Kulitku sawo matang, tak putih sepertimu
Tubuhku lebih berbobot, dari pada kamu
Mataku lebar, tak sipit sepertimu
Hidungku mengembang, tak mancung sepertimu
Senyumku riang, tak mahal sepertimu
Memang berharga sih senyummu
Haahahahaaa
Perbedaan kita tak pernah ada ujungya
Kita tak pernah sama
Kecuali kita bersatu untuk satu tujuan
Ingin, pinta dan harapku terlalu besar
Tak sanggup untuk kamu turuti semua
Aku tak memintamu mengabulkan semua
Aku hanya ingin kamu tetap di sini
Di sisi ku, hingga ajal memisahkan kita
Aku tau cita-citamu terlampau sederhana
Tapi usahamu itu terlalu luar biasa
Aku mendukungmu dalam setiap usahamu
Aku tahu itu demi kebaikkan hidup yang kau dambakan
Tak bisakah sekali saja kamu berbalik arah
Lihatlah aku yang ada di sini tanpa arah
Aku buta jalan menuju ujung kehidupan
Tak habis pikir kamu terlalu sempurna untuk terus berada di sisiku
Mataku dibukakan lebar-lebar
Sebentar aku sadar kamu bukanlah pilihan
Tak bisa dipungkiri, selama ini aku terlalu munafik
Aku mengingkari perasaan dan kenyataan yang sebenarnya terjadi
Karma sedang berlaku padaku
Selama aku masih diberikan kehidupan
Selama itu pun aku masih punya kesempatan
Aku akan bertahan dan belajar lebih baik dan benar lagi
Agar aku dapat hidup di atas kakiku sendiri
Bukankah kamu pernah berkata
Cinta tak selamanya harus memiliki
Aku tak paham tentang hal yang satu ini
Silahkan kau jabarkan sendiri
Semoga harimu berselimutkan cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar