Kamis, 28 April 2016

Aku cukup bahagia bersama dia

Dia selalu bertanya-tanya siapa kamu
Dia terus ingin tahu mengenai dirimu
Aku selalu berusaha menutupi semuanya
Aku terus membungkam kenyataan yang ada

Aku pikir begini sudah cukup baik
Biarkan aku damai bersamanya
Hanya dia yang aku punya
Dia adalah segenap hidupku, sekarang

Karena dia terlalu penasaran dan nyaris mati akan rindu kehadiranmu
Aku terpaksa, aku terpaksa dan sungguh terpaksa
Aku harus mengambil jalan lintas
Dan aku mengarang cerita indah untuknya

Aku ceritakan semua kebaikan mu
Aku ceritakan kecerianmu dan semangat hidupmu
Dia sangat tertarik dan semakiin ingin melihat wujudmu
Dia berharap dapat bertemu denganmu

Sebelum dia jatuh dalam karangan ceritaku lebih dalam lagi
Aku tamatkan cerita tentangmu tersebut
Aku katakan pada dia, bahwa kamu telah lama mati
Dan tidak ada lagi yang tersisa di bumi ini kecuali aku dan dia

Kamu tahu, dia managis hebat
Dia tak percaya akan ending ceritaku tersebut
Dia kecewa dengan akhir ceritaku
Dia mengamuk sejadi-jadi
Aku sungguh khawatir dan tercenang melihatnya

Sampai dia jatuh pingsan karena kelelahan
Aku mendekapnya erat, membelainya lembut dan mengecupnya penuh harapan
Aku berharap agar dia bisa terima kenyataan (hasil karanganku) apabila kamu telah tiada
Aku harap dia bisa seperti semula
Ceria, cerdas, mandiri dan sedikit manja
Aku tak bermaksud melukai hatinya

Ketika dia sudah mulai pulih dan beraktivitas normal
Ternyata kamu hadir kedalam kehidupan ini lagi
Kamu bertanya "siapa dia?"
Aku menjawab singkat "kamu tak perlu tahu"
Kamu menyayangkan jalan hidup yang telah aku pilih dan tempuh sejauh ini
Kamu juga menganggapku beruntung karena memiliki dia

Dia pun bertanya akan kehadiranmu
Siapa dirimu? Tanyanya
Aku tak bergeming dan menyuruhnya untuk tidak ikut campur
Atas tindakanku tersebut, kamu bilang "aku jahat. Aku tetap saja egois. Tidak pernah berani menyatakan yang sejujurnya"
Tahu apa kamu tentang hidupku
Dan kita terlibat perbincangan sengit
"PRAK" aku banting benda dihadapanku dengan kerasnya
Aku minta kamu keluar dari hidupku saat itu juga
Aku minta kamu jangan pernah kembali bahkan untuk sekedar menengok ke arahku pun jangan pernah

"GEDEBUKK" suara tubuh jatuh terdengar
Aku melihat ke arah dia terbujur lemas di lantai
Aku belari menghampirinya, menangis sejadi-jadinya, dan tak mengerti harus berbuat apa
Seketika saja otakku ngeblang, tubuhku ikutan lemas, dan aku menyesali ketidak berdayaanku
Kamu bergegas mengendongnya dan menuntunku masuk ke mobilmu
Kamu membawa kami ke RS terdekat
Entah mengapa dokter meminta donor darah untuknya
Karena badanku terlalu lemas aku tak bisa melakukan transfusi
Kamu menawarkan diri untuk melakukan transfusi
Dan bibirku tak bisa berkata tidak
Karena aku butuh semua yang terbaik untuk dia

Setelah darahmu masuk ke tubuhnya, dokter menginformasikan perkembangan baik dari dia
Aku hanya butuh menunggubya siuman atau sadarkan diri
Aku pun berterima kasih padamu
Kamu malah bertanya bagaimana mungkin ini terjadi
Golongan darahmu dan darahnya sama
Waduh,, aku harus jawab apa??

Banyak pertimbanganku waktu itu
Apalagi aku mengerti begitu mengharapkan kehadiran sosokmu
Dan sebelum semuanya terlambat aku berusaha membesarkan hati

Aku mau bicara jujur dan serius
Semoga kamu dapat mengerti keadaannya dan bijaksana menghadapi situasinya
Dia adalah bagian dari dirimu dan diriku
Dia adalah malaikat kecil yang terlalu sempurna ada dalam hidupku
Dia sudah menjadi segenap jiwa dan ragaku
Tapi kamu juga punya hak yang sama untuk memiliki dia
Dia juga sangat berhak tahu siapa kamu sebenarnya
Maafkan aku yang selama ini menyimpan rapi rahasia diantara kita

Kamu geleng geleng seperti tidak percaya aku benar-benar setega itu
Aku menjadikanmu seperti orang yang benar benar kejam kepada dia
Dan aku benar benar menyesal telah menceritakan bahwa dirimu telah tiada

Aku pahami amarahmu
Aku mengerti kecewamu
Kamu juga harus bisa memahami dan mengerti aku
Dari awal semua ini juga tidak mudah dan adil untukku
Tolong bersikaplah bijaksanaa
Biarkan aku dan dia hidup tenang bersama seperti sedia kalla
Tak perlulah hadirmu, apabila hanya memperuncing keadaan saja




Galih, aku nitip Syfa ya...

Galih, kamu masih ingatkan
Dahulu aku pernah menitipkan Syfa kepadamu
Aku memintamu dengan tulus dan sabar terus menjaga Syfa
Seperti waktu kita bersama, bertiga dulu

Galih, aku tahu kamu juga punya rasa terhadap Syfa
Sekarang aku paham kenapa kamu bertindak bijak sepertibitu
Kamu meminta Syfa untuk pandai-pandai menjaga diri
Seperti Syfa tanpa aku dan kamu sebelum ini

Galih, Syfa memang bisa membuktikan kalau dia pandai menjaga dirinya
Tapi apa kamu tak melihat, perisainya terlalu kuat dan keras untuk ditembus
Dia tidak memberikan kesempatan untuk pria lain masuk dan mengusik hidupnya

Galih, lembutlah sedikit sama Syfa
Kamu terlalu kasar dan membuatnya semakin keras
Bukan salahmu juga
Aku yang menitipkan Syfa
Aku yang tak dapat menjangkaunya lagi
Aku yang kelewat khawatir
Aku hanya ingin Syfa bahagia
Jangan sampai ada yang mengusiknya, apalagi sampai menyakitinya dan menghadirkan luka
Aku pasti akan kecewa

Jumat, 22 April 2016

W.A.K.T.U.

Waktu yang mengantarku berjumpa denganmu
Membuatku menjadi penasaran semua serba serbi tentang dirimu
Aku berusaha untuk tampil dihadapanmu
Entah kamu menyadarinya atau tidak
Aku sengaja mencuri perhatianmu

Waktu jam sholat dzuhur itu yang aku nantikan
Aku bisa melihatmu lebih dekat dalam khusuk ibadahmu
Aku selalu datang terlambat dan mengambil syaf dipaling belakang
Karena aku suka melihatmu yang ada di syaf paling depan sendiri

Waktu jam olahraga juga menjadi favoriteku
Karena kelasku dan kelasmu satu jam olahraga
Walaupun dengan guru berbeda
Dan lapangan yang berbeda
Sensasi waktu pemanasannya itu lho
Waktu lari-lari kecil mengelilinginlapangan
Wah,,, tak terlupankan

Waktu kamu datang ke laboratorium komputer
Aku melihatmu menunggu di depan ruang kelasku
Melihatmu bercengkrama bersama teman-temanmu
Melihatmu yang terus menarik perhatianku

Waktu pulang sekolah
Waktu kamu berjalan menyusurii jalanan itu
Waktu aku diam-diam membuntuttimu
Beberapa kali aku sengaja meampakkan diri
Supaya kamu mengerti
Aku ini pengagum rahasiamu

Dan waktu yang paling aku nikmati adalah
Seminggu duduk berdampingan denganmu
Mengerjakan soal demi soal ujian kenaikkan kelas
Sempat bingung jantungku berdetak karena soal ujian atau kehadiranmu ya?

Serta waktu yang tak bisa dicegah
Perpisahan itu
Tau kah kamu aku merubah gaya rambutku
Bahkan motorku ada sedikit tambahan variasi
Aku ingin kamu melihatku juga
Tapi hari itu tak sekejap pun aku melihat batang hidungmu
Padahal hari itu adalah hari terakhirku di kota ini

Waktu itu aku coba membuat segalanya tentang diriku terlihat berkesan di matamu
Tapi aku tak berjumpa denganmu
Jangan bilang kamu sembunyi ya!

Waktu terus bergulir
Aku tetap dengan duniaku yang seperti ini
Kamu dimana berada ya???
Aku kehilangan jejak, maaf

Cukup Bagiku

Aku cukup tahu ketika kamu memilih untuk menyimpan segala rasamu dengan apik
Aku sekedar mengerti ketika kamu datang dan berlalu tanpa permisi
Aku hanya mencoba memahami mengapa kamu bersembunyi dan ternyata tak punya nyali

Sama, aku juga takut berkata jujur dan bertingkah apa adanya dapat melukaimu
Aku merasa bersalah apabila kehadiranku menjadi beban untukmu
Mengubah kebiasaan normalmu atas kehadiranku

Bersamamu berarti cukup untukku hanya bisa melihatmu bahagia dari kejauhan ini
Menyayangimu berarti cukup untukku ucapkan doa-doa kebaikan
Mencintaimu berarti cukup untukku merasakan tulusnya kasih sayang yang mengalir begitu saja kepadamu

Aku mencintaimu, aku menyayangimu dan aku ingin bersamamu
Tapi apalah dayaku
Aku ada di titik ini
Dan seperti ini
Saat ini

Kamu juga ingin memilikinya

Kamu juga ingin memilikinya

Sayang dia manusia
Dia bukan boneka yang bisa kamu beli atau pinjam dan miliki sesuka hati
Dia juga punya harga diri
Dia mempunyai pilihannya sendiri

Jangan kamu terlalu erat menggenggamnya dan terlalu mudah melepaskan genggamnmu
Pergunakanlah senimu
Bagaimana caranya mempertahankan dia agar selalu di sisimu

Dia bersamaku
Dia habiskan waktunya untuk membuatku bahagia
Dia mengabaikan segala rasanya dan mengutamakan semua kebagiaanku
Dia terlalu baik untuk sekedar menjadi sahabatku
Dia juga terlalu hebat untuk menjadi pendampingku

Aku dan dia hanya berteman saja
Ketulusan rasa diantara kami hadir begitu saja
Aku hanyut dalam kebaikannya
Kebijaksanaanya dan kedewasaanya
Aku petik hikmah yang teramat sangat berarti dari kehadirannya dalam hidupku

Dia tak pernah mengeluh
Dia tak pernah terlihat lelah
Dia juga tidak mengaduh sakit
Yang aku lihat darinya hanyalah kebahagiaan
Itu yang membuatku senang bersamanya

Betapa terkejutnya aku
Ternyata dia memendam rahasia pribadi
Dia sakit, dia terluka, dia sengsara dan dia tetap bertahan
Dia tidak pernah menyerah melawan penyakitnya
Dia tidak ingin membuatku khawatir
Tapi dia keliru, dia telah membuatku menjadi manusia paling bodoh dalam hidupnya

Dia terlenakan aku dalam kebahagiaan
Sedangkan aku tak ada dalam perjuangannya melawan sakit
Dia merelakan dirinya untuk menjadi tempat ternyamanku
Dan aku tak sanggup merelakannya pergi menuju kedamaian Illahi Robby

Katamu kamu ingin juga memilikinya

Selasa, 19 April 2016

Kamu, Idola Rahasiaku

Aku hanya sok cool
Terlihat seperti cuek dan tidak memperhatikanmu
Tahukah kamu bahwa aku cemburu?
Cemburu dengan kehidupanmu yang penuh tulusnya kasih sayang
Aku cemburu melihatmu selalu ceria

Bagaimana aku bisa masuk ke dalam kehidupanmu yang begitu sempurna?
Aku bisa apa untuk mu
Semenjak kehadiranku aku melihat ada muram dalam wajahmu
Tingkahmu yang lugu sering membuatku terkagum lucu
Kamu adalah bahagia yang aku rindukan

Tak pernah aku berkata sepatah kata pun untukmu
Baik itu kata sambutan, perkenalan, maupun perpisahan
Aku ingin selamanya dapat melihatmu
Memperhatikan tingkahmu
Dan waktu pun menenggelamkan kebersamaan kita

Kamu tahu betapa gundahnya aku
Di malam perpisahan itu aku tak bisa tidur
Aku berkeliling di depan rumahmu
Berharap dapat melihatmu dan mengungkapkan sesuatu
Tapi lampu kamarmu sudah lebih dulu padam
Aku pun berlalu

Esoknya di acara pelepasan siswa angkatanku
Aku tak melihatmu barang sekejap saja
Dimana kamu berada waktu itu
Aku harap kamu tidak bersembunyi
Ada yang ingin aku sampaikan untukmu
Waktu terus berjalan dan tak memberikan kesempatan untuk kita sekedar bertemu pandang

Terpaksa aku membingkaimu indah dalam kenangan masa remaja
Terpaksa juga aku menimba ilmu di negeri orang hanya untuk mempersiapkan masa depan
Masa depan yang telah orang tuaku rancang dan semoga aku temui kamu diujung jalan sana

Tahun berganti, kali ini tiba acara lepasan siswa angkatanmu
Tidak ada pentas seni
Acaranya diganti dengan menginap di Puncak
Jarak dan waktu tak bisakah sampaikan rinduku ini untukmu
Kamu harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Kami harus lebih kuat dan sabar ya
Bahagiamu jangan pernah berkurang
Tambah terus umurmu san sehat selalu
Sampai waktu mempertemukan kita lagi

Sampai berjumpa kembali
Idola rahasia ku

Minggu, 17 April 2016

Ketegaran Hidup Mu Menghadapi Aku

Kemarin aku hanya terluka dan mendapat lima jahitan sudah berteriak pada dunia tentang kesakitanku

Sedangkan kamu yang menahan sakitnya pilu seorang diri, tak pernah berkata tak mampu sampai sisa umurmu

Kita sama-sama dikelilingi orang-orang yang mengasihi kita
Kita sama-sama dibekali ilmu tentang agama
Dan aku yakin seharusnya kita lebih bijak dalam bertindak

Aku akui segala keegoisan diriku dan kesombongan ini
Aku belum benar-benar dewasa apalagi bijaksana
Hanya dibeberapa kesempatan aku terlihat matang
Tapi aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri

Lagi-lagi secara tidak langsung kisah hidupmu mengajariku untuk bersyukur

Terima kasih telah menjadi satu judul buku dalam hidupku
Satu judul buku tentang sahabat waktu kecil
Sahabat lawan jenisku
Sahabat yang luar biasa memahami aku
Terima kasih

Aku terlalu jahat untuk mendapatkan cinta tulusmu

Aku yang datang menjumpaimu
Aku juga yang pergi meninggalkanmu
Aku kepayahan mencuri perhatianmu pada mulanya
Lalu aku bingung menyikapi sambutanmu
Yang kemudian aku menghadangmu dengan perisai ini
Aku tak ingin bermain-main dengan hati yang baik sepertimu
Perasaan yang tulus tergambar jelas dari garis wajahmu
Senyummu yang membuatku tak tega menjadikanmu mangsa dalam petualanganku mencari cinta
Jangan terpengaruh dengan kehadiranku di hidupmu
Dan jangan pula terpengaruh dengan kepergianku

Cukup aku yang tahu betapa sulitnya mengendalikan perasaan ini
Bahkan setelah aku pergi jauh dan lama tak melihatmu
Bayanganmu masih setia menemaniku
Aku yang mencintaimu
Mungkin sampai sisa hidupku
Aku sekarat karena berlebihan dalam merindumu
Aku rela mati memendam rasa cinta ini
Dari pada meelihatmu terluka karenanya

Hanya Tak Tau Arah

Hasratku sudah mati
Aku tahu kau sudah tak sudi
Kembali pada kisah yang telah lama mati suri
Aku pun punya hati yang tak ingin jatuh lebih dalam lagi

Lebih baik begini
Allah memisahkan kita tanpa sepatah kata pun yang tertinggal
Allah membedakan dunia kita tanpa meninggalkan jejak diantara kita
Lebih baik begini
Aku dan kamu fokus dengan dunia tempat berpinjak

Lebih baik di sini
Di titik ini
Aku dan kamu menjadi pejuang bagi kehidupan masing-masing
Semangat berjuang dan sukses selalu untuk masing-masing diri ini

Dewasa mengajarkanku
Bersama itu tidak harus menjadi satu
Mencinta itu tidak harus memiliki
Menyayangi itu tidak harus untuk puji
Tulus memberi semaksimal yang aku bisa
Ikhlas menerima apa yang tergaris dalam hidup ini

Terima kasih telah menjadi satu judul bab cerita dalam hidupku

Waktu Berlalu Mengantarmu Keperaduan Syahdu

Waktu itu kau bilang padaku bahwa tidak ada cinta yang lain
Cinta yang mampu menghidupkamu seperti aku
Cinta yang mampu membuatmu bertingkah dan berlaku lebih baik lagi

Tapi waktu membawamu untuk merasakan cinta yang lain
Cinta yang terasa nikmat di dunia dan semoga juga di akhirat
Aku bahagia melihatmu bahagia kala itu
Aku menderita mengetahui kenyataan pahit yang menimpamu
Allah selalu lebih sayang kamu
Allah menyelamatkamu dari rasa sakit yang lain
Allah memberikan pelukan terhangatnya untukmu
Allah sediakan tempat terbaikNya untukmu

Selamat kamu sudah tamat dari perkancahan dunia ini

Tak banyak kata memang yang aku ucapkan
Tapi aku mengerti kamu selalu mencoba memahami
"Aku tak mau lagi bermain denganmu"
"Kamu jahat, aku benci dirimu"
Adalah dua kalimat yang sangat aku sesali kini
Semoga kamu tak membawanya sampai ke hati
Aku hanya kelewar emosi dan tak mengerti harus mengucapkan apa
Jadi kedua kalimat itu keluar begitu saja tanpa permisi

Pada kenyataannya
Aku tak pernah menganggapmu jahat
Apalagi membencimu
Kamu malaikat kecil penjagaku
Aku tak bisa lupakan itu

Kamis, 07 April 2016

Aku hanya tak ingin, kamu menyakiti dirimu sendiri...

Kalau ingin bermain siapa di sini yang lebih tersakiti
Aku rasa orang itu adalah dirimu sendiri
Kamu mau tahu kenapa?

Karena saat cinta datang dan menyapa
Kamu hanya diam seribu bahasa
Perlahan kemudian kamu mulai memperhatikan
Dan menolak rasa yang ada

Itulah sebenarnya kenyataan
Kamu mulai merasakan frekuensi yang sama
Tapi kamu sudah terlanjur menolaknya diawal
Pahit rasanya untuk menelan ludah mu sendiri

Seharusnya kamu bisa menjadi dirimu sendiri
Kamu bisa membebaskan hatimu
Memilih apa yang kamu inginkan
Untuk apa kamu menjaganya begitu ketat
Hingga ia seperti tertutup rapat
Penyesalanmu kelak tiada berguna

Karena Kamu Inspirasiku

Tetaplah menjadi kuat
Selalu semangat
Tuhan masih memprosesmu menjadi seorang yang dewasa nan bijaksana
Terus pandai menyikapinya

Kamu tipe wanita yang hebat
Yang mampu dan terampil dimanapun berada
Kamu tipe perempuan yang mandiri
Kamu tahu bagaimana harus menempatkan diri

Kamu salah satu manusia tangguh
Yang aku kagumi
Semua tingkahmu menginspirasi sekali
Aku bahagia mengenalmu
Aku bersyukur kamu pernah hadir dalam perjalanan hidupku

Pendusta yang aku percaya

Ketika semua kenyataan terlalu naif untuk ku dipungkiri
Dan kamu tak sanggup berkata yang sesuai dengan realita
Aku coba untuk mengerti
Kebohonganmu ini terbaik untukku di saat ini

Seakan kamu memberiku waktu untuk menerka-nerka semua clue-clue yang tersirat jelas dewasa ini
Sepertinya kamu tak berniat melakukannya untuk ku
Kamu tak pernah berniat melukaiku
Tapi sungguh kenyataan ini menyakitiku

Seharusnya tiada dusta diantara kita
Apa aku masih kurang dewasa dimatamu
Aku coba untuk terus bersikap bijak
Kita selalu menyempatkan waktu berbicara
Kita diskusikan semua masalah yang ada
Tapi apa yang aku terima, tepat di depan mataku kamu ledakkan bom waktumu

Seperti melihat gunung es yang letaknya jauh dari pandangan
Padahal bongkahan dasarnya sudah tertancap di ulu hati
Selama ini aku hanya coba berdamai
Tetap tenang dan menyikapinya dingin

Kamu terlalu kasar untuk bermain lembut
Kamu juga terlalu dingin untuk menjadi api

Lagi-lagi aku tak pandai membaca hati
Aku hanya mencoba berpikir positif tentang semua yang ada di sekelilingku
Terima kasih telah memberiku pembelajaran berharga

Maafkan Aku

Maafkan aku yang seketika saja terbakar api cemburu
Sungguh bodohnya pikiranku dahulu
Termakan pembicaraan yang menyesatkan
Aku tak berusaha membela diri
Memang terlalu rumit kondisinya
Aku melihatmu tak henti tersenyum dan tertawa saat bercengrama dengannya
Aku melihat dia mengambil beberapa kesempatan darimu
Saat dia membelai wajahmu, menyibakkan rambutmu, dan menggenggam tanganmu
Itu yang membuatku menjadi murka

Aku terpancing dengan situasi panas yang ada
Aku terbawa emosi sesaat
Maafkan aku yang tak berpikir panjang

Aku menuduhmu yang bukan-bukan
Aku ungkapkan kalimat-kalimat kebencian
Aku yang mengingkari janjiku padamu
Maafkan aku
Aku tak bisa menjagamu dengan baik

Maafkan aku
Aku sadar telah melukai hatimu
Aku menyakiti perasaanmu
Aku mempermalukanmu di depan umum

Aku tak kuasa menahan segala rasaku
Aku mencintaimu
Tapi aku terlanjur malu dengan kesalahanku
Aku tak bermaksud untuk menyiksamu lebih lanjut
Maka aku pergi menjauh dan keluar dari kehidupanmu

Maafkan aku