Saat Awan berpaling dari Syfa
Syfa melihat Bunga dengan hangat menyambutnya
Awan yang dingin tak menghiraukannya
Bunga tetap dan selalu mencoba peruntungannya
Ada suatu hal yang tak terpahami oleh Syfa dan Awan
Sehingga mereka memasuki fase ketegangan dan sedikit kehilangan kepercayaan
Andai Syfa dan Awan dapat sedikit saling meneduhkan
Bukan tidak mungkin mereka bisa saling memaafkan
Memang banyak hal yang harus ditoleransikan
Syfa dan Awan berasal dari dua hal yang berbeda
Dua lingkungan keluarga yang tak sama
Dua pemikiran yang sering beda jalan
Namun tetap memiliki satu tujuan
Fokus
Syfa dan Awan harus fokus dengan tujuan mereka
Jangan pernah menyepelekan hal kecil yang menjadi kerikil
Harus waspada dalam menghadapi ujian
Pupuk dan kuatkan tekad kalian
Perjalanan panjang dan perjuangan penuh pengorbanan mereka
Harus menghasilkan yang terbaik
Suatu hari Syfa dan Awan bertemu kembali
Mereka datang dengan pasangannya masing-masing
Syfa dengan calon tunangannya, Airlanga
Awan ditemani Bunga fansnya
Aku sengaja ingin mempertemukan kembali
Ingin mendamaikan kedua hati yang saling termiliki
Aku temui Awan dan Syfa
Aku tanyakan komitmen mereka
Aku menyayangkan perang dingin keduanya
Aku ingin meluruskan kejadiannya
Aku saksi bertemunya mereka dan aku ingin menjadi saksi bersatunya cinta mereka
Syfa dan Awan pesimis dengan keadaan
Mereka ingin yang realistis
Banyak hal yang terlalu rumit dan membelit
Syfa dan Awan pernah berusaha
Dan mendapat ujung yang tidak lengkap
Kondisi menjadi rawan, Syfa sebentar lagi akan menjadi wanita orang
Apabila Awan tidak bertindak, selamanya Syfa tidak akan bisa menjadi milik Awan
Syfa juga harus berusaha meyakinkan Awan untuk hidup bersama
Belum sempat aku mendamaikan keduanya
Bunga datang dari belakang memeluk Awan
Aku melihat tatapan sengit dari mata Syfa
Awan berusaha melepas pelukan dan berhadapan dengan Bunga
Bunga masih melancarkan aksinya, sekejap saja ia mendaratkan ciuman tepat dibibir Awan dan kembali memeluknya erat
Aku dengar suara Syfa menghembuskan nafas berat
Dengan cepat dia meninggalkan kami di sana
Aku melihat tunangannya pun lari mengejar Syfa yang seakan lupa dengan Airlang
Tak mau kalah, Awan pun pergi tak memperdulikan Bunga
Tanganku terasa panas dan gatal sekali, sampaitidak sadar aku menampar Bunga
Bunga menatapku heran dan pergi mengejar Awan
Dari jauh ku lihat Airlang menenangkan Syfa, meski dia tidak tahu apa kondisinya
Aku tahu, Syfa pasti langi ingin sendiri
Awan datang menghampiri keduanya
Airlang terlihat bimbang
Bunga pun datang dengan wajah murka, dia hendak menampar Syfa
Reflek Airlang mencegahnya
Aku mendekati mereka berempat
Perdebatan semakin lekat
Airlang yang bertanya-tanya tentang kondisi Syfa
Bunga yang tak henti menyalahkan Syfa
Sedangkan Awan dan Syfa hanya diam dan saling menatap
Dari dulu, mereka selalu begitu
Punya mulut tapi tidak dibuka
Aku kesal, aku meminta Awan dan Syfa tegas tentang hubungan mereka
Bunga langsung nyeletuk, apabila tidak ada apa-apa
Awan milikku sekarang, katanya
Aku kembali menegaskan, dimana cinta Awan dan Syfa
"Sudah tidak ada" Jawab Syfa dengan lantang dan menarik Airlang pulang
Awan hanya tak henti melihat Syfa yang bergegas pergi
Syfa beneran pergi, aku pukul Awan
Awan kenapa selalu begini?
Awan melepaskan Syfa begitu saja untuk kesekian kalinya
Bila Awan tak cinta Syfa, mengapa harus memperhatikannya tanpa jeda
Kenapa Awan selalu tega melihat Syfa terjebak dalam dimensinya
Andai Awan memperjuangkan Syfa
Mungkin mereka dan semua saksi perjalanan cinta mereka juga akan berbahagia
Syfa, oh Syfa
Selalu keras kepala
Dia tak ingin terlihat lemah di mata Awan
Kemandiriannya sering membuat kami berdecak kagum, sekaligus waswas
Syfa selalu berambisi besar dan tak kenal lelah untuk mengejarnya
Apabila disinggung tentang Awan dia bisa langsung tergolek lelah
Aku rasa Syfa dan Awan adalah dua kutub magnet yang berbeda tapi keberadaan keduanya tidak dapat dipisahkan
Apapun itu berbahagialah Syfa dan Awan di jalan yang kalian yakini dan tempuh ini
Kami rindu kebersamaan kalian
Kebersamaan yang sangat menginspirasi kami
We love you, both of you, Syfa dan Awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar