Kamu yang mengajariku untuk tidak pernah mencari kambing hitam dalam setiap masalah yang datang menerjang kehidupanku
Katamu, aku jangan sampai menyalahkan orang lain apalagi sampai menyalahkan diriku sendiri atas apa yang terjadi dalam kehidupanku ini
Karena hal tersebut sama dengan aku menyalahkan Tuhan, Sang Maha Pencipta lagi Maha Penyayang
Pertemuan kita adalah sebuah anugerah terindah yang sudah jelas tak bisa terellakkan lagi
Perkenalan kita memang tidak berjalan dengan baik
Perpisahan kita jauh dari kata mengharukan
Kamu pergi tanpa tahu bagaimana caranya pamit
Permisih
Cerita tentang aku dan kamu semasa setelah dipertemukan itu ada 3 sudut pandang
Sudut pandangmu
Sudut pandangku
Dan sudut pandang mereka (para sahabat kita)
Menurut mereka, kita adalah dua orang manusia yang cocok untuk menjadi pasangan sempurna
Mulai dari kemiripan nama kita, sisi misterius yang hampir serupa, kepedulian satu sama lain, pandangan mata dan gerak tubuh yang mengisyaratkan cinta begitu mengalir dari diri kita
Menurutmu, pertemuan kita hanya kebetulan dan beberapa kemiripan diri juga hanya sekedar kebetulan
Kebetulan yang terlalu terrencana bukan?
Menurutku, pertemuan kita adalah sebuah takdir dan perpisahan kita juga merupakan takdir dari Tuhan. Tiada satu kebetulan tanpa izin dariNya. Sang Maha Pencipta Lagi Maha Mengetahui segalanya
Aku dan kamu tak pernah menolak satu sama lain
Kita terima setiap proses yang Tuhan karuniakan kepada kita
Aku berproses dalam hidupku
Dan kamu berproses dengan kehidupanmu
Mereka ya dengang kehidupan mereka juga masing-masing
Bisa bertemu denganmu lagi di acara reunian akhir tahun ini juga merupakan takdirNya
Sebelumnya aku dan kamu kan tidak pernah menghadiri acara seperti ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar