mendambakan kesempurnaan
Setidaknya biarkan aku menjadi pribadi yang lebih matang dan dewasa lengkap dengan kebijaksanaan

Orang yang belum kenal denganku dan pertama kali melihatku cenderung memberikan penilaian negatif
Mimik wajahku yang terlihat sombong, arogant, dan kecut sering menipu mereka
Namun ketika mereka sudah mengenalku dengan baik dan cukup lama
Mereka bilang ternyata aslinya aku baik hati, peduli, dan penuh dengan cinta kasih
Apabila mengingat awal pertemuan kami mereka akan tersenyum dan tertawa sepuas hati
Mereka merasa tertipu dan menilaiku terlalu dini di waktu itu

Orang lama yang sudah mengenal aku dengan baik dan hampir menghabiskan sisa hidupnya denganku bilang;
Aku kini telah menunjukkan pertumbuhanku dengan baik
Mereka mengamati grafik pertumbuhanku selalu menggambarkan kemajuan dan kkeberdayaan diri ini
Dari segi fisik, psikologis, dan pendidikan
Aku bisa membuat mereka jatuh hati berkali-kali
Mereka cukup takjub dengan segala pencapaianku ini

Apa lagi yang aku cari?
Itu yang mereka sering tanyakan

Kini sudah waktunya memikirkan jodoh!
Itu yang mereka tegaskan

Mengejar target untuk pernikahan yang didambakan hati

Tapi siapa yang sebenarnya benar-benar peduli dengan diri mu sendiri
Kecuali kamu sendiri

Halusinasi

Baru kamu yang mampu membuatku dimabuk cinta
Pengalaman pertama yang bertahan lama
Kamu berhasil membuatku terpesona
Mencuri hatiku di awal jumpa

Awet rasanya bahkan sampai 10tahun pertemuan kita
Padahal kita hanya punya kesempatan 1tahun untuk saling menatap
Ya 1tahun kita hanya saling melihat lekat-lekat
Mungkinkah jodoh?

Waktu sudah semakin larut
10tahun kamu berhasil membuatku terpikat
Tapi belum ada tanda-tanda kehadiranmu lagi
Sepertinya kita tidak jodoh

Bodoh
Kenapa aku bisa sepengecut ini
Kenapa aku harus larut dalam penantian tak berarti
Dan masih bertanya harus sampai kapan begini

Jelas ini hanya cintaku sendiri
Jelas aku terlalu naif
Berusaha untuk sesuatu yang tak pernah ada

Apakah semua ini hanya halusinasiku Tuhan?
Aku lelah bermain-main dan cendrung mengingkari hatiku sendiri

Kini aku tersadar, selama ini aku hidup dalam halusinasiku sendiri
Aku tak memiliki seseorang yang bahkan hanya menjadi seorang referensi

Menikah denganmu....

Syfa, aku semakin mengagumimu
Kamu perempuan muda yang tangguh ternyata
Perjalanan hidupmu mengatarkanmu pada kematangan jiwa
Luar dan dalam dirimu begitu sempurna

      >Hello,, It's me. Awan<

-----------------------------------

    >So you remember me, Awan<

Kembali melihat tatapan tajam nan dalam darimu
Mendapatkan senyum manis nan rupawan itu lagi
Membuatku bertanya-tanya "tertuju untuk diriku kah semua ini?"

-----------------------------------

Kamu tahu aku dingin dan kaku
Kamu tahu aku tak terbiasa mengaku
Aku datang kali ini spesial untukmu
Tujuanku hanya satu
Aku selalu berbicara to the point
Syfa, bersediakan kamu menjadi pendamping hidupku?

     >jangan kau tolak dan buatku hancur, karena aku tak akan mengulang untuk meminta. Hanya satu keyakinan dalam hatiku ini ....<

-----------------------------------

Bisa berbicara juga akhirnya sosok yang aku kenal ini
Selama ini aku idam-idamkan dan aku nanti
Akhirnya datang dan menyampaikan niatan mulianya
Aku bisa apa, apabila ini yang sedari dahulu aku damba
Setengah percaya dan tidak rasanya, melihatmu begitu nyata dihadapanku

        >menikah denganmu,,, ... melewati perjalanan usia....<

-----------------------------------


K.I.T.A

Ada saat dimana kita tak peka dan muncullah gengsi
Bukan karena kita tak sadar diri
Tapi karena kita terlalu percaya diri
Percaya dengan semua keyakinan yang ada di hati
Hingga seringkali berbentur dengan kenyataanya

Orang bilang kita lari dari kenyataan
Padahal ini adalah kenyataan yang sesungguhnya
Kita sedang terjebak nostalgia
Kita terlalu gila dan tenggelam begitu saja

Kita selalu asyik dengan diri kita sendiri
Kita sering lalai dan terkesan tak peduli
Di titik ini kita telah temui
Kepastiiannya

Yang pasti kita tidak bisa bersama lagi di dunia ini
Aku masih hidup sedangkan engkau sudah terkubur mati
Namun sejarah tentang kebersamaan kita memang benar adanya
Hanya jalan hidup kita tak sehidup semati

Untuk semua jalan, rasa, dan cuaca yang telah kita lalui
Untuk segala kenangan yang telah tercipta diantara kita
Bimbing aku semoga berdaya guna menghabiskan sisa hidupku ini