Minggu, 17 Mei 2020

Syfa, dulu kamu punya Awan dan Langit yang membelamu

Syfa
Kita tidak pernah tahu ya tentang perjalanan hidup
Dahulu dimana ada kamu selalu ada Awan dan Langit membersamaimu
Kamu jadi merasa nyaman dan aman bersama mereka

Awan dan Langit bak dua pangeran yang siap sedia menjaga tuan putrinya
Tidak satu pun orang diizinkan membuatmu bersedih

Aku cemburu waktu itu
Sampai hati aku rebut mainanmu dan menghancurkannya dihadapanmu
Kamu lari sambil merengek menangis
Sekejap Awan dan Langit pun langsung datang menghampirimu
Menenangkanmu
Mengintrogasimu
Lalu mendamaikan aku dan kamu

Bagaimana rasanya?
Senang punya dua pahlawan yang selalu membelamu

Syfa
Kini tak ada lagi Awan dan Langit disisimu
Mereka berdua hilang bak raip ditelan bumi
Kamu pun membuktikan diri bahwa kamu bisa hidup dengan baik tanpa mereka

It is good
But not enough for me
Karena kamu jatuhnya seperti orang yang tak kenal cinta
Tak percaya adanya hubungan antara 2 anak manusia
Menurutmu semuanya biasa saja

Apa yang membuatmu merasa sendiri itu lebih bahagia
Nyaman dan damai

Apa kamu kecewa karena Awan dan Langit tak menepati janjinya
Untuk membersamaimu sepanjang waktu
Apa kamu merasa kalah, karena mereka lebih memilih wanita lain dari pada kamu

Seharusnya kamu intropeksi diri
Betapa kerasnya hati dan perangaimu
Sifat egoismu itu terlalu tinggi
Mereka rasa cukup hanya berteman denganmu
Kamu gak bisa dijadikan teman hidup atau pasangan
Karena kamu adalah kamu
Syfa

Tak satu pun orang dapat mengendalikanmu
Bahkan dirimu sendiripun tak sanggup
Mungkin karena kamu kelamaan dimanja
Berlebihan orang-orang menyayangimu
Sewaktu kamu kecil dulu

Dan kamu pun merasakan kehilangan itu
Tak ada lagi yang memanjakanmu
Kamu dipaksa untuk berdiri diatas kakimu sendiri
Mencari solusi atas semua yang terjadi
Itu juga karena mereka menyayangimu

Aslinya g tega mereka melepaskanmu
Membiarkanmu kehilangan semua orang-orang terbaikmu
Melepaskanmu untuk membangun kehidupan yang baru dilingkungan baru

Tapi kamu ya kamu, Syfa
Kamu bisa hidup dimana pun berada dengan caramu sendiri
Sampai tak kamu beri celah untuk mereka menatih bahkan mendampingimu

Ribet katamu
Takut perasaanmu bermain lagi
Takut saling berharap dan jagain satu sama lain




Tidak ada komentar:

Posting Komentar