Selasa, 29 November 2016

Warnamu sampai di situ

Hari itu,,
Kamu sengaja merajuk untuk mendapatkan simpatiku
Maaf aku tidak peduli
Aku katakan jangan manja, kamu tidak terima
Kamu marah dan mengatakan aku sebagai orang yang aneh

Hari berikutnya, kamu tertawa terbahak-bahak
Kamu terlihat asyik menikmati terik matahari bersama para sahabatmu
Aku yang lewat pun tidak kau sapa
Menurutku, kamu yang aneh

Hari selanjutnya, kamu menangis tersedu-sedu
Kamu mengadu kepadaku tentang kepedihan yang melanda hatimu
Aku tertekun menatapmu
Kenapa kamu tidak mengadu dengan para sahabatmu itu
Dalam alam pikirku kamu semakin aneh

Hari seterusnya, kamu sibuk dengan kegiatanmu yang segudang
Sekedar melirikku pun tak lagi sempat
Aku sampai tidak punya keberanian untuk menyapamu
Dan akhirnya aku mulai terbiasa tanpamu

Waktu terus bergulir, sampai aku tidak habis pikir
5 tahun sudah kita lost contac
Dimana dan bagaimana kabarmu di sana

Hari reuni sekolah pun tiba
Tak aku sangka dapat berjumpa denganmu kembali
Sepertinya kamu tampak bahagia
Akan tetapi mengapa bisik-bisik luka yang aku dengar

Hari itu, wajar rasanya ada kecanggungan diantara kita
Hari itu, aku bisa terima pengakuanmu yang pernah dekat denganku
Hari itu, aku kecewa dan menyesal pernah menanggapimu dalam kehidupanku
Dasar kamu orang aneh!

Bagaimana bisa kamu menyebarkan cerita tentang aku yang negatif di matamu
Kamu berpendapat bahwa aku ini cowok aneh, sok cool, dan tidak berhati
Kamu menghilang, menghindar dari ku dan bertindak seakan tidak mengenaliku karena kekecewaanmu dahulu
Kamu gak adil
Menilaiku secara sepihak
Dan menyebar luaskan info yang tiada berguna

Awal aku lihatmu biasa saja
Setelah kita berkenalan kamu semakin berbeda
Kamu terlihat begitu menikmati waktu bersamaku
Kamu sok kenal dan sok deket banget sama aku
Kamu kegirangan sendiri apabila aku sedikit saja mengubah mimik wajahku
Semua tentang aku begitu menarik di matamu
Aku heran kenapa bisa seperti itu

Kamu berterus terang dan tanpa jaim dihadapanku
Kamu mengungkapkan isi hatimu
Tulusnya perasaanmu
Sehari sebelum perpisahan kita berlalu

5 tahun kita lost contact
Tak ada jejak yang tersisa diantara kita
Sampai hari reuni itu terjadi
Kita dipertemukan kembali
Aku lihat gurat bahagia menghiasi wajahmu
Wajahmu yang memancarkan kecantikan dewasa
Kamu bahagia berjumpa dengan sahabat-sahabatmu lagi ya
Aku baru ingin memberanikan diri untuk menyapamu
Akan tetapi aku lebih dahulu terpaksa mendengarkan bisik-bisik tentang diriku dalam memorimu
Kamu membagi kisah lukamu yang mengenangku seorang diri
Kamu berbagi derita rasanya berkorban seorang diri
Kamu berulah apa lagi hari ini

Hari ini harusnya kita berdamai
Berbahagia bersama
Kamu tak seharusnya tahu betapa aku hampir mati merindukanmu
Berapa kali aku melawan bertemu ajalku
Karena aku ingin bertemu denganmu lebih dahulu
Aku kecewa dengan pengharapanku yang terlalu tinggi kepadamu
Aku rasa memang sudah cukup dan sudah seharusnya kisah dahulu itu terkubur di dasar waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar