Pada akhirnya mungkin kamu akan mengerti
Akan semua keputusan yang tak terpahami
Lihatlah senja di sore nanti
Betapa cantiknya ia harus mati
Itulah yang disebut dengan takdir
Sebuah siklus yang tak dapat terhindar
Ya ku akui mataku sempat nanar
Memandang kenyataan sedikit gemetar
Aku sempat dilanda rasa takut
Aku yakinkan diri aku bukan pengecut
Sekuat tenaga aku menyeimbangan denyut
Agar aku bisa memahami kecut
Mengerti, takdir dan rasa takut
Aku hanya memiliki diriku sendiri
Aset berhargaku hanya tubuhku ini
Ku selalu teguhkan hati suatu saat akan tiba waktu yang dinanti
Kenyataannya memang aku masih sendiri
Kenyataannya aku masih menata hati
Kenyataanya aku masih sabar menanti
Kenyataanya memang tak ada lagi kamu di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar