Sabtu, 17 Februari 2018

Kamu wanita pertamaku

Aku yang memperhatikan detailmu
Caramu makan
Caramu berjalan
Caramu berbicara
Caramu tersenyum
Caramu tertawa
Bahkan sampai manja dan cengengnya dirimu
Aku hafal diluar kepala

Bagaimana aku bisa lupa
Kamu adalah wanita pertama yang mengisi hariku
Berawal dari kita TK
Sampai SD pun aku masih membuntutimu

Siapa yang setiap abis magrib selalu setia menelponmu
Sebelum itu
Siapa yang setiap kali menemanimu menangis
Siapa yang paling dahulu membelamu
Siapa yang pandai menghiburmu

Itu aku

Aku yang kau anggap sebagai pangeran nomer dua
Aku yang kau anggap sebagai antek-anteknya
Aku yang kau anggap polos tanpa tujuan

Kenapa
Kenapa kamu terlihat sangat terkejut
Ketika pertama kali dalam hidupmu kau berhasil membuatku murka

Jujur waktu itu aku kehilangan muka
Emosiku bergejolak tak terkendalikan
Beruntung kamu tak memancingku lebih parah lagi

Bagimana aku tidak murka
Tak ada angin tak ada hujan
Kamu datang ke kelasku dan memberiku sepucuk surat
Surat yang tak seharusnya aku baca
Surat cinta untukku tapi bukan darimu

Apa maksudmu coba?
Kamu melukai hati ini
Kamu menghancurkan semua pertahanan ini
Aku selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengakui semua perasaanku ini
Tapi dalam sekejap saja kamu hancurkan semua mimpiku

Dengan riangnya kamu antarkan surat itu
Dengan ringannya kamu bilang orang lain telah jatuh hati padaku
Dengan ringannya kamu ingin aku membalas surat itu

Kamu
Kamu kapan akan mengerti
Mengenai semua perjuanganku ini
Aku yang selalu ada untukmu
Aku yang mau selalu mendampingimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar