Dulu aku selalu bertanya pada diriku tentang sikapmu
Bagaimana aku tidak salah paham, apabila kamu selalu dan terlalu sayang padaku
Kini sepertinya aku memang salah paham
Kamu memang baik pada setiap wanita
Apa lagi, wanita yang kau dambakan
Pertanyaanku yang tersisa adalah
Apakah kamu dahulu pernah mendambakanku
Oh, PDnya aku...
Anehnya sikapmu itu tidak berubah
Kamu tetap menyayangiku
Meskipun kamu telah berdua
Perhatianmu tidak juga terbagi
Bahkan kamu lebih mendahulukan aku, dari pada wanita di sampingmu
Aku mencoba tahu diri, sebelum wanitamu menegurku
Aku sudah menjauhkan diri dari kalian
Aku telah menutup akses komunikasi kita
Dan aku juga tidak ingin di perlakukan seperti itu
Aku wanita, kamu tidak tahu bagaimana perasaan ku dan dia...
Dia pasti terluka, melihat prianya lebih memilih sahabat kecilnya..
Aku lebih terluka, apabila dia sampai berfikiran seperti itu.
Lebih baik aku yang menarik diri keluar dari kehidupan kalian
Aku telah lama pergi
5 tahun sudah aku hidup di garis orbitku sendiri
Sampai aku bersandar pada seseorang yang aku yakini sebagai imam kehidupanku selanjutnya
Dan kita bertemu (aku, kamu, dan dia)
Sikapmu tidak berubah juga
Kamu membuatnya bertanya-tanya tentang sikapmu padaku
Aku pun ceritakan kenyataannya
Dia bisa memahami, tapi dia tidak akan memberimu toleransi apabila sikapmu masih berlebihan, dia akan memberimu pelajaran
Pelajaran bagaimana kamu seharusnya bersikap bijaksana
Menghormati suatu hubungan yang di bangun atas nama Tuhan
Semua tentang aku tidak ada kaitannya denganmu
Sekarang dialah yang berhak dab bertanggung jawab atas aku, setelah mengambil alih aku dari kedua orang tuaku
Kamu memiliki hal yang sama tentang wanitamu
Cukup bertaman saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar