Sabtu, 19 November 2016

Walaupun Hanya Ada AKU dan KAMU, itu tak bertarti akan menjadi KITA

Sepuluh tahun aku mengenalmu
Cukup tahu aku akan kebiasaanmu
Kamu hidup dengan terburu-buru
Bertidak dahulu, berfikirnya nanti-nanti

Kamu suka berkata TIDAK, padahal sesungguhnya hatimu berkata IYA

Dari semua pria yang ada, kemungkinan terbesarnya hanya aku dan keluargaku yang paling dekat denganmu

Kamu bilang BENCI padahal hampir mati karena kamu meRINDUkanku seorang diri

Aku selalu mengikuti alur berfikirmu
Aku bisa memahami semua sikap dan tindakkanmu terhadapku

Tanpa perlu bibirmu berucap
Aku sudah memahami apa yang ada dalam batinmu

Sayangnya, kamu mengingkari kata batinmu sendiri
Sampai tidak bisa menditeksi apa yang batinku ucapkan tentang kamu

Perdebatan batin ini tidak ada yang tahu
Bahkan diri kita sendiri

Kini kita tidak memiliki waktu untuk bersama lagi
Bahkan untuk sekedar menjalin komunikasi kita tidak mampu
Bukan karena tidak punya pulsa dan tidak ada jaringan komunikasi
Tapi karena ego kita sendiri

Jujur dari awal aku tetap tidak ingin mengalah
Aku memang memilih diam dan menghilang untuk sementara waktu
Karena aku melihatmu sangat menikmati harimu tanpa aku

Tapi kenyataannya kini berbeda
Aku sungguh tak tega melihatmu menderita
Meskipun tidak sepenuhnya karena aku
Aku juga masih mencoba bertahan
Mempertahankan kehidupanku yang sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar