Masih ingat kan, kamu yang menolak dengan kesadaran penuh lho ya
Langsung disampaikan oleh dirimu sendiri
Kamu juga yang nangis-nangis
Sendirian dipojokan
Mengetahui hari bahagiaku bersamanya
Sekarang
Perkara aku gak sengaja kepencet calling kamu
Kamu langsung salting
Just kepencet ya
Please, no hard feeling
Kamu tahu kan
Kamu pemikir banget
Kamu pemilih banget
Kamu berhati-hati sangat
Karena menurutmu pernikahan adalah ibadah terpanjang
Kamu ingin satu imam di dunia yang mampu memimpinmu lebih dekat dan makin dekat dengan Surga ALLAH SWT
Tapi kamu gak munafik
Kamu juga lihat fisik
Kecerdasan, ketangkasan, berwawasan luas
Karena kamu sukak bicara ngalor ngidul
Kamu suka jalan ke sana kesinj
Kamu suka kulineran ini itu
Dan kamu jelas peduli akan banyak hal disekitarmu
Beberapa kelemahanmu yang aku tahu
Kamu gak bisa berjumpa dengan darah dan jarum suntik
Kamu gak bisa melihat orang di sekitarmu menderita
Kamu gak bisa dibohongi dan dicurangin, karena gak ada kesempatan kedua untuk mereka
Kamu akan mengalah dan tak berdebat, meski kamu tahu pilihanmu yang tepat
Kamu tak perlu pembelaan, meskipun kamu disudutkan
Nak,
Duhai anak sholeh sholehah yang mungkin nanti akan lahir dari rahim calon Ibu yang masyaallah tabarakallah ini
Ibumu perlu konsistansi dalam diberikan keyakinan
Pembuktiannya pun harus berulang
Jangan terlalu ngotot juga
Hebat, kalau Ayahmu bisa menahlukkannya
Ibumu mampu berdiri diatas
Apalah daya saya yang bukan tertulis sebagai jodohnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar