Sabtu, 28 September 2013

Kabar Angin Pagi itu

Sontak aku terbangun dari tidur lelapku
aku bermimpi bertemu kamu
ternyata seorang sahabat menyadarkanku
aku mengigau memanggil namamu
Jujur, detik itu aku hampir mati karena merindukanmu Awan

Setelah aku tersadar dan bangun menghadapi kenyataan
tidak aku temukan dirimu di sisi ku
aku terima sebuah surat udangan
kabar akan ada seorang teman yang menikah
aduhai, senang rasanya membayangkan kebahagian mereka

Tapi tertulis sebuah nama yang aku hafal betul
Sepertinya aku mengenal si mempelai pria temanku ini
Awan Putra Kencana itu kan namamu
berfikir aku sejuta kali
benarkah ini Awan yang aku rindukan???

Awan
sejuta tanyaku tak pernah ada jawabnya
sekarang sebuah undangan mampu menjawab semuanya
aku mengerti tidak ada yang pasti di dunia ini
pasti kamu bukan tertakdir untuk ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar