Rabu, 29 April 2020

Pradugamu simpan untukmu sendiri

Pradugamu masih saja berada disudut pandang yang sama
Aku sengaja melewatkanmu, tidak memilihmu, meninggalkanmu

Situasi dan kondisiku sangat tidak mudah waktu itu
Aku suka kamu dan sedang memulai pendekatan denganmu
Tapi sahabatku yang lebih dulu, kemukakan perasaannya kepadamu dihadapanku

Siapa aku melarangnya
Siapa aku menahanmu
Aku hanya be gentle
Aku hanya saksi di situ

Kamu menolaknya
Kamu bilang kamu menyukai seseorang
Setahun ini kamu nempel terus ke aku
Aku masih berusaha netral
Aslinya hasratku selalu ingin membersamaimu

Hari itu aku mendengarkan sahabatmu yang berkata tegas bahwa kamu akan merugi apabila melewati sahabatku orang yang sangat menyukaimu itu dari pada menunggu aku yang berkali-kali kamu pepet kamu jebak tapi tidak juga kamu dapatkan

Dititik itu aku tahu aku tidak sedang mengayuh dayung sendirian
Sore itu sepulang sekolah aku ingin mengungkapkan segalanya
Siapa sangka tragedi itu harus terjadi
Aku tak sengaja nabrak sohibmu dan aku bergegas bawa dia ke klinik terdekat
Pikirku hanya keselamatan dan kesehatannya aja

Sampai aku sadar, bahwa ada hati yang retak
Sayap yang patah karena kejadian sesaat itu
Kamu hanya tahu bagian aku memboncengnya tepat dijam bubaran sekolah
Kamu gak tahu kan klo dia itu korban dari tabrakan motorku yang sedang aku perjuangkan keselamatan dan kesehatannya

Besoknya berita burung itu menyebar
Seakan aku dan sohibmu ada menjalin rasa
Kamu berubah tidak lagi pernah mau melihat, menatap, menyapa, berbicara dan menempel padaku
Kenyataannya kamu dan sohibku semakin dekat
Kalian terlalu akrab

Gak aku sangka Ibumu ternyata juga akrab dengannya
Aku masih mencuri kesempatan untuk bisa kembali dekat dengamu
Tapi tak berhasil
Dan perpisahan itu terjadi terlalu cepat




Selasa, 28 April 2020

Karena Aku Sayang

Karena aku sayang kamu
Aku tak ingin masa remajamu habis hanya untuk aku
Aku tak ingin fokusmu belajar dan meraih asa berhenti atau bahkan teralihkan untukku
Aku sangat peduli semua tentang kamu

Percayalah dua insan yang ditakdirkan Tuhan untuk bersama
Tidak akan mudah untuk dipisahkan kecuali hanya karena mautNYA

Aku peduli dan aku sayang sama kamu
Selama ini aku tak pernah ungkapkan lewat kata
Tapi kamu dapat rasakan dari tindakan dan perlakuanku
Aku tak berharap kamu mengerti
Aku tak harap kamu pahami

Aku hanya ingin kamu nikmati setiap momenmu
Bertanggung jawab atas mimpimu
Ingat doa dan usaha orangtuamulah yang menjadikan dirimu seperti saat ini

Karena aku sayang
Aku bahagia kamu selalu dalam lindunganNYA
Tuhanlah sebaik-baiknya pelindung dan penjagamu


Minggu, 26 April 2020

Semudah Mudahnya

Semudah mudahnya
Waktu menyembukan segalanya
Aku harus lewati 15tahun tanpamu
Baru aku perlahan lupakan dirimu

Semudah mudahnya
Hidupku tanpa kamu
Hati, otak dan mulutku terlalu otomatis memanggilmu
Berharap aku dapat berada disisimu

Semudah mudahnya
Kehidupanku saat ini
Semua tidak tercipta dengan instant
Ada keringat darah air mata dan luka yang aku tahan sakitnya

Tidak ada usaha yang sia-sia


Sabtu, 25 April 2020

Jangan Membuatku Khawatir

Jangan membuatku khawatir
Jangan buat aku mencarimu
Jangan lakukan hal yang membahayakan dirimu
Jaga dirimu sendiri dengan baik seperti selama ini

Aku tahu kamu tidak bisa dilarang
Kamu selalu berlaku apa yang kamu mau
Kamu orang yang tidak punya aturan
Semua ingin dan maumu itu yang kau kerjakan

Setidaknya biarkan orang-orangku tetap dapat mengawasimu dari kejauhan
Jangan suka bersembunyi dan menghilangkan jejak
Kamu tak tahu kan seberapa berdebarnya hatiku

Aku tak bisa menjagamu
Aku tak bisa membersamaimu
Jaga dirimu baik-baik

Jumat, 24 April 2020

Kamu pun berlalu

Wih, dalem banget sakitnya
Sudah lama kita tidak berjumpa
Sekali tatap mata kamu langsung buang mata
Beginikah caramu menyapa?

Kemudian aku cari celah agar dapat satu ruang diskusi
Kamu semakin terlihat tidak nyaman
Berkali-kali mencoba keluar dari diskusi

Aku beranikan diri untuk gentleman menghadapimu
Menanyakan langsung alesan kenapa kamu menghindar
Matamu menatap jauh kedalam mataku
Seakan ingin meyakinkan sesuatu

Katamu: Mungkin kamu lupa, kamu yang meninggalkan aku dan menyuruhku mencari jalanku sendiri. Sekarang aku ada dijalanku sendiri, tanpa kamu. Jadi kalau aku lihat kamu, ya aku harus cari jalanku yang tidak ada kamunya lah. Titik.
Kamu pun berlalu

Emosimu masih tidak stabil,
Kamu hanya berusaha terlihat baik-baik saja
Tapi kamu yang terluka semakin tersiksa
Aku yakin kamu rindu pelukku
Hanya aku yang mampu tenangkan hatimu

Aku biarkan hari berganti
Beruntungku bertemu kamu lagi
Aku hampiri dan sapa dirimu dari awal lagi
Anggaplah aku versi baru, orang lain untukmu
Kamu tuangkan air dari gelasmu diatas kepalaku
Katamu: Mohon maaf apakah anda sudah gila. Silahkan konsumsi obat rutinmu tepat waktu.
Kamu pun berlalu

Maaf aku terpancing emosi
Harga diriku jatuh kamu perlakukan sepeti itu didepan umum
Aku kejar kamu, aku tanya apa salah ku?
Kalau pun ada urusan masa lalu yang menyakitimu, sudah maafkan lah aku. Bisa kah kita mulai dari awal lagi.

Gak kuat aku melihat matamu berlinangan air mata
Luka apa yang tak sengaja aku buat sampai kamu sepertinya benar-benar tersiksa
Maafkan maafkanlah
Jangan menyiksa dirimu lebih dalam lagi

Kamu buka mulut berlahan seakan ingin berucap
Tapi patah dan terbata serta tak ada suaranya
Apa kamu sedang bergumam
Kamu tampar aku dan berlari sekencang-kencang yang kamu mampu

Lelah aku mengejarmu
Dah diujung jalan itu, kamu nyaris terserempet mobil
Karena lari tanpa tujuan
Beruntungku mampu lompat jarak jauh, sehingga tubuhku lebih dahulu bertersambar mobil itu
Aku tak sadarkan diri sepenuhnya memang
Tapi aku yakin aku lihat dan rasakan sendiri, kamu khawatirkan aku

Keluar dari RS aku butuh beberapa hari istirahat dirumah
Aku terima bingkisan buah darimu dengan sepucuk surat

"Saya sedang dan selalu mencoba memaafkan masa lalu. Berbaikan dengannya. Tapi tidak dengan menerima kehadiran sosok Anda lagi dalam perjalanan hidup saya. Selagi saya bisa dan dapat menghindar saya akan melakukannya. Mohon jangan pernah hiraukan saya lagi. Semenjak hari itu, saya dan anda adalah orang asing"


Minggu, 19 April 2020

Anak Menantu Ku

Anakku memilih kamu sebagai pendamping hidupnya
Sebagai makmum dalam keluarga kecilnya
Sebagai istri dan juga ibu dari anak-anaknya
Kamu anak menantuku

Aku tak membesarkanmu
Aku terima kamu sudah sebesar dan sehebat ini
Aku hanya dapat memberikan ilmuku tentang anak laki-lakuku ini

Perbanyaklah bertutur halus dan sopan
Peluk dan limpahi ia dengan kasih sayangmu
Kecup dan cintai dia sepanjang hidupmu
Dia imammu sekarang
Dimana surgamu ada ditelapak kakinya

Anak menantuku
Anakku tidak sempurna
Kalian bersama untuk saling menjaga
Menyeimbangkan kehidupan di dunia ini dan surga nanti
Apapun yang terjadi diantara kalian cukup kalian yang tahu
Cukup kalian perbaiki bersama
Kami hanya dapat memberikan nasihat

Anak menantuku
Anakku tidak romantis
Kalian diciptakan bersatu untuk saling menumbuhkan sisi romantis satu sama lain
Saling berbesar hatilah menerima kurang dan lebihnya masing-masing

Anak menantuku
Darimulah nanti cucu-cucuku lahir
Kamu harus bahagia lahir dan batin
Agar selalu sehat jasmani dan rohani
Bukan hanya untukmu dan anakku
Tapi juga orang-orang disekelilingmu terutama cucu-cucu ku

Nah, terima kasih terlah bersedia menjadi istri anakku
Maafkan Ibu belum sempurna mendidik anakku
Izinkan ibu untuk tetap mendidiknya sampai akhir hayatku
Tak akan Ibu izinkan dia menyakitimu apalagi melukai cucu-cucuku
Beri Ibu kesempatan ya Nak

Aku Trauma Tapi Aku Telah Mencoba Mengobatinya

Ya
Aku trauma
Aku telah mencoba mengobatinya
Hasilnya memang masih belum sempurna

Aku trauma
Aku pernah punya sahabat-sahabat luar biasa
Aku punya malaikat-malaikat lembut nan bijaksan
Aku terlalu bahagia bersama mereka

Aku trauma
Sahabat-sahabatku satu per satu sirna
Malaikat-malaikatku menghilang
Aku terlalu takut hidup tanpa mereka

Aku trauma
Orang yang aku sayang
Orang yang aku anggap keluarga
Berlaku tidak sopan
Kekerasan demi kekerasan aku alami
Aku terlalu kecil untuk mengadu dan mencari tempat perlindungan
Aku kehilangan kepercayaan

Aku trauma
Hanya diriku sendiri yang bisa aku andalkan
Bagaimana aku tetap bisa hidup
Masa depan indah akan aku wujudkan untuk diriku sendiri

Fokusku megejar hari esok yang makin baik tambah baik dan terus lebih baik
Sampai aku sadar aku harus keluar dari trauma
Sedikit demi sedikit aku coba ikhlaskan
Ku paska obati hatiku terlalu lama trauma

Aku tak pernah berhasil melepaskan derita
Namun aku bahagia masih bisa selalu beryukur dan bersyukur
Mereka yang membuatku trauma saja hidup tanpa beban
Mengapa aku harus terus merasakan sakitnya jadi korban dan hidup dengan trauma

Syfa = Manja & Keras Kepala

Syfa
Perempuan manja dan keras kepala
Hebatnya dia mampu membuat orang jatuh cinta
Kelemahan sekaligus kekuatannya bersatu membuatmu terlanjur sayang dan sekaligus menyesal memperhatikannya

Syfa dan biusnya yang sempurna
Saking terlihat polos dan tak berdayanya, siapa sangka dia juga arogan
Keras kepalanya ngalahin batu yang masih bisa dipecahin
Ambisinya terlalu kuat untuk kau patahkan

Sepanjang hidupnya, dia dan dirinya sendirilah yang utama
Kesehatanya, kebahagiaannya, dan kesuksesannya
Semua dia kendalikan dengan baik
Meski kandang situasi dan kondisi menghimpitnya
Keyakinannya akan keteguhan hati akan mampu dia ubah situasinya suatu hari nanti

Puji Tuhan, dia selalu terberkati
Tuhan terlalu menyayanginya
Memberikan perlindungan terbaiknya
Meski dia harus dihukum sendiri

Dalam intropeksinya dia tahu akan kurang dan lebihnya
Dia yakin Tuhan akan selalu membersamainya
Sendiri, dengan pasangan atau keluarga adalah rencana Tuhan
Dia hanya belajar dan terus mencoba menjadi peribadi yang lebih baik versi dirinya sendiri

Tiba-tiba kamu hadir menjanjikan bahagia yang tiada terkira
Dia tidak percaya dan berharap pada janji antar manusia
Kamu pun berusaha mendapatkan perhatiannya
Memberikan dan menghadirkan kemudahan untuk dia mendapatkan keinginannya
Tapi dia tetap tak bergeming

Begitulah Syfa
Tak ada yang mampu memberhentikan langkahnya
Tidak ada yang bisa mengatur starteginya
Dia terlalu liar untuk menjadi penurut
Kamu hanya perlu menyeimbangkannya saja
Jangan keras dan berusaha terlalu membimbingnya

Syfa terlalu cerdas
Dia tahu apa yang dia tuju
Dan bagaimana dia dapat mencapai tujuannya
Percayanya kepada Tuhan sebagai sebaik-baiknya tempat bergantung

Banyak yang menyayangkan
Mengapa dia masih sendirian
Lihatlah tak ada yang membuatnya kesepian
Syfa terus berusaha memeluk Tuhan erat-erat

Berkesempatankah Aku

Berkesempatankah aku memiliki
Suami, sahabat sehidup semati sesurga
Anak-anak soleh dan solehah
Keluarga sakinah mawaddah warohmah

Aku ingin memulainya
Tapi tidak tahu dari mana
Tuhan mohon berikan aku petunjukMU
Apakah aku punya jodoh di duniaMU

Pengharapanku begitu besar
Aku percaya manusia diciptakan berpasang-pasangan
Jodoh tertulis 40.000 tahun yang lalu
TakdirMU sudah tertulis dengan sempurna

Teman, sahabat dan adik kelasku sedang menikmati momen pernikahan awal dan menjaga keturunannya
Apakah aku juga diizinkan mendapatkan kesempatan itu

Saling menyeimbangkan antara aku dan suamiku
Berbagi cinta, kasih sayang dan rasa nyaman
Menegakkan setengah agama
Mendidik anak-anak menjadi soleh dan solehah
Investasi aku dan suamiku agar kami layak berkumpul disurgaMU

Tuhan, berkesempatankah aku?
Hamil, melahirkan, dan merawat malaikat-malaikat kecil itu
Tuhan mampukan aku
Melalui semua fase ini bersamaMU

Jatuh Dari Kesombongannya

Bagaimana rasanya jatuh dari kesombongan?
Masih ingatkan seberapa congkaknya anda waktu itu
Melindungi harga dirimu supaya tidak terluka
Lihat sekarang harga dirimu terinjak-injak
Masih sanggupkan Anda menjalani hidup

Perangaimu yang keras kepala terbalut cerdasmu bertutur
Terasa pedas dan jahat bagi mereka yang kau tuju
Terkadang sindiranmu langsung menancap kerelung hati paling dalam
Terkadang juga kamu permainkan kata seolah tidak sedang berkeritik

Bagaimana bisa kamu begitu berani
Seakan nanti bila kamu mati tak membutuhkan kami
Apa kamu bisa menggali dan mengkubur dirimu sendiri
Hati-hati

Berapa kali aku katakan hati-hati
Kamu harus tau batas dalam beraksi
Sikapmu yang mudah terulut emosi
Sering membuatmu lupa diri

Garis telah kau lewati
Bahkan kau menatang Sang Maha Pemilik
Kini rasakan balasan dari congkakmu kemarin
Sang Maha Pemilik sedang memelukmu penuh empati

Kamu dibuatNYA lupa akan harga diri
Memohon maaf, berterima kasih, meminta belas kasihan agar mereka yang kau lukai berkenan menerimamu kembali
Kamu ingin memulainya dari awal lagi

Aku harap kamu selalu dapat menjaga hati
Ingat untuk selalu intropeksi
Tak mudah memang menjadi manusia sejati
Kamu harus banyak berwelas asih

Ya Mudah Saja BagiMu, Meluluhkan Hati Yang Kau Mau

Satu kemampuanmu yang aku tak mampu
Bagimu mudah saja untuk meluluhkan Hati yang kau mau
Mungkin termasuk aku kala itu

Ya tak perlu kau berbicara
Bertatap mata saja aku sudah terlena
Ya tak perlu membuka mulut
Senyum simpulmu membiusku

Mudah saja, bagimu
Tak mudah untukku bertahan dari sengatan itu
Tak mudah juga untukku lepas dari jerat mautmu

Bahkan banyak hati lain yang terpedaya
Dan juga terlena menikmati rasanya terpedaya
Tidak ada yang mampu menolaknya

Aku tak seagresif itu
Aku tahu batasnya
Aku memang gila dan candu
Tapi aku tahu batasanku

Berdoa semua pintaku tercipta
Berusaha membuatmu terpukau
Terus menantang diri meningkatkan kemampuanku
Hingga jatuh aku tertimpa besarnya pengharapan
Setengah mati merindu
Menunggu tanpa mengenal waktu dan ujung penantian ini ada dimana

Mudah bagimu menciptakan kehidupan baru
Tanpa beban dan tanpa kenangan masa lalu
Mudah bagimu berdiri diatas kakimu sendiri
Menujuk semua yang ingin kau miliki

Bila hatiku adalah salah satu dari arena bermainmu
Ku harap kau mampu rasakan ketulusannya
Betapa berharganya rekaman bersamamu
Dilugunya aku berharap hidup selamanya denganmu


Sabtu, 18 April 2020

Aku Tak Rela

Aku tak rela dia menduduki posisiku
Aku tidak bersedia dia mendampingimu
Aku tau kamu dan dia, tapi aku lebih lama bersamamu
Bagaimana ceritanya kamu bisa sama dia
Apa tak kau lihat aku yang selalu membersamaimu

Aku marah dan kecewa
Tapi kamu juga tak bisa terima
Aku yang selalu mengalah dan berujung mengikuti semua yang kau pinta
Selama bukan dia, aku akan menerima

Aku beri jeda
Supaya kamu dapat kembali mencerna
Bahwa hanya aku yang paling berharga
Aku yang paling memahamimu apaadanya
Jadi tolong angap dia tak ada

Aku tak punya alasan untuk merelakanmu
Aku tak bisa melepaskanmu
Apalagi bila aku harus meninggalkanmu
Aku beri kamu jeda namun dalam pengawasanku
Kamu tahu bagaimana kuatnya aku kan

Kamu selalu penasaran bagaimana aku bisa sekuat ini
Ini karena aku punya kamu disisiku selamanya
Jadi jangan bertanya tentang rapuhnya aku
Aku rapuh bila tanpa kamu

Semoga kamu dapat memahaminya

Ku Beranikan Diri untuk Menyapamu

Hari ini aku beranikan diri untuk menyapamu
Aku tahu kamu akan ketempat ini dari sosmedmu
Tak ku sangka timingnya pas
Agak ragu dan canggung tapi aku menghampirimu
Menyapamu dan mengajakmu berbicara

Berbicara tentang banyak hal
Yang tidak pernah aku bagi kesiapa pun
Aku buka semua kartuku dihadapanmu
Bukan karena ingin serakah untuk memilikimu
Kamu punya hak untuk memilih

Aku setuju awal pertemuan kita tidak seru
Terlalu Baja
Hanya karena situasi dan kondisi jadilah benih-benih itu
Yang kita juga tidak sadari mampu tumbuh meski hanya lewat tatapan

Aku hanya pria yang berusaha konsisten
Memegang teguh semua janjiku
Terlebih perihal wanita aku sangat sensitif
Aku wajib menjaga jarak bila tidak sanggup bertanggung jawab

Hari ini aku ingin bertanggung jawab atas semua kegaduhan yang sohibku perbuat
Mereka terlalu menekanmu untuk mengakui segalanya
Padahal mereka tidak pernah menekanku
Mungkin mereka telah curiga dari awal kita bertemu
Sampai akhirnya aku memberitahu mereka aku studi keluar negeri
Sepertinya mereka menyimpulkan sendiri mengapa aku selama ini memilih menjaga jarak aman diantara kita

Meski waktu itu mataku tak bisa lepas untuk tidak memperhatikanmu
Bahkan sembunyi-sembunyi pun tetap aku ingin selalu mengawasimu
Sesungguhnya kalau bisa aku ingin selalu menjagamu

Maaf bila hari itu, kamu kaget dilempar uang koin
Karena temanku kesal kita sedang serius bermain
Tapi aku malah sibuk mengamatimu

Maaf bila saat itu, aku tak merespond semua tanyamu
Karena aku tidak yakin dan tidak bisa menyangkal aku senang
Temanku memanggil namamu dengan imbuhannya dan sebut namaku
Itu yang aku mau
Tapi itu bukan ideku

Maaf bila waktu itu, teman-temanku asyik bermain dasi
Sampai tidak ingat waktu istirahat telah usai dan terlebih tidak memperhatikanmu yang akan masuk kelas
Aku hanya ingin kamu masuk kelas dengan aman dan teman-temanku tidak terusik

Maaf bila hari itu, aku mengawalmu dari keluar sekolah, digang sempit, saat menyebrang dan memastikanmu aman sampai dirumah

Ya aku kesal menyadari waktuku memperhatikanmu akan berakhir
Terlebih disisa waktu itu, teman baru yang sekelas denganku terlalu akrab bersamamu
Mudah sekali untuk Rio sepayung berdua denganmu
Menyapa Ibumu sewaktu pengambilan rapot
Memanggilmu, menghampirimu dan berbincang denganmu
Aku terusik

Waktu pentas seni perpisahan
Aku sengaja ubah model dan warna rambut bahkan motorku
Agar kamu tertarik melihatku lebih dekat
Tapi nyatanya kamu semakin terlihat lebih dekat dengan Rio
Dan aku tak punya kesempatan untuk ungkapkan yang aku rasa

So hari ini, detik ini
Aku mau bilang terima kasih
Terima kasih telah hadir dan memberi warna tersendiri
Aku menyukaimu
Aku harap, aku dapat kesempatan untuk memberikan support dan dukunganku kepadamu

Kamu sangat menginginkan punya kaka laki-lakikan
Anggap saja itu aku
Aku akan berusaha mendukungmu setelah berdoa semua yang terbaik untukmu

Meski aku tidak bisa berjanji untuk selalu disampingmu

Selasa, 14 April 2020

Aku Yang Telah Terbiasa Tanpa Mu

Dari Aku Yang Telah Terbiasa Tanpa Mu
Untuk Kamu Yang Hanya Sekejap Hadir Namun Membekaskan Pengalaman Berharga

Terima kasih hari itu telah hadir dengan senyum simpul yang terekam indah dalam ingatan

Kamu bukan golongan orang ramah di awal pertemuan
Juga tidak terlalu eyecaching dimataku
Gayamu sok cool
Tidak pernah ada suaranya

Tapi aku terlanjur terbiasa dengan kehadiranmu
Seenggaknya ada yang dilihat
Ada yang bisa buat dijadiin bahan omongan
Lumayan buat halusinasiku jadi cemceman

Walau hanya setahun
Dimasa remaja awalku
Fase aku keranjingan drama korea, sinetron dan FTV
Kamu layaknya sungai ditengah gurun
Menyegarkan

Kamu juga terbiasa aku gangguin
Aku jadiin kambing hitam
Kamu tidak bergeming
Mana mampu aku berfikir tidak ada kamu dihari-hariku

Namun saat berjumpa diujung hari itu
Aku baru tahu kenapa orang benci perpisahan
Kata akhir itu tidak mudah untuk diucapkan
Dan kita pun berpisah

Mungkin ini karena aku tak pernah membayangkan perpisahan
Mungkin karena aku tak terbiasa tanpamu
Waktu akan memperbaiki segalanya
Aku harus bisa berdiri diatas kemampuanku sendiri

Sekejap kamu hadir
Sejuta rasa dan momen indah tercipta
Terekam indah menjadi kenangan milikku sendiri
Terlalu indah untuk hanya kuingat sendiri
Atau hanya buku diaryku yang menjadi saksi

Pengalaman rasa dan pengetahuan yang luar biasa
Setelah dirimu hadir dan pergi
Lebih aku belajar berdamai dengan diriku sendiri
Lebih mengenal dan menjaga kestabilan emosiku

Jangan tanya perihal air mata
Sambil tidur pun aku menangis
Sampai kering air mataku
Dan terlelap pun mengigau panggil namamu

Terima kasih dan mohon maaf lahir batin
Semoga Allah membalas semua kebaikanmu

Kini 15 tahun sudah berlalu
Aku menjadi manusia yang lebih dewasa
Terus belajar menjadi bijaksana
Hidup dalam kecukupan dan penuh syukur
Karena Allah telah menemaniku, mengasihaniku, menyayangiku dan menjagaku
Dan aku pun telah terbiasa tanpamu

Meski masih mengharap Allah dapat pertemukan kita


Senin, 13 April 2020

Dikala Aku Percaya

Dikala aku percaya
Cinta antara kedua manusia itu ada
Aku sedang dalam tahap selalu dibenturkan pada akhir yang tidak ingin aku percaya kalau kenyatan ini benar nyata adanya

Dikala aku percaya
Akan keyakinan terdalamku
Manusia telah diciptakan berpasang-pasangan
Dan aku dalam tahap yang belum juga bertemu pasangan
Pahit kenyataan itu aku coba pahami

Dikala aku percaya
Hidup sendiri itu bukan neraka
Aku tahu pada akhirnya manusia akan menghadapi pertanggung jawabannya masing-masing
Lagi dan lagi aku dibenturkan pada kenyataan kesendirian ini menyiksa juga

Dikala aku percaya
Doa dan usahaku sudah cukup lama
Aku berharap mukjizat itu akan segera datang
Nyatanya semua tetap seperti sedia kala

Minggu, 12 April 2020

Kenyataannya Kita Tak Berjodoh

Satu kata yang aku ingat tentangmu
Baik
Tidak neko-neko
Tidak berisik
Tapi kamu tau arah dan tujuanmu

Sejak mengenalmu
Aku diam-diam berdoa kepada ALLAH
Minta dijodohkan dengan orang sepertimu, tapi versi lebih baiknya lagi
Fisiknya ya

Aku minta yang taat ibadah wajib sepertimu
Sholat tepat waktu dan selalu dimasjid
Disiplin
Tegas
Tapi tidak keras
Aku minta yang tinggi badannya lebih tinggi dari aku
Yang badannya lebih berisi dari badanku

Dan terus aku pantau sosmedmu
Ternyata kamu tidak jauh tumbuhnya
Ahhahaa
Aku pikir aku masih childish
Menuntut sosok yang sempurna
Sedangkan aku tidak suka dituntut

Suatu hari aku tahu kamu berhasil masuk menggunakan seragam kebanggaan itu
Meski bukan dijurusan yang kamu minta
Tapi kamu ada dalam kategori yang sama
Bersyukurnya aku ikut bahagia

Aku menikmati setiap updateanmu
Berdoa semua yang terbaik terjadi dalam hidupmu
Siapa sangka malam minggu kemarin
Hatiku ambyar bersamaan dengn konsernya didi kempot 😅
Kamu posting foto lamaran dan umumkan tgl pernikahan

Aku bahagia
Akhirnya kamu berani ambil risiko lebih tinggi
Bertanggung jawab sebagiamana pria sejati
Aku salut dan aku bangga

Meski yang berdiri disampingmu bukan aku

Ya
Begitulah kenyataannya
Aku masih disini sendiri
Berdoa lirih, merengek minta ini itu
Dia telah menemukan tambatan hatinya
Dengan cara yang elegant

Lagi lagi harus aku hadapi kenyataan
Aku tidak berjodoh dengan orang-orang yang aku pinta dan aku doakan serta usahakan diam-diam

Aku tahu ALLAH akan mengabulkan doaku
Suatu hari nanti satu per satu
ALLAH yang tahu kapan itu waktunya

Aku hanya ingin bercerita
Berbagi kisah
Bahwa cintaku kandas tanpa permulaan

Sabtu, 11 April 2020

Temui Takdir masing2

Hari ini aku belajar 1hal lagi
Benar-benar kita tidak boleh sepelakan 1butir debu pun yang ada di dunia ini
Allah telah mengatur segalanya demikian baik
Kemana saja kah aku selama ini

Mereka sudah menemui takdirnya masing-masing
Ada yang lebih dahulu bertemu jodohnya
Ada yang lebih dahulu bertemu mautnya
Ada yang lebih dahulu bertemu anaknya
Ada yang lebih dahulu bertemu kariernya

Aku masuk golongan yang mana?
Aku sayang keluarga tapi aku tidak tinggal bersama mereka
Aku sayang pekerjaan tapi aku tidak hidup untuk mereka
Aku ingin ke tanah suci, tapi Allah belum izinkan

Sebegitu suci tanah itu untuk aku tapaki
Lagi lagi Allah melindungi
Aku apalah daya
Aku terlalu hina