10 Tahun Yang Lalu
Celotehmu mengingatkanku ke sepuluh tahun yang lalu
Ceritamu itu semakin menyeretku ke masa yang telah terlampaui
Aku sudah melewatinya
Aku sudah berdiri jauh darinya
Aku juga telah menerima keadaannya
Awalnya tak masalah kamu bergurau tentang hal tersebut
Tapi sepertinya kamu semakin asyik membahas detail kejadiannya
Sampai aku dibuat terbata-bata dan merintihkan air mata
Aku tak lagi mengingatnya dengan jelas
Semuanya kini terlihat dan semakin samar
Hanya selintas aku terbayang dan kembali aku coba untuk merangkainya
Tak ada niat untuk mengingatnya dengan sempurna
Karena sudah terlampau banyak memori lain yang aku muat
Akhirnya kamu coba mengorek kedalaman hatiku
Seberapa jauh dan dalam bekas kisah itu
Ini bukan luka, ini juga bukan cinta
Ini hanyalah persoalan perasaan dan instingku yang terlalu peka
Hingga aku salah tangkap dan artikan setiap gerak-gerik yang ada
Hahaaaa, aku pikir aku hebat kali ya
Aku hanya terbawa gelora mudaku
Yang bawaannya selalu menggebu-gebu
Aku terburu-buru untuk menerjemahkan sesuatu yang asing bagiku
Karena kamu tak mendapatkan targetmu
Kamu mulai menggerakkan orang-orangmu untuk menjadi alibi dan dengan halus memaksaku mengingat masa itu
Okey, aku paling tak bisa bila ditekan
Aku akui itu kali pertamanya bagiku mengalami BOMbastis peRASAan
Tanpa permisi dan dengan tenangnya kamu masuk ke dalam lingkaran kehidupanku
Masuk melalui mata, hati, dan otakku dengan mulus
Gimik dan lisanku seakan tak berdaya menolak masuknya bibit perasaan itu
Akan tetapi mata dan hatiku tak bisa mengingkarinya
Aku jatuh cinta
Rasa itu ternyata tumbuh dan berkembang biak tanpa bisa aku kendalikan
Di saat perasaan itu semakin dalam dan kuat, aku harus terima kenyataan pengakuan dari salah seorang sahabatku, apabila dia ternyata juga mencintaimu
Padahal dia sudah tahu tentang perasaanku padamu
Bahkan dia sering mengamatimu yang sedang asyik memperhatikanku dari jauh
Saat kamu melindungiku dari perang dasi di depan ruang ujian kita
Saat kamu terlihat cemburu aku bersama senior lainnya
Saat kamu tak berhenti memangaiku dan mengacuhkan pembicaraannya
Aku bisa apa? Dia sahabatku dan kita suka sama orang yang sama.
Waktu itu aku hanya ingin sportif, kalau pun kita harus bertanding -aku ingin bertanding secara sehat.
Memang aku yang mengenalnya lebih dahulu
Tapi bukan berarti kamu tidak mencuri start lebih cepat
Hebatnya, usahaku dan sahabatku itu ternyata tak kamu hiraukan
Kamu berjalan diantara kami, mengaggap tidak ada persaingan di sana
Dengan kalem kamu senyum dihadapan, dan berjalan pergi tanpa sepatah kata pun
Sahabatku bilang hanya sia-sia bila dia melanjutkan persaingan ini
Dia menyerah dan berhenti mengagumimu lagi
Dengan besar hati dia sudahi persaingan gila ini
Dia ingin kembali menjadi sahabatku
Dan berharap aku dapat melupakanmu
Serta menyudahi perasaan kagumku kepadamu
Saat itu, aku jujur belum bisa
Tiba-tiba kisahmu menguap begitu saja
Aku setengah percaya dan tidak percaya akan semua kejadian itu
"ternyata tanpamu bunga pun tak layu, ternyata tanpamu langit masih biru"
Aku tahu tak mudah menjadi kamu
________________________
Kamu bilang kamu mengagumiku lebih dahulu?
Bukankah aku yang lebih dulu, menentukanmu sebagai target operasiku
Waktu pertama kamu datang di Masa Orientasi Siswa
Aku melihat ada yang berbeda darimu
Kebetulan kelasku ada di bawah kelasmu
Aku sering melihatmu menikmati pagi di balkon depan kelasmu
Kamu tahu, mukamu yang judes jutek dan mematikan itu terlihat lucu dimataku
Kita punya persamaan yaitu sering datang pagi
Hampir setiap pagi selalu lebih awal dari yang lain
Dan karenanya kita senang menikmati matahari pagi di balkon
Kebetulan lainnya adalah Ruang Praktek Elektroku pas bersampingan dengan Ruang Kelasmu
Saat itu kamu masih belum sadar bahwa aku mengamatimu
Kebetulan yang selanjutnya adalah kita duduk berdampingan di masa tegang
Ya sewaktu ujian akhir semester
Kamu mau naik ke kelas 2 dan aku kelas 3
Untuk pertama kalinya aku bisa melihatmu dengan jelas
Akhirnya
Waktu itu hanya berlangsung lima hari
Coba UASnya bisa diperlama jadi sebulan ya *hehhehehhhe -ngarep banget-
Berkesan bener itu minggu yang tidak terlupakan *hahhaa
Aku baru tahu nama kita ditiga huruf pertamanya sama
Namamu ya namaku juga
Jadi selama seminggu kita sering keliru menoleh ke rekan-rekan jahil yang mempermainkan nama kita
Suasana ruangan yang kompak menjodohkan kita semakin terasa kuat aromannya diakhir sesi
Tapi gengsi kita terlalu tinggi
Nyesel EGOIS tingkat dewa amat dah di tuh jaman
Sampai ditingkatan kelas yang baru, cepat banget rumornya berbalik arah 180°
Kenapa bisa sahabatmu mengaku jadian denganku
Aku syok dan kaget luar biasa, sahabatmu itu saja yang mana aku waktu itu belum tahu dan kenal, kok bisa-bisanya mengedarkan berita tak benar macam itu
Waktu itu aku cukup terpukul, sampai akhirnya sahabatmu datang menghampiriku dia mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
Dia pernah berjanji atau berkomitemen dengamu katanya
Kamu dengan aku dan dia dengan sahabatku
Tapi ternyata dia ditolak sama sahabatku
Untuk membuat sahabatku cemburu dia mengedarkan rumor murahan itu
Aku tak tahu bagaimana perasaanmu di waktu itu
Jangan bilang kamu syok juga
Aku memilih untuk memaafkan perbuatannya dan membiarkan rumor tersebut
Aku lebih asyik memperhatikanmu dari kejauhan ini seorang diri
Ternyata dia juga mengamati kebiasaan dan gerak-gerikku selama ini
Dia memberiku saran untuk menyatakan perasaanku kepadamu
Tapi dia bilang pasti akan sia-sia
Karena kamu sudah memiliki kekasih hati waktu itu
Lima tahun berlalu dari masa sekolah itu
Aku baru tahu, kalau dia telah memberikan informasi yang keliru
Nyesel banget aku yang waktu itu dan sampai detik ini gak gantle banget menyudahi kisah kita
Aku harap masih ada waktu dan kesempatan untuk bertemu dan bersama denganmu lagi.