Senin, 22 Agustus 2016

Kemajuanmu meninggalkan aku

Waktu itu aku tak percaya
Kamu tega mengungkapan kemungkinan demi kemungkinan yang belum tentu akan terjadi
Hatiku sedikit cedera dengan perkataanmu

Maksud hatiku ingin menyampaikan murninya perasaan ini
Tapi apa daya kamu belum siap menghadapinya
Kamu seolah ragu, antara mau dan tidak
Maju mundur dan tarik ulur perasaan berputar di otakmu
Dari matamu aku seakan dapat melihat kegundahan tersebut

Kamu tak memberikan aku kesempatan untuk sekedar meyakinkanmu
Kamu seketika berubah menjadi pribadimu yang baru
Kamu tegas dan tanpa cemas pergi meninggalkan aku
Kamu tak mengerti seberapa khawatirnya aku

Sore itu, kita tak sengaja bertemu kembali
Di gang menuju ke rumahku, aku temui dirimu
Kamu sedang berdiri dipenghujung jalan itu
Saat aku tegur dan menyapamu
Kamu sepeti kaget dan gundah gulana
Berkali-kali aku bertanya apa yang sedang kamu lakukan
Kamu hanya diam dalam senyummu itu
Aku langsung menarik paksa kamu untuk berkunjung ke rumah
Dimana mama papa dan kakakku selalu bertanya tentang keberadaanmu
Apa saja kesibukkannmu waktu itu, hingga tak pernah sempat bekunjung ke rumah kami lagi

Untuk pertama kalinya aku menggengagam erat tanganmu
Menarik tubuhmu dalam dekapanku sepanjang perjalanan menuju rumahku
Kamu seperti patung batu yang kaku dan berat sekali untuk dipindahkan
Di depan rumah, aku berteriak memanggil mama papa dan kakakku
Aku siarkan kabar tentang kehadiranmu
Matamu melotot dan energimu menjadi kuat untuk menghempaskan tubuhku darimu
Untung sekali kamu tidak bisa mengungkiri betapa rindunya orang-orang tersayangku kepadamu
Kamu hanyut dalam peluk hangat mereka

Kamu pun dibawa masuk ke dalam rumah
Di dalam aku sedikit terkejut dengan kehadiran pacarnya sahabatku
Dia tidak kalah terkejut ketika melihat kehadiranmu
Ternyata kalian satu kelas di SMK ya
Hahhahaa, dunia kecil sekali selebar daun kelor
Aku titip ke kamu ke dia, supaya kamu tidak berani macam-macam dengan pergaulan masa kini

Tak lama pacarku datang, kami sepakat untuk makan malam di rumah
Mama suka sekali mengundang teman-temanku datang ke rumah dan makan bersama
Mama seperti sedang menyeleksi teman-temanku ini
Termasuk juga dia pacar baruku dibangku SMA
Kamu tahu, berulang kali mama menilai kehadiran pacar demi pacarku
Mama bilang mereka cantik sih, tapi masih lebih baik dirimu di matanya

Kamu itu seperti menantu idamannya mama banget
Aku berjanji suatu hari akan mewujudkan mimpi mama
Tapi tidak untuk saat ini
Aku masih dalam program membuatmu jeoules dan menyesal karena menolak cintaku dan berubah menjadi pribadi yang kasar terhadapku

Kita pun terlibat dalam perbincangan di meja makan malam itu
Aku memperkenalkanmu sebagai sahabat kecilku
Mama menceritakan kamu adalah cinta pertamaku
Papa mempertegas kamu cinta sejati
Kakak menarik kesimpulan bahwa kamulah takdirku
Aku melihat raut wajah tak suka dari pacarku terhadapmu
Kamu terlihat canggung dengan pembicaraan ini dan tak sanggup melihat balik tatapan pacarku, serta menghindar dari melihat wajahku

Selesai acara makan malam, aku mengantar pacarku pulang
Kamu dan sabahatku juga pamit untuk pulang
Mama minta kamu stay lebih lama karena mama masih merindukanmu
Sepulangnya dari rumah pacarku, aku masih melihatmu bercanda tawa dengan mama dan kakak
Sampai akhirnya kalian menyadari kehadiranku
Mama meminta Papa dan aku mengantar kalian pulang nai motor saja, karena hari sudah larut malam
Sahabatku dibonceng papa, dan kamu terpaksa naik diboncengan sepeda motorku

Aku senang membuatmu kesal sepanjang hari ini bahkan sampai perjalanan pulang
Kamu tidak memukulku atau berbicara menjelekkan diriku
Kamu hanya diam saja setiap kali aku berusaha dan berhasil membuatmu kesal
Kamu berubah dari anak perempuan yang manja menjadi anak gadis yang tahan banting ya
Aku sampai kesal sendiri karena tidak berhasil membuatmu terpancing dengan permainanki
Entah kamu marah atau menangis, aku rindu melihatnya
Seperti ini, menyadarkanku kalau kamu baik-baik saja ada dan tanpa aku
Berkali-kali kamu berhasil membuat kehadiranku useless dalam hidupmu

Aku tetap mengagumimu

Kenapa kamu tidak mengkonfirmasiku terlebih dahulu akan kebenaran isu itu
Kamu yang baperan termakan isu
Kamu melibatkan emosi pribadimu secara berlebihan
Sampai kamu merasa seakan kamulah korbannya
Kamu yang paling dikhianati
Kamu yang tersakiti
Please, kamu beneran drama queen ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar