Mungkin karena diawal kita pernah berkelit
Ah, sudahlah 18 tahun sudah ditutup rapat
Terbingkai dalam ruang yang kedap
Kenapa untuk berakhir saja sulit
Kamu pakai rasa, aku pakai logika
Rasanya indah sekejap, nyatanya itu sudah berlangsung lama
Melepaskan, meninggalkan, memutuskan, menutup, mengubur, membingkai, melewati, melupakan, dan berbagai cara sudah dilalui
Tapi mengikhlaskan sungguh belum mampu
Kini aku telah bersamanya, membentuk keluarga kecil yang berusaha bahagia
Walau masih ada kamu dipalung hatiku yang terdalam
Kamu masih ada dalam rekaman otakku
Bahkan putri kecilku selalu mengingatkan memoriku tentangmu
Kutukkan apa ini
Aku tahu kamu belum juga mampu melepaskanku
Kamu belum juga bisa membuka hatimu
Aku selalu hidup dalam hari-harimu
Aku selalu ada dalam sadar dan alam bawah sadarmu
Sehingga sulit dan rumut bagimu serta orang yang berusaha membersamaimu
Karena kamu mengikat kenangan kita erat-erat
Kamu hanya tak siap terluka
Kamu hanya belum dewasa
Kamu selalu terbawa perasaan dan kenangan kita
Yang itu telah terjadi 18 tahun yang lalu
Apa yang kamu harapkan dari momen 18 tahun yang lalu
Dunia telah banyak berubah
Bukankan hari-harimu juga telah rasakan jutaan asam garam kehidupan
Pasang surut kehidupan serta luka demi luka yang tergores tidak lagi begitu menyakitkan
Lihatlah laut itu
Dia masih disana
Meski pantai kadang pasang dan surut
Laut tetap disana
Biarkan rasa dan kenangan itu tetap ada dalam dirimu
Biarkan mereka yang baru membersamaimu
Bahagialah untuk dirimu
Tersenyumlah, hadapi duniamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar