Sabtu, 18 April 2020

Ku Beranikan Diri untuk Menyapamu

Hari ini aku beranikan diri untuk menyapamu
Aku tahu kamu akan ketempat ini dari sosmedmu
Tak ku sangka timingnya pas
Agak ragu dan canggung tapi aku menghampirimu
Menyapamu dan mengajakmu berbicara

Berbicara tentang banyak hal
Yang tidak pernah aku bagi kesiapa pun
Aku buka semua kartuku dihadapanmu
Bukan karena ingin serakah untuk memilikimu
Kamu punya hak untuk memilih

Aku setuju awal pertemuan kita tidak seru
Terlalu Baja
Hanya karena situasi dan kondisi jadilah benih-benih itu
Yang kita juga tidak sadari mampu tumbuh meski hanya lewat tatapan

Aku hanya pria yang berusaha konsisten
Memegang teguh semua janjiku
Terlebih perihal wanita aku sangat sensitif
Aku wajib menjaga jarak bila tidak sanggup bertanggung jawab

Hari ini aku ingin bertanggung jawab atas semua kegaduhan yang sohibku perbuat
Mereka terlalu menekanmu untuk mengakui segalanya
Padahal mereka tidak pernah menekanku
Mungkin mereka telah curiga dari awal kita bertemu
Sampai akhirnya aku memberitahu mereka aku studi keluar negeri
Sepertinya mereka menyimpulkan sendiri mengapa aku selama ini memilih menjaga jarak aman diantara kita

Meski waktu itu mataku tak bisa lepas untuk tidak memperhatikanmu
Bahkan sembunyi-sembunyi pun tetap aku ingin selalu mengawasimu
Sesungguhnya kalau bisa aku ingin selalu menjagamu

Maaf bila hari itu, kamu kaget dilempar uang koin
Karena temanku kesal kita sedang serius bermain
Tapi aku malah sibuk mengamatimu

Maaf bila saat itu, aku tak merespond semua tanyamu
Karena aku tidak yakin dan tidak bisa menyangkal aku senang
Temanku memanggil namamu dengan imbuhannya dan sebut namaku
Itu yang aku mau
Tapi itu bukan ideku

Maaf bila waktu itu, teman-temanku asyik bermain dasi
Sampai tidak ingat waktu istirahat telah usai dan terlebih tidak memperhatikanmu yang akan masuk kelas
Aku hanya ingin kamu masuk kelas dengan aman dan teman-temanku tidak terusik

Maaf bila hari itu, aku mengawalmu dari keluar sekolah, digang sempit, saat menyebrang dan memastikanmu aman sampai dirumah

Ya aku kesal menyadari waktuku memperhatikanmu akan berakhir
Terlebih disisa waktu itu, teman baru yang sekelas denganku terlalu akrab bersamamu
Mudah sekali untuk Rio sepayung berdua denganmu
Menyapa Ibumu sewaktu pengambilan rapot
Memanggilmu, menghampirimu dan berbincang denganmu
Aku terusik

Waktu pentas seni perpisahan
Aku sengaja ubah model dan warna rambut bahkan motorku
Agar kamu tertarik melihatku lebih dekat
Tapi nyatanya kamu semakin terlihat lebih dekat dengan Rio
Dan aku tak punya kesempatan untuk ungkapkan yang aku rasa

So hari ini, detik ini
Aku mau bilang terima kasih
Terima kasih telah hadir dan memberi warna tersendiri
Aku menyukaimu
Aku harap, aku dapat kesempatan untuk memberikan support dan dukunganku kepadamu

Kamu sangat menginginkan punya kaka laki-lakikan
Anggap saja itu aku
Aku akan berusaha mendukungmu setelah berdoa semua yang terbaik untukmu

Meski aku tidak bisa berjanji untuk selalu disampingmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar