Hatiku gemetar, gelisah tak terarah
Mataku menatap nanar
Aku tercenang mendengar perkataanmu
Kau bilang aku yang selalu jahat
Angkuh dan tak peduli kepadamu
Jantungku berdetak lebih kecang
Sepertinya tabuh perang sengaja kau dendangkan
Tubuhku lemas, sewaktu kau berkata dia pribadi yang baik dan menyenangkan
Aku tak bisa terima, kau perbandingkan aku dengan dia
Dahulu kau mengakui cinta padaku
Sekarang kau bilang rasa itu sudah mati
Sirna bagaikan ditelan bumi
Sebegitu kejamkah aku?
Sampai kamu berucap semenyakitkan ini
Semalaman aku renungi setiap detik kebersamaan kita
Kala itu semua terlihat sempurna
Entah, kamu kesambet apa?
Tetiba murka dan tak menginginkanku lagi
Padahal dunia tahu betul bagaimana kamu mengagumiku
Sesungguhnya aku menyadari semua ketulusanmu itu
Hanya kemarin aku terlalu gengsi untuk mengakui kesamaan ini
Semoga ini hanya badai yang akan berlalu
Semoga ini hanya kesalahpahaman semata
Semoga kita bisa lebih saling memahami
Jangan pernah hadirkan dia diantara kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar