Rabu, 29 April 2020

Pradugamu simpan untukmu sendiri

Pradugamu masih saja berada disudut pandang yang sama
Aku sengaja melewatkanmu, tidak memilihmu, meninggalkanmu

Situasi dan kondisiku sangat tidak mudah waktu itu
Aku suka kamu dan sedang memulai pendekatan denganmu
Tapi sahabatku yang lebih dulu, kemukakan perasaannya kepadamu dihadapanku

Siapa aku melarangnya
Siapa aku menahanmu
Aku hanya be gentle
Aku hanya saksi di situ

Kamu menolaknya
Kamu bilang kamu menyukai seseorang
Setahun ini kamu nempel terus ke aku
Aku masih berusaha netral
Aslinya hasratku selalu ingin membersamaimu

Hari itu aku mendengarkan sahabatmu yang berkata tegas bahwa kamu akan merugi apabila melewati sahabatku orang yang sangat menyukaimu itu dari pada menunggu aku yang berkali-kali kamu pepet kamu jebak tapi tidak juga kamu dapatkan

Dititik itu aku tahu aku tidak sedang mengayuh dayung sendirian
Sore itu sepulang sekolah aku ingin mengungkapkan segalanya
Siapa sangka tragedi itu harus terjadi
Aku tak sengaja nabrak sohibmu dan aku bergegas bawa dia ke klinik terdekat
Pikirku hanya keselamatan dan kesehatannya aja

Sampai aku sadar, bahwa ada hati yang retak
Sayap yang patah karena kejadian sesaat itu
Kamu hanya tahu bagian aku memboncengnya tepat dijam bubaran sekolah
Kamu gak tahu kan klo dia itu korban dari tabrakan motorku yang sedang aku perjuangkan keselamatan dan kesehatannya

Besoknya berita burung itu menyebar
Seakan aku dan sohibmu ada menjalin rasa
Kamu berubah tidak lagi pernah mau melihat, menatap, menyapa, berbicara dan menempel padaku
Kenyataannya kamu dan sohibku semakin dekat
Kalian terlalu akrab

Gak aku sangka Ibumu ternyata juga akrab dengannya
Aku masih mencuri kesempatan untuk bisa kembali dekat dengamu
Tapi tak berhasil
Dan perpisahan itu terjadi terlalu cepat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar