Kamis, 07 April 2016

Pendusta yang aku percaya

Ketika semua kenyataan terlalu naif untuk ku dipungkiri
Dan kamu tak sanggup berkata yang sesuai dengan realita
Aku coba untuk mengerti
Kebohonganmu ini terbaik untukku di saat ini

Seakan kamu memberiku waktu untuk menerka-nerka semua clue-clue yang tersirat jelas dewasa ini
Sepertinya kamu tak berniat melakukannya untuk ku
Kamu tak pernah berniat melukaiku
Tapi sungguh kenyataan ini menyakitiku

Seharusnya tiada dusta diantara kita
Apa aku masih kurang dewasa dimatamu
Aku coba untuk terus bersikap bijak
Kita selalu menyempatkan waktu berbicara
Kita diskusikan semua masalah yang ada
Tapi apa yang aku terima, tepat di depan mataku kamu ledakkan bom waktumu

Seperti melihat gunung es yang letaknya jauh dari pandangan
Padahal bongkahan dasarnya sudah tertancap di ulu hati
Selama ini aku hanya coba berdamai
Tetap tenang dan menyikapinya dingin

Kamu terlalu kasar untuk bermain lembut
Kamu juga terlalu dingin untuk menjadi api

Lagi-lagi aku tak pandai membaca hati
Aku hanya mencoba berpikir positif tentang semua yang ada di sekelilingku
Terima kasih telah memberiku pembelajaran berharga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar