Hi, Awan
Kamu cukup memperhatikan aku dari sana saja
Tak perlu datang, mendekat dan masuk lagi dalam kehidupanku
Aku sudah hidup dengan tenang saat ini
Kamu tak perlu khawatir berlebih
Semua rasa terabaikan itu telah berganti kebahagiian
Aku bahagiia dapat memetik pelajaran berharga pasca kepergianmu
Awan kepergianmu bukan tanpa alasan
Kamu memang tak pernah bilang pamit
Tapi aku tahu pasti itu yang terbaik
Tak perlu kau ceritakan semua kebahagianmu tanpaku
Tak usah kau tanya bagaimana dunia menghukumku atas keegoisan diri ini
Waktu itu aku terlalu berharap banyak padamu
Kala itu aku hanya memikirkan keuntunganku sendiri
Saat itu aku terlena dengan cintaku sendiri
Dan tak menghiraukan kamu yang tenggelam dimakan waktu
Wajar apabila Tuhan cemburu dan menghukumku dengan keras begini
Cintaku kini sepenuhnya murni hanaya kepadaNYA
Sang pemilik diri ini
_________________________________
Maafkan aku Syfa
Aku tak punya waktu banyak untuk menghiburmu
Aku lebih sibuk dengan duniaku sendiri
Sering kali aku mengacuhkan dirimu
Ingin hatiku selalu mendampingimu
Ingin rasanya diri ini menjadi tempat ternyamanmu
Berusaha aku semampuku
Untuk menjadi pendamping terbaikmu
Kamu terlihat menikmati waktu bersamanya
Kamu terlewat akrab dengan pria itu
Kamu selalu tersenyum dan dapat terawa lepas dihadapannya
Tak pernah aku menemuimu sebahagia itu kala bersamaku
Syfa, maaf aku harus tegas
Mengaris batas yang jelas
Aku adalah aku
Dia adalah dia
Kamu adalah kamu
Bersikaplah sebagaimana dirimu sendiri
Kamu harus sadar diri
Siapa kamu dan dimana posisimu
Kebaikkan hatimu berpotensi disalahgunakannya
Waspada terhadap keselamatanmu
Aku hanya bisa melihat dan berdoa untukmu dari kejauhan ini
Antara kamu, keluarga, sahabat, dan bisnisku harus seimbang
Sementara ini takaranmu tidaklah banyak
Tapi cukup membuat kepalaku keleyengan
Dan hatiku berdegub kencang
Aku khawatir saat kamu mendekati garis bahaya
Aku sampai tidak bisa tidur saat mengetahui kamu ada dalam bahaya
Syfa, aku mohon jaga dirimu baik-baik
Waspada dengan pria di luar sana
Karena semua pria pada dasarnya sama saja
Kecuali aku.
Tentang Tuhan dan ketentuan serta takdir dariNYA
Sungguh aku hanya bisa pasrah
Mencintaimu memang aku sengaja tak berlebihan
Karena aku hanya berharap ridhoNYA untuk kita dapat bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar