Senin, 21 Desember 2015

Selamat Jalan Sahabat!

Selamat jalan sahabat!

Terima kasih untuk persahabatan yang telah terjalin
Terima kasih untuk segala bentuk kasih sayang dan pengertianmu
Terima kasih telah menjadi kakak yang baik
Terima kasih telah menjadi pahlawan kecilku
Mengajariku untuk selalu ceria
Mengajariku untuk selalu bahagia
Mengajakku untuk tetap setia kawan

Maafkan aku,
Maafkan aku yang telah melewatimu begitu saja
Menganggapmu seperti tak ada di saat kita berjumpa
Aku yang awalnya tak berniat memutuskan hubungan baik denganmu
Menjadi biasa untuk tak bertegur sapa denganmu
Kamu pun menyadari itu
Aku menjaga jarak dan mencoba menghindar darimu
Setelah kamu mengungkapkan segala rasa kejujuran yang ada dalam hatimu

Tiada yang salah akan sebuah perasaan yang jujur
Ku akui diri ini terlalu gugup dan polos menghadapinya
Sampai sekarang aku masih belajar berfikir dewasa

Saat itu;
Kamu melihat perubahanku
Yang terbiasa manja kepadamu menjadi seperti tak menghiraukan keberadaanmu
Dan kamu cukup memahamiku

Mulai detik itu aku berfikir untuk tak lagi bermanja-manja denganmu
Aku khawatir, aku kelak menjadi beban dan membuatmu muak!
Sering kali keluargamu bilang aku sombong
Padahal doaku selalu untuk kalian

Sampai akhir hayatmu aku masih belum menyampaikan rasa bersalahku tersebut
Sahabat, aku juga belum sempat mengucapak rasa terima kasihku padamu

Semoga Allah memberikan tempat yang layak di SisiNya

Senin, 14 Desember 2015

Dear You "Kawan"

Hari ini aku turut berbahagia atas berita bahagia yang datang jauh dari masa lalu
Ya salah seorang sahabatku sedang menikmati masa Honeymoon-nya di Pulau Dewata -Bali-
Semoga Allah SWT terus menuntunmu dan selalu melindungimu ya dear
Semua doa terbaik aku lafalkan dari lubuk hatiku untuk kebaikkan kalian berdua
Happy honeymoon day!!!

Aku semakin terpacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di mata Allah SWT
Agar aku layak menerima berkatNya

Luchu ya, terakhir kita putus hubungan karena sebuah kesalahpahaman
Kamu pikir aku marah dan membencimu karena sebuah tuduhan tanpa alasan
Aku pikir kamu sengaja menghindar karena muak mendengarkan cerita naifku
Dan hari demi hari pun berlalu seperti itu
Tak ada tegur sapa lagi
Tak ada keceriaan saat berdampingan
Kamu menganggapku tak ada dan begitu sebaliknya
Selamat tinggal kenangan itu...

Dengan tidak sengaja kamu sudah menjernihkan masa lalu kita
Kamu membuktikan segalanya bahwa omongan orang itu tidak benar
Dirimu hebat kawan
Aku bangga padamu

Hormatku padamu Awan, terima kasih

Terima kasih masih setia memperlakukanku dengan baik
Terima kasih telah menjadi sahabat bijak
Kamu yang mengajariku untuk kuat dan hebat
Kamu yang membimbingku untuk hidup mandiri dan berani

Melepas semua kemanjaanku
Menanggalkan bahu nyamanmu
Melewati jalan yang berliku
Dan menerangi gelap yang menghampiriku

Awalnya memang terasa sulit
Seakan aku tidak mampu menjadi seperti ini
Akan tetapi waktu juga yang memampukanku dan sampai aku bisa berdiri dititik ini

-

Syfa, aku mengajarimu untuk kuat dan hebat sebagai bentuk pertahanan dirimu sendiri
Di saat situasi dan kondisi tidak sedamai yang kamu bayangkan, tetaplah menjadi pribadi yang bijak

Ya, aku membimbingmu untuk hidup mandiri dan berani agar kamu bisa merasakan bagaimana rasannya berdiri di atas kaki sendiri 😄

Aku tahu, aku tak selamanya bisa menjangkaumu
Aku memahami, semua  garis yang tergambar indah ini
Aku sebenarnya hanya ingin menjadi satu-satunya tempat ternyaman untukmu
Cukuplah bagimu bermanja-manjaan denganku
Karena aku bahagia melihatmu bahagia bersamaku

Aku takjub
Sungguh aku setengah tak percaya
Inikah Syfa yang aku kenal dahulu?
Kamu tumbuh benar-benar manjadi perempuan yang mandiri, hebat, cerdas, dan cantik
Bicaramu pun begitu lugas
Pemikiranmu yang cerdas dan luas
Kepriabdianmu yang teramat mandiri dan kecantikanmu yang semakin terpancar

Pria mana yang tak jatuh hati padamu
Semoga aku masih beruntung dan memiliki kesempatan menjadi pendampingmu kelak menuju jannah (SurgaNya, Allah)
Yuk Syfa

Kamu Keterlaluan Awan

Bukannya selama ini, cukup bagimu mengawasiku dari jauh?

Tak perlulah kamu bertindak sampai sejauh ini
Menamparnya atas namaku

Dia memang jelas membuatku terluka
Aku yang terluka dan aku tidak suka melihat orang terluka
Jadi jangan membalas luka dengan luka, itu prinsipku
Dan jelas kamu tahu itu

Tenang saja luka darimu lebih menyakitkan😄
Bahkan masih basah sampai detik ini
Tapi cukup rasanya aku yang mengerti
Aku belajar banyak dari sakitku sendiri

Dia memang jelas-jelas mempermainkanku
Sedangkan kamu jelas mengantung hubungan ini
Dia jelas tipe orang yang mudah mencintai dan lekas pindah ke lain hati
Sedangkan kamu tidak jelas seperti apa caramu mencinta dan memakai hati

Bukan maksudku membandingkan
Tapi kamu perlu sadar diri juga

Jelas aku tak suka dengan tindakkanmu yang ke kanak-kanakan
Pemikiranmu terlalu logis dan kritis dalam dunia bisnismu
Tapi sisi pribadimu, kamu cenderung tidak percaya diri

Mulai detik ini, cukuplah bagimu memasang mata-mata untuk mengawasi setiap gerak-gerikku
Siapa kamu berhak memperlakukanku seperti itu?
Aku bilang berhenti, maka berhentilah
Kamu masih ingat sisi pribadiku yang super nekat kan?

Sebelumnya aku sudah pernah katakan
Jangan meninggalkanku
Jangan pula menungguku
Jangan bersedih karena aku
Cukup lanjutkan hidupmu dengan bijak
Tersenyumlah dan warnai harimu

Aku Nekat


Aku Nekat

Kamu tahu kepribadianku dengan sangat kan?
Aku yang nekat
Aku yang kelewat kuat
Aku yang berusaha terus menjadi hebat
Aku yang teramat teguh terhadap pendirianku
Ya, bahasamu bilang bahwa aku ini egois!

Aku akan nekat saat mereka bilang itu mustahil
Tak ada kata tak bisa kecuali Allah SWT tak mengizinkannya
Selama semuanya bisa menjadi mungkin, itu karena kehendak Allah SWT
Seperti yang kamu lihat sekarang
Semua yang ada di aku karena kebesaran Allah SWT
Usahaku boleh nekat mengemis kepada Allah SWT
Dan aku mensyukuri semua nikmat rezekiNya

Apabila saat ini kamu tetap tak bersua
Kamu tetap tidak mengambil langkah cepat dan tegas
Aku akan melakukannya untuk diriku sendiri
Aku yang akan bersua padamu, bahwa aku terlalu naif mempertahankan cinta yang bertepuk sebelah tangan
Dalam waktu dekat ini, aku yang akan mengambil langkah cepat dan tegas
Aku akan mengiyakan lamaran yang datang dengan serius
Aku akan menyetujui pernikahan yang diniatkan semata karena Allah SWT
Dan dengan tegas aku katakan padamu, aku sudah menjadi hak milik suamiku sepenuhnya.

Bukan karena aku terburu-buru
Bukan karena aku terlalu nekat
Tapi inilah yang aku tunggu
Aku menunggu seseorang

-----

Syfa, aku tahu terkadang dalam keadaan mendesak kamu sering nekat
Nekat mewujudkan membuktikan keteguhan hatimu
Nekat melewati jalan berkolok nan terjal
Nekat menceburkan diri pantai lepas bahkan samapi tersesat di tengah hutan

Nekatmu berbahaya Syfa!
Seringkali kamu tak sengaja menyedrai diri
Dan kamu terlalu nekat memperlakukanku sampai seperti ini
Bukan diriku yang aku khawatirkan, tapi hatimu Syfa!!!

Aku khawatir pada keselamatan jiwa dan ragamu
Kamu selalu yakin semuanya akan baik-baik saja
Kamu memang tak pernah mengeluhkan semua jalan yang kau tempuh
Kamu terlalu naif tentang perasaanmu
Jangan bohongi hatimu lebih dalam lagi!

Sisi lembutmu datang dari sana, Syfa
Bila hatimu mengeras, dirimu sendiri yang akan kerja keras

Aku hanya ingin sampaikan
Kamu dan nekatmu tolong lebih diwaspadai lagi
Agar jiwa dan ragamu tak cedra kembali

Tiada kata benar atau salah untuk perasaan dua manusia seperti kita
Suka duka seharusnya bisa dijalani bersama
Hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga
Kesalahpahaman kecil membuat hubungan kita hancur tinggal kenangan

Aku belajar banyak dari cerita ini
Semoga kamu juga ya
Agar kita lebih baik lagi
Suatu saat nanti

Rabu, 09 Desember 2015

Mommy and Daddy

Dear Mami n Dady,
Bahagia sekali dapat berjumpa denganmu
Berbagi cerita, bercanda tawa, jalan dan makan bersama lagi ya kita
Sehat dan bahagia selalu ya Mami n Dady

Terima kasih telah menganggapku sebagai bagian keluarga kalian
Terima kasih masih mengingatku dengan baik
Terima kasih atas perlakuan luar biasamu
Aku tak sanggup berhenti bersyukur mengenal kalian berdua

Sunny memang anak yang beruntung
Tumbuh dan berkembang dalam cinta kasih Mami n Dady
Aku juga sangat beruntung bertemu kalian bertiga
Satu paket lengkap yang sangat hebat

Seperti yang Mami n Dady ketahui
Aku dan Sunny sempat salah paham
Aku dan Sunny tak lagi jalin komunikasi
Kita berusaha untuk tidak bertemu satu sama lain

Mami n Dady
Aku selalu berdoa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kalian
Biarkanlah permasalahan aku dan Sunny
Cukup untuk kami berdua
Kami sudah lebih dewasa
Berdamai dengan segala suasana

Selasa, 08 Desember 2015

Kamu Bukan Lagi Tujuanku

Bukan tanpa alasan, Tuhan mempertemukan kita kembali

Memperingati berapa puluh waktu telah berlalu

Cerita itu selalu sama bila harus diputar lagi dan lagi

Waktu itu telah menjadi sejarah yang teramat indah untuk dibagi

Sejarah yang terbingkai rapi teruntuk diriku sendiri

Setelah sekian lama berselang, kamu hadir kembali dihadapanku

Sempat aku tak menyadarimu, hingga aku merasa terusik, ternyata ada kamu dalam hubungan kami

Aku heran aja, setelah sekian lama, dan sekian cerita berlalu, kan banyak orang yang kau jumpai, kenapa mesti ada diantara kami

Ya kalau ini dahulu, kemungkinan terbesarnya adalah aku memilihmu
Tapi ini kenyataannya sekarang, aku telah dipersuntingnya

Terlambat, janur kuning sudah melengkung, cincin tanda ikatan pernikahan pun sudah tersematkan dengan baik, jadi jangan berharap aku akan berpaling darinya

Kini, aku tak lagi menunggumu
Semua perasaanku yang dulu memang hanya tertuju padamu
Segenap jiwa dan ragaku kini hak milik dirinya
Waktu untukmu sudah habis dan lenyap di hari kemarin
Waktuku kini sepenuhnya tertuju padanya



Aku Tidak Akan Mengekangmu


Aku izinkan kamu pergi
Aku relakan bila kamu tak sudi kembali
Aku memaafkan semua hal yang tak kau pahami
Aku juga; telah mencoba berdamai dengan diri
Segalanya tak akan terulang lagi dan ku biarkan menjadi kenangan abadi

Berikan aku waktu untuk mengatasinya
Berikan aku kesempatan untuk memastikannya
Berikan aku harapan untuk melepas sakitnya
Redakan sedikit sesak di dada
Aku jyga ingin melepaskannya, dan merasa bebas

Kamu kelewat batas
Garis ini sudahlah jelas
Tak perlu membuatku semakin jeloes

Permasalahannya ada di kamu
Mengapa kamu memancing traumaku
Mengingatkanku akan luka terperihku
Menghadirkan lagi semua kekuranganku

Aku lelah
Aku terpaksa pergi jauh dan hidup mandiri
Aku terpaksa memberdayakan diri agar lebih diakui
Aku lelah sebenarnya hidup begini
Aku ingin hidup dekat dan hangat bersama keluarga intiku

Tapi apa daya
Segala situasi dan kondisinya seperti ini
Lagi-lagi aku harus tegar, harus sabar, dan harus ikhlas
Aku selalu belajar untuk menerima dan terus peduli kepada sesama
Aku takkuasa membencimu, karena kamu pernah hadirkan warna dalam hidupku

AWAN

Dear Awan,,

Bila kelak kamu menjadi suamiku
Bila kamu ternyata jodohku
Bila Allah SWT yang menulis namamu di buku rahasiaNya
Ada beberapa pernyataanku untukmu

Tenang kamu tak menghentikan langkahku
Kamu juga tak memadamkan cita-citaku
Maupun semangatku

Menjadi tulang rusukmu itu yang aku mau
Dan ternyata Allah SWT menulisnya begitu
Bayangkan betapa bahagiannya aku
Kamu menjadi pendamping hidupku, bersatu kita untuk menuju SurgaNya

Bersamamu, aku lebih bisa menjelajahi dunia dengan aman dan nyaman
Bersamamu, aku merasakan kemanfaatan diri
Semua ilmu yang aku miliki tertuang dalan perjalanan ini
Dan masih banyak lagi ilmu yang aku raup bersamamu

Menua bersamamu
Menjadi semakin dewasa dan bijaksana
Melayakkan diri sebagai seorang hamba untuk menuju SurgaNya
Semua sesuai dengan do'a-do'aku

Terima kasih telah menciptakan dunia baru untukku
Dunia yang sedari dulu, aku nantikan kehadirannya

Terima kasih telah bersumpah atas kebesaran NamaNya
Dan berjanji untuk menjadi imam dalam hidupku menuju SurgaNya

Terima kasih, engkau telah berikhrar dihadapan keluarga kita terkasih bahwa kamu bersedia mengambil alih tanggungjawab atasku sepenuhnya dari Orangtuaku

Terima kasih karena telah memperlakukan keluargaku seperti selayaknya keluargamu sendiri

Dan yang teramat aku syukuri Allah SWT menitipkan amanah penerus kami yang soleh solehah untuk menambah timbangan kebaikkan kami😄

Alhamdulillah wa syukhurillah, terima kasihku Ya Allah😇

Sabtu, 14 November 2015

Mendungmu

Kenapa kamu terlihat murung
Sepertinya harimu sedang mendung
Wajahmu begitu depresi
Sepertinya kamu seteres tingkat tinggi

Ada apa kawan
Berbagilah kisah denganku
Agar bebanmu terasa sedikit berkurang
Aku tetap setia menjadi pendengar ceritamu

Jangan bersedih kawan
Jangan bersedih sendirian
Aku rela menjadi tempat pelarian
Asal kamu bahagia kawan!

Kamu bersedih karena kepergianku?
Kamu sedih karena aku tak izin terlebih dahulu kepadamu
Dan kamu terlalu kecewa, karena aku pergi tanpa permisi!

Kamu kecewa karena menantiku?
Kamu kecewa tak menerima sedikit informasi pun tentang aku
Bahkan kamu tak tau aku dimana dan seperti apa sekarang!

Jadi kamu murung karena memikirkan aku?
Belum bisa merelakan kepergianku?
Seutuhnya memorimu masih merekam kenangan kita kah?
Masih ada yang harus dibicarakankah diantara kita?

Aku hadir, datang dan tampil di depanmu
Aku nyata berdiri dihadapanmu
Berbicaralah sesuatu dan aku akan memberimu waktuku
Lagi-lagi kamu memilih untuk berdiam diri dan membisu
Sudah ku bilang, aku tak bisa mengukur dalamnya hatimu

Baiklah aku yang akan memulainya
Terima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku
Terima kasih telah menjadi inspirasi yang memotivasi diriku
Maaf bila aku tak berarti dalam hidupmu
Maaf bila aku membebani perjalananmu
Sekali lagi terima kasih atas segala keindahan yang tercipta
Dan maaf untuk semua yang kurang berkenan ya!

Rabu, 04 November 2015

Perempuan

Wanita itu bukan diciptakan dari pundak, maka janganlah laki-laki menimpakannya beban sekehendak.
Wanita juga bukan diciptakan dari tangan, maka janganlah laki-laki menjadikannya mainan.
Wanita pun bukan diciptakan dari kepala, maka janganlah laki-laki terlalu berlebihan dan meninggikan hingga menganggapnya atasan.
Dan wanita bukan diciptakan dari kaki, maka janganlah laki-laki menginjak dan merendahkan hingga menjadikannya seperti bawahan.
Itulah sebabnya kenapa wanita diciptakan dari tulang rusuk. Karena tulang rusuk itu tulang samping maka pantaskanlah dia sebagai pendamping.
Tulang rusuk itu dekat dengan tangan, maka pantaskanlah dia untuk dijaga dan diberi perlindungan.
Tulang rusuk itu dekat dengan hati, maka pantaskanlah dia untuk disayangi dan dihargai.
Tulang rusuk itu bengkok tidak bisa dipaksakan lurus karena bisa patah, maka arahkan perlahan, sabarlah dalam membimbingnya, jangan mengasarinya apalagi sampai hati memukulnya. Itulah sebabnya kenapa laki-laki bertanggung jawab penuh atas segala perbuatannya. Karena sampai kapanpun salah yg wanita lakukan adalah kesalahan laki-laki. Sebenarnya sangatlah mudah meluluhkan hati wanita, cukup TUNTUNLAH dengan penuh kasih sayang dan manja, jangan MENUNTUTNYA agar dewasa. Maka wanita akan MENURUT dengan sendirinya. Begitulah seharusnya laki-laki.

Selasa, 03 November 2015

Give n Take

Hukum karma sedang berlaku
Untuk diriku yang belagu
Aku merasa sejak dari dulu
Ada yang salah dari caraku

Mungkin Tuhan sedang mengajariku
Tuhan sedang membimbingku
Tuhan meluaskan pandanganku
Untuk lebih mawas diri, tidak seperti dahulu

Sekuat hati aku memendam rasa
Sekuat tenaga aku menahan cinta
Menekan gejolak yang ada
Mengontrol jalannya pikiran

Tapi hadirmu membuyarkan segalanya
Tapi pedulimu menghancurkan bentengnya
Aku tak kuasa membendung rasa
Aku tak bisa tak merintihkan air mata

Kehilanganmu membuatku mati rasa
Kepergianmu membuatku buta
Perpisahan kita menghadirkan luka

Aku masih belum terima
Mengapa kau tak merasa!
Kenapa hanya aku yang rasa!!
Apa kisah kita tidaklah nyata!!!

Syfa, mati aku merindu mu

Syfa
Jutaan langkah sudah ku tapaki dunia ini
Tidak ada langkah seringan bersamamu

Syfa
Ribuan waktu telah ku lewati dalam dimensi ini
Tidak ada waktu seceria bersamamu

Syfa
Ratusan derai hujan yang ku nikmati
Tidak ada hujan yang hangat seperti saat bersamamu

Syfa
Puluhan pelangi yang ku lihat
Tidak seindah pelangi yang aku lihat dimatamu

Syfa
Aku seperti tidak bisa mengungkapkan
Aku tak kuasa berkata jujur padamu
Tentang perasaanku yang sesungguhnya
Aku mengagumimu dari awal kita bertemu
Aku mencintaimu dari awal kau berikan perhatian
Aku menyayangimu sampai hari ini

Syfa
Kamu mungkin jenuh dengan caraku
Yang datang dan pergi tanpa permisi
Kamu mungkin bosan dengan kehadiranku
Aku yang hanya bisa diam mematung di sampingmu
Bahkan aku tak berani menggenggam tanganmu
Apalagi membelai lembut wajahmu
Aku takut aku menyakitimu
Aku takut kamu tak bisa menikmatinya
Aku cukup menikmati dirimu yang selalu seperti ini
Kamu yang mandiri
Kamu yang penuh percaya diri
Kamu yang tegih dengan pendirianmu
Kamu yang punya kebebasan diri

Aku belum bisa sepertimu
Dari dulu aku ingin hidup sepertimu
Tapi aku bukan milikku sendiri
Ada banyak orang yang hidup dari kemampuanku memimpin
Ada banyak orang yang bergantung dari caraku menjalankan perusahaan
Ada banyak hal yang harus aku buktikan untuk mengembangkan perusahaan ini

Orangtuaku perintisnya
Semua kerja keras mereka
Kini aku yang meneruskannya
Jadi aku masih berusaha menjadi penerus yang baik
Aku terbiasa mengesampingkan segala
Aku terbiasa mendahulukan mereka
Aku terbiasa berupaya semaksimal yang aku bisa

Syfa
Maafkan aku yang tidak sempurna ini
Maafkan aku yang tidak sesuai harapanmu
Maafkan aku yang hilang arah dan khilaf semakin jauh darimu
Maafkan aku Syfa

Aku tak bisa memintamu menerima kondisiku
Aku tak bisa memohon untuk kamu tetap tinggal di sisiku
Aku tak kuasa berhadapan denganmu
Aku menyesal telah melewatimu begitu saja

Aku butuh kamu Syfa
Aku butuh ceriamu
Aku butuh inspirasimu
Aku butuh dirimu untuk kudekap hangat
Untuk menenangkan hari yang telah lelap
Aku ingin membahagiakanmu Sfya
Membuatmu merasa sempurna karena memilikiku

Syfa I Love You

Jumat, 30 Oktober 2015

Tak Kamu Sangka

Kenapa?
Aku berhasil membuatmu tersenyum bahagia
Aku berhasil membuatmu berbicara dan mendamba
Aku berhasil membuatmu luluh dengan semuanya
Sering kali kamu memikirkan setiap ucapku, padahal aku tak memikirkannya dengan baik
Kamu memang kamu, yang selalu sibuk dengan segala perhitunganmu itu
Kamu bahagia karena aku bisa mencairkan kebekuanmu waktu itu
Kamu bersyukur bisa bertemu denganku, yang seakan membangkitkanmu dan mewarnai hidupmu lagi
Kamu sudah mempertimbangkannya baik-baik
Sebaik kamu pergi tanpa permisi
Sebaik kamu menghilang tanpa meninggalkan arang
Sebaik kamu bersandiwara seakan tak memahami semuannya
Sebaik-baiknya kamu menyimpan rahasia hidupmu
Membuatku mengambil keputusan,, bahwa mulai detik itu aku harus lebih menggunakan hati dan otak ku dengan baik
Sejak saat itu aku memiliki banyak pertimbangan yang sibuk aku pikirkan sendiri
Tak pernah aku membaginya dengan segelintir manusia pun
Bahkan orangtua, adik, saudara dan sahabatku
Cukup, cukup bagiku Tuhan Yang Maha Mengetahui segalanya
Aku tak pernah menyalahkan pilihanku waktu itu
Bila waktu itu aku memilih membuatmu bahagia, hal tersebut tulus loh, aku lakukan begitu saja
Bila waktu itu aku ada salah, mohon maaf lahir dan batin ya

Kamu Yang Memulainya

Hari itu, tepat di depan mataku
Kamu nyata membuktikan ketidak perdulianmu kepadaku
Seperti kamu ingin membuktikan, apabila aku sudah tidak ada kaitannya dengan hidupmu
Aku bukan prioritasmu
Aku tidak penting dan ada artinya lagi untukmu

Hari itu, dia sudah seperti tas jinjingmu saja
Kemana kamu melangkah dia selalu mengikuti langkamu
Dia yang kamu carikan?
Dia yang patuh pada perintahmu

Bahkan saat kita duduk berhadapan
Kamu bisa dengan tenang bermestraan dengannya
Aku cukup ambil hikmahnya, memang aku tak bisa untuk seperti dia

Siapa kamu yang dengan mudah ingin dihormati, disayangi, dan dipahami
Sejauh apa kita bisa saling membatasi ruang gerak yang kita miliki
Aku terlalu biasa hidup mandiri
Aku sulit menjadi wanita yang tak tahu diri

Sekirannya aku tidak sopan, menamparmu dihadapannya
Bukan karena aku cemburu melihatmu dengannya
Anggap saja itu bentuk protesku atas caramu memperlakukan perempuan

Dan aku terima perlakuannya, yang menyiram wajahku dengan air
Dia sungguh mencintaimu
Dia membelamu di depan umum, lepas dari benar dan salahmu
Mungkin kalian pasangan yang serasi

Untung air itu nendinginkan hati
Aku tinggalkan kalian pergi

Malamnya kamu datang menghampiriku
Mempertanyakan semua sikapku
Apa aku tak terima dengan semua perlakuanmu
Apa aku tetap ingin selalu menjadi sang juara
Kenapa aku terlalu manja
Kamu bukan siapa-siapaku lagi sekarang

Itu kenyataannya
Karena kamu bergerak diluar batasku
Aku bisa melampiaskan kemarahanku
Agar kamu mengerti aku tak pernah bermaksud menabuh genderang perang ini
Perang dingin yang kamu cipta...

Bahagianya Aku Menjadi Pendampingmu

Syfa yang manja
Syfa yang banyak bercerita
Syfa yang pandai membangun suasana
Syfa yang selalu ceria
Syfa semakin dewasa
Kini Syfa lebih mandiri, akan tetapi tetap selalu peduli
Peduli dengan semua kondisi yang ia temui
Syfa tak bisa untuk tidak pernah peduli
Dalam hatinya sangat sakit dan terrekam dalam pikirnya apabila ia tidak sanggup menolong sesamanya

Syfa andai waktu mempertemukan kita
Andai aku bisa mendekapmu erat, tumpahkanlah segala lara yang terpendam
Berkeluh kesahlah dalam pelukkanku
Akan ku tambahkan energimu
Damailah hidup bersamaku
Betapa bahagianya aku, dapat menjadi pendampingmu

Aku dan Kamu, Sama

Dari dulu aku telah menjadi penonton
Aku mengamati setiap proses dari sejarah kehidupan berjalan
Aku memang tak paham bagaimana perasaan yang seutuhnya
Aku juga ingin mengalami setiap fase pertumbuhan manusia
Bukannya kini aku telah dewasa
Kenapa sedikit percaya
Kenapa sedikit bicara
Kenapa sedikit saja aku belum menyicipinya
Terlalu banyakkah yang telah ku perbuat
Terlalu besarkah semua dampak yang aku timbulkan
Terlalu aku dalam kesendirian
Aku diam atau bicara akan kamu nilai sama saja
Menjauhlah dan pergilah seperti yang pernah kamu lakukan
Aku juga manusia biasa yang punya garis batas
Sering kali kamu bertindak sesuka hati
Tidak kah kamu mengerti betapa sakitnya di sini

Kepergianku pun kamu persalahkan
Padahal aku hanya pergi untuk sebentar saja
Cukup sudah 5tahun aku di sini
Aku sedari dulu tak pernah inginkan ini
Bukan bermaksud mengungkit, kamu kok
Bisakah kita melihat dari dua perspektif
Aku dan kamu memiliki cara berfikir yang tak sama
Kamu bertindak dengan logis
Dan aku lebih menggunakan perasaan

Aku tak suka segala bentuk kekerasan
Bahkan kita bersama pun bukan karena paksaan
Bisakah kita terus bergandengan tangan
Bahu membahu membangun jalan
Seehingga kita bisa mewujudkan impian
Love you forever

Bertengkar Lagi

Dan pertengkaran itu terjadi lagi
Dengan kasar kamu membentakku lagi

"Pengecut hatimu! Mana ada hati yang jalannya normal aja. Ini kehidupan pasti ada naik ada turunnya!! Kenapa hatimu begitu takut untuk merasakan perih dan sakit? Kenapa hatimu sangat takut menjadi patah? Toh hatimu belum sampai  hancur berkeping-keping!!!"

Walaupun aku pecicilan dan mandiri
Aku juga butuh kelembutan dan kehangatan diri
Aku ingin merasa tenang dan damai
Seperti merasakan sebuah perlindungan
Tapi kini kamu telah jauh berberbeda, bukan maksudku membandingkan

"Mengapa sulit bagimu untuk terima kenyataan! Aku dan kamu sudah tidak memiliki hubungan!! Jadi lupakan saja semua kata-kata manisku kemarin!!!"

Kenyataan ini memang sulit untukku terima. Bukan berarti aku kacang yang lupa kulitnya. Ya, aku masih ingat jelas semua kata dan janji manismu. Aku tak bermaksud menagihnya!

"Apa kenyataan ini begitu pahit dan menyakitkan!!! Tapi inilah faktanya! Jangan merengek seperti anak manja lagi. Kamu bukan siapa-siapaku sekarang. Aku sudah lupa semua masa kebersamaan kita. Jadi lupakan saja semua!!!!!"

Ya, kenyataan ini begitu pahit dan rumit. Sedikit sulit untuk aku jalani. But now, sekarang semuanya terasa mudah. Terima kasih telah meninggalkan luka yang membekas. Yang membuatku mati-matian menyembuhkannya!

"Sebegitu bersalahkah aku? Sampai terlanjur banyak orang mengutukki diriku? Sehina itukah aku? Sampai keluargaku sendiri membenciku. Seolah-olah kamu murni sebagai korban! Tak ada orang yang menggubris kesaksianku."

Aku tak menyalahkanmu! Aku juga tidak pernah bermaksud menyakitimu. Apabila dahulu kita salah paham. Mengapa kita tidak saling memaafkan. Saat itu dan detik ini juga sama, aku memaafkan sikapmu yang keras ini. Jangan bilang kamu tak berbuat kesalahan! Kamu membentakku di depan umum, dan memposisikanku sebagai orang yang paling kejam, pernah menyakitimu.

"Percuma kita meluruskan suatu kejadian. Pasti kamu akan membuat alasan dengan kejadian yang lain. Kamu memang pandai bersilat lidah. APA kamu bilang?? Sebuah kesalah pahaman!!!"

Belum cukupkah kamu menorehkan bekas luka untukku? Belum puaskah kamu mempermalukan aku? Belum selesaikah semua permainan yang kamu tujukan kepadaku. Kesabaranku ada batasnya! Tapi aku memilih untuk tidak melukaimu. Melukai hati dan fisikmu. Karena kamu pasti lebih memahami aku.

Aku melambaikan bendera putih, jauh sebelum genderang perang kamu tabuh.
Tapi kamu terus menyerangku, bahkan sampai hari ini.
Tak bisakah kamu memaafkan aku?
Kita harus hidup damai bagaimana pun itu

Cara Tuhan memisahkan jarak dan waktu diantara kita
Inilah yang teradil!
Segera lepaskan segalanya
Membangun diri lebih baik lagi

Bersyukur Sempat Dikasih Pinjam

Terima kasih Tuhan pernah meminjamkannya untukku
Sesaat yang penuh arti
Sekali dalam hidupku

Kenanganku bersamanya
Tak akan mudah terlupakan
Pengalaman pertama aku mendamba
Seorang diri mencintanya

Dia yang rupawan
Baik hati dan juga setia kawan
Dia seperti cendikiawan
Bijaksana dan juga negarawan
Dia yang ternyata bangsawan
Rendah hati dan juga dermawan

Di hati dan pikiranku hanya ada ketulusan cinta untuknya
Namun dia tidak merasakan yang sama
Bahkan dia pergi sebelum tiba waktunya
Tanpa meninggalkan pertanda

Aku sempat kecewa
Sendiri aku rasakan nelangsa
Aku sedih dan terluka
Bukan karenanya
Tapi karena aku yang tak menghargainya

Andai waktu dapatku putar kembali
Andai jarak dapatku persatukan lagi
Bisakah kita bersama lagi
Dapatkah kita bersatu kembali

Jujur aku merindukanmu
Merindukan semua yang ada apamu

Ridho'i HambaMu ini, Ya Allah SWT

Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang menjadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti. Jadikanlah hidup ini menjadi bekal&tambahan bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah matiku kelak sebagai pelepas segala keburukan bagiku.

Ya Allah, aku berlindung padaMu dari kemurungan&kesusahan, aku berlindung padaMu dari kemalasan dan aku berlindung padaMu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung padaMu dari tekanan utang dan paksaan orang lain.

Ya Allah, aku mohonkan padaMu jiwa yang tenang tenteram, yang percaya pada pertemuan denganMu dan ridha atas keputusanMu serta merasa cukup puas dengan pemberianmMu.

Yes, Aku Berpaling!

Ya, saat ini aku coba untuk meninggalkanmu
Berpaling dari sisimu
Menghindari semua jalur yang dilewati kamu
Menjauhi semua akses yang berpotensi mempertemukanku denganmu

Kamu gak salah
Hanya aku yang sudah kelewat lelah
Berdiri di sampingmu tanpa kata sepatah
Bukan ku tak bisa berbicara
Tapi kamu yang diam membisu seperti patung
Hanya sesekali memberiku isyarat
Aku tak paham hubungan seperti apa ini
Oleh karenannya aku lebih memilih untuk pergi

Aku tak merasa kehadiranku dihargai
Aku bagaikan sosok tak penting di sini
Aku ada maupun tak ada tiada yang berbeda
Aku tak pernah kamu perdulikan
Jadi sudah sewajarnya aku berpaling

Mungkin aku kelewat bungah
Dan keseringan serakah
Aku tak kuasa menahan lelah
Maaf kali ini aku yang pergi tanpa permisi
Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk bergabung ya!

Roda Masih Berputar

Roda kehidupan terus bergulir
Ada waktu kamu merasakan semilir angin di atas sana
Melihat indahnya pemandangan yang membentang luas dan menikmati sejuknya udara di ketinggian
Lalu ada waktunya juga kamu merasakan asem dan pahitnya berada di dasar ini
Mengalami tekanan dari berbagai sisi dan melihat dunia lebih dekat lagi

Kekuatan iman, ilmu, dan taqwamu selalu diuji
Agar kamu bisa naik ketingkat yang lebih tinggi
Agar kamu dapat menghadapi suatu kondisi yang lebih dari ini
Agar kamu

Tenang, selama masih bernafas
Masih ada banyak hal yang harus diusahakan
Mampukan diri semaksimal mungkin
Warnai duniamu dengan bijaksana

Not "bye-bye"

It's the most beautiful memory.
Why did you lie to me back then?
Did you know i've been waiting for you at the same place every years

When I See You Again
Fisik kita jauh lebih dewasa
Lingkungan kita sudah semakin luas membentang
Kamu dan aku semakin terlihat matang
Selalu semangat menikmati tantangan

Aku takjub dengan perlindungan Tuhan yang menjagamu begitu baik
Aku bersyukur Tuhan pernah mempertemukanku denganmu
Aku selalu berdoa agar Tuhan bersedia menyatukan kita

Bukankah cerita pertemuan kita menorehkan sejarah
Menjadi kenangan untuk pertama kalinya
Setiap momen terasa indah
Terlalu berharga untuk dikubur begitu saja

Waktu itu, aku berbohong padamu
Tentang rasa yang bergejolak di dalam hatiku
Dahulu, aku coba tutupi semua rasa
Sekuat tenaga aku menahan cinta
Sampai aku sendiri yang terluka

Menunggumu untuk waktu yang lama
Menantimu selalu ditempat yang sama
Aku berharap ada waktunya kita dipertemukan bersama

Not "bye-bye", it's "just see you again!"

Semoga Pengharapan Kita Segera Terwujud

Jangan terlalu memaksakan diri
Tolong jaga kesehatanmu sendiri
Aku khawatir melihatmu seperti ini
Kamu terlalu banyak memporsir diri
Istirahatmu sedikit sekali
Makanmu tak pernah kujumpai
Kamu ini manusia bukan benda mati
Kamu butuh nutrisi dan juga energi
Kalau kamu terus begini mana bisa aku sampai hati
Meninggalkanmu seorang diri

Melihat upayamu bekerja keras
Berusaha sana ke sini
Tak kenal waktu istirahat dan apalagi makan
Membuatku semakin kasihan
Aku tak tega untuk pergi
Aku selalu ingin di sisimu
Mengatur jam istirahat dan asupan energimu dengan baik
Aku berharap menjadi bagian tak terpisahkan darimu

Saat ini, kamu terbaring lemas
Aku datang ingin menghapus semua cemas
Dengan selang infus ditanganmu
Kamu coba untuk mengenggam tanganku
Meyakinkan diriku, apabila kamu baik-baik saja
Bagaimana aku bisa terima pernyataanmu
Ini tak sesuai dengan yang terlihat

Kamu sedang lemah
Aku tahu kamu lelah
Kamu selalu berusaha
Bekerja dengan luar biasa
Kamu ingin mewujudkan masa depan kita
Bagaimana aku bisa diam saja, melihatmu seorang diri menderita
Biarkan aku menjadi bagianmu
Bersama kita sambut masa depan itu
Hari akan sempurna bila kita bersama
Bersatu dalam do'a dan juga nyata
Bahagia diakhirat kelak dan di dunia juga

Hi, Syfa yang usianya 33 tahun

Surat pribadi untuk diriku sendiri 10 Tahun kemudian (usia 33)

Assalammuallaikum, Bu Syfa

Hi, diriku sendiri di 10 tahun yang akan datang!
Apa kabarmu?
Masihkah kamu masih diberikan keberkahan usia oleh Allah SWT?
Alhamdulillahhirobbilallamin, apabila Allah SWT masih memberikan usia yang berkah untukmu
Semoga Allah SWT pelihara selalu semua ilmu, amal dan takwamu
Semoga kamu semakin layak untuk mejadi kandidat pengguni SurgaNya
Semoga Allah SWT membimbingmu menjadi pribadi yang semakin sholehah
Berkah cantik jiwa dan ragamu

Owh iya????
Semoga Allah SWT sudah mempertemukanmu dengan jodohmu
Jodoh yang sudah tertuliskan untukmu
Semoga Allah SWT menjabah do'a-do'amu tentang jodoh yang sholeh, tampan jiwa raga, dan diberkahi rezeki yang berkecukupan untuk memenuhi semua kebutuhanmu, dia, dan keluarga besar kalian serta pihak lain (Panti Asuhan, Yatim Piatu, Masjid, dan Janda)
Semoga Allah SWT cukupkan bagimu dan baginya, masing-masing diri kalian untuk hidup berdapingan dan membina keluarga sakinah mawadda warohma

Apakah Allah SWT telah menitipkan amanah kehidupan untukmu
Seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki sebagaimana kamu impikan
Apabila sudah, bagaimana kabar mereka?
Aku rindu kehadiran mereka, jauh sebelum mengetahui siapa Bapak dari darah dagingku kelak
Aku sering memegangi bagian kandunganku, mengelusnya lembut sambil berdo'a semoga mereka kelak hidup menjadi anak yang sholeh dan sholehah, diberikan kesehatan lahir batin, diberikan kemurahah rezeki, dan dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT

Wahai diriku sendiri, selain semua rezeki di atas yang membuatmu semakin sempurna hidup di dunia Allah SWT
Aku mau tanya, bagaimana kabar ibu dan bapakmu?
Mereka sehat wal afiat kan, dan semoga masih dalam perlindungan Allah SWT
Tolong sampaikan permintaan maafku pada ibu dan bapak
Karena sampai detik ini di usiaku yang ke 23tahun, aku belum dapat membahagiakan mereka
Aku belum bisa mewujudkan semua pengharapan mereka kepadaku
Semoga Allah SWT memperkenankan aku di usiaku menginjak 33tahun, aku sudah menunaikan dan menyempurnakan ibadah kedua orangtuaku di tanah suci
Semoga mereka sudah menjadi haji dan hajah yang mabrur
Yang selalu bahagia sepanjang harinya dikelilingi oleh orang-orang tersayangnya

Dan teruntuk, adik-adikku tersayang
Gina dan Putra
Semoga Allah SWT memberikan usia yang berkah untuk kalian berdua
Semoga Allah SWT memelihara iman dan takwa kalian berdua
Semoga Gina sudah bertemu juga dengan jodoh dari Allah SWT
Semoga Gina juga sudah dititipkan amanah anak-anak yang sholeh dan sholehah
Semoga Putra pendidikannya lancar, dan karirnya juga sukses

Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, hamba ucapkan syukur Alhamdulillahhirobbilallamin atas segala bentuk rahmat dan hidayahMu serta rezeki yang telah Engkau curahkan kepada kami, sehingga kami dapat usia yang berkah, sehat wal alfiat, pendidikan yang baik, ilmu yang luas, amal yang sholeh, dan memelihara ketakwaan kami hanya kepadaMu. Duhai Dzat Yang Maha Adil Lagi Maha Bijaksana sekiranya Engaku berkenan meridhoi, mempermudah dan memperlancar jalannya urusan kami pada hari ini, sehingga kami layak menerima berkatMu. AMIN Ya Robbalallamin.

Candamu Tak Lucu Lagi

Yang aku tahu, bercandamu tak semenakutkan ini
Yang aku ingat, tertawamu tak semengerikan ini
Aku takut dan khawatir melihatmu seperti ini
Dapatkah kamu jujur padaku
Ada apa sebenernya ini

Bagaimana aku bisa baik-baik saja
Kondisimu saat ini membuatku resah
Aku mengerti kamu telah lelah
Tak mengapa beristirahatlah saja

Ada air mata yang mengalir membasahi wajahmu
Rautmu juga tak cerah lagi
Terlihat jelas gurat kecemasan yang kamu coba tutupi dariku
Aku akan berusaha memahamimu, tapi tolong berikan aku penjelasannya

Jangan bersedih seorang diri, selama aku di sisimu
Jangan memendam perihmu sendiri, berbagilah kisah denganku
Kamu bebas menceritakan apapun itu padaku
Sebagaimana aku tak berhenti berkisah untukmu

Katamu aku tak perlu khawatir
Katamu aku tak perlu gelisah
Kamu terbiasa menjalaninya sendiri
Kamu tak ingin merepotkanku
Kamu tidak bermaksud menyakitiku
Dan aku tak boleh terluka

Tubuhmu semakin bergetar
Tanganmu menggenggamku erat
Seakan semua ini terasa berat
Tak bisakah kamu mendekapku dan melepaskan semua bebanmu

Aku semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi
Ku dekap tubuhmu erat
Aku tularkan energi positifku untukmu
Hanya itu yang dapatku lakukan untukmu saat ini
Semoga kamu lebih merasa nyaman

Senin, 26 Oktober 2015

When I See You Again

When I See You Again

Hi, Syfa
Aku kembali memasuki kehidupanmu
Diam-diam dan sedikit demi sedikit aku menjadi semakin dekat denganmu
Aku heran, kenapa kamu tak juga sadar?

Syfa, ini aku Awan
Kamu menganggapku seperti orang yang baru kenal
Memperlakukanku seperti teman barumu
Memang aku begitu berbedakah?
Apa wajahku telah berubah?
Sampai Syfa tak menyadariku

Aku biarkan Syfa dengan prasangkanya sendiri
Menilai aku dengan pandangan yang baru
Dia bilang aku orang kesekian yang mengaguminya
Saatku tanya apa pernah ia mengagumi seseorang?
Iya katanya
Siapa?
Teman kecilku
Dimana orangnya?
Di dunianya yang penuh dengan kebahagian
Apa dia sudah meninggal dunia, sehingga ia bahagia?
Bukan!!! aku tak tahu dia dimana. Tapi aku yakin dia hidup dalam suasana penuh cinta nan bahagia.

Sungguh Syfa tak menyadari keberadaanku
Rasanya ingin mengungkapkan jati diriku
Siapa aku yang sebenarnya
Tapi aku belum merasa ini waktunya

Syfa selalu dan tetap seperti ini
Dia selalu bahagia dengan dunianya sendiri
Dia dan keceriannya ada di jalan yang diyakininnya
Aku tak mau mengganggu ketenangan hidupnya
Dia terlihat nyaman dalam kondisi ini

Tapi aku ingin tahu responnya tentang aku
Aku ingin tahu pendapatnya tentang teman kecilnya ini
Aku ingin mendengar celotehnya yang terdengar merdu di telinga ini
Syfa, I love you

Aku dengar kesaksian dari banyak orang disekitarmu
Kalau kamu menantiku
Kalau kamu menghabiskan separuh hidupmu untuk menungguku
Kamu mengalihkan waktu dan jarak kita dengan berbagi kepada sesama
Kamu sering sharing dan memotivasi mereka seakan-akan hidupmu paling ceria

Dalam hatimu pasti terluka
Dalah hatimu pasti begitu kesakitan
Menyedihkan juga melihatmu membahagiakan orang banyak dengan luka yang begitu menganga di hatimu
Salutku, selalu untukmu
Kekasih hatiku
.

Aku Paham Bener, bagaimana rasanya

Cukup aku yang tau, bagaimana rasanya menunggu
10 tahun aku telah menanti, dan memberi waktu untukmu kembali
Tapi tidak pernah muncul sedikitpun kabar darimu
Apa lagi melihat batang hidungmu
Wujud nyatamu saat ini, seperti apa?
Aku tak tahu!

Cukup aku menyesuaikan diri dengan kondisi
Cukup aku mendamaikan hati dengan keadaan ini
Cukup aku berserah diri pada Illahi Robbi
Dan memanjatkan permohonan padanya

Aku yakin ini waktunya
Aku pergi dari ruang dan waktu yang tak lagi berfungsi
Aku ingin memberdayakan diri
Membuat kehadiranku lebih terasa dan bermanfaat
Bukan seperti mati suri
Aku lelah menanti

Telah lama kamu meninggalkan sejarah ini
Telah jauh kamu melangkah kaki
Telah hilang kamu dari memori
Kamu memang tidak kembali
Dan kamu tidak tepati janji

Mengapa harus aku yang sendiri
Mengingat dan memegang janji
Mengapa hanya aku yang berdiri
Menantimu sampai sejauh ini
Mengapa aku bertindak seperti ini
Merindu dan mencinta seorang diri

Mengapa harus aku yang merana karena pertemuan kita
Mengapa aku bisa bersikap biasa saja
Mengapa aku selalu memaafkan detik waktu dan jarak terus berjalan diantara kita

Bisakah aku berhenti dititik ini
Bisakah aku menanggalkan memori
Bisakan aku merasakan cinta yang sebenarnya
Dimana ada dua manusia, wanita dan pria, yang saling mencintai, melindungi dan menyayangi satu sama lain sepanjang hidupnya

Aku ingin hidup normal seperti wanita seusiaku pada umumnya
Menikah, bahagia bersama keluarga barunya, memiliki keturunan yang soleh dan solehah, menjaga keharmonisan rumah tangga, mewujudkan kelarga yang sakinah mawadda warrahmah
Amin

Bersamamu atau tidak, biarkan Tuhan yang tunjukkan KuasaNya

Jadilah Hebat dan Kuat

Jangan jadi pengecut
Aku tahu kamu takut
Menahan sakit dengan senyum kecut

Dunia tahu betapa baiknya kamu
Dunia tahu semua tentangmu
Dunia mengerti dan memahamimu
Jangan jatuh dan mati sebelum waktumu

Kamu harus kuat
Buktikan kamu hebat
Kamu bisa sama seperti mereka, bahkan lebih dari sekedar tekad mereka

Rabu, 21 Oktober 2015

Show Me The Way

Show Me The Way

Awan, aku bahagia sekali bisa bertemu mamamu
Mamamu sudah seperti mamaku sendiri
Hangat belaiannya dan halus tutur katanya begitu lembut terrekam dalam ingatanku

Mama masih memperlakukanku seperti dahulu
Seperti tidak pernah terjadi sesuatu diantara kita
Kata mama, aku sudah seperti anaknya sendiri
Wajar bila terkadang suka membuatnya kecewa
Mama bilang dia tidak pernah bisa membenci aku
Mama malah senang, aku kembali lagi dalam kehidupanmu

Mama bercerita banyak tentangmu, Awan
Bagaimana kamu hidup dalam penyesalanmu sendiri
Seperti apa kamu setelah pergi dariku
Kenapa kamu mengutuki dirimu sendiri
Sampai kamu terbiasa hidup seperti zombi

Sosokmu yang dingin dan kaku
Pekerja keras dan juga cerdas
Sangat menghargai waktu dan teliti
Penampilan itu nomer satu untukmu
Membuatmu terbiasa melewati hari seorang diri
Mama nyaris tidak kamu gubris

Apabila mama tidak sakit, kamu tidak akan menemani dan merawatnya
Kamu yang tidak ada, saat mama sehat dan rindu masa makan bersama
Mama sampai tidak berani meminta sedikit waktu darimu, karena mama tahu jawabnya pasti kamu tidak bisa

Tidak seperti hari ini,
Sewaktu aku, kamu, dan mama bersama
Kita bercerita tentang banyak hal, sambil asyik memasak di dalam dapur
Ini masa yang mama rindukan, menjadi seorang ibu
Yang menghangatkan dan juga mencairkan suasana
Rumah terasa seperti rumah yang sebenarnya
Mamamu berjanji akan mengingat hari ini dengan baik

Dengan lirih, mama meminta aku dan Awan kembali bersama
Bersama bersatu untuk selamanya
Namun jangan terlalu dipaksa, apabila memang sudah tak saling cinta

Mama bahagia dan lega, dapat melihat Awan kembali ceria
Mama bangga dan juga terharu, melihatku mampu berdamai dengan kondisi yang ada

Aku dan Awan besar dari sebuah hal sederhana
Aku dan Awan besar setelah diterpa bebagai badai yang pernah ada
Aku dan Awan besar dengan segala perbedaan yang jelas garis batasnya
Aku dan Awan besar untuk mewujudkan mimpi yang pernah dirangkai bersama

Waktu itu Awan pergi dari hidupku
Tak ada tanda, tak ada alasan mengapa dia pergi tanpa permisi
Bertahun-tahun aku menantinya
Menanti sesuatu yang tidak jelas arahnya
Tuhan memberikan aku kekuatan dan kesabaranNya
Hingga hari ini aku dapat bertemu kembali dengannya

Waktu itu aku harus pergi dan berpisah untuk waktu yang tidak aku tahu pasti
Aku fokus hanya pada tujuanku sendiri
Aku tak ingin membebani hati
Aku tak habis pikir apabila menjadi begini
Dalam keyakinanku pada Keagungan Tuhan
Semua dan segalanya akan baik-baik saja dalam penyertaanNya
Begitu juga untukmu, mama dan aku
Tuhan melindungi kita, dan mempertemukan kita dalam kedamaian
Aku bersyukur

Please, show me the way
Apakah kita sudah tiba pada waktuNya
Semoga kita selalu ada dalam lindunganNya

Senin, 19 Oktober 2015

Bunga

Bunga tak mengapa kamu berjuang untuk mendapatkan Awan
Caramu apa bisa sedikit lebih sopan
Aku perempuan dan kamu juga
Kita harus bisa menjaga kehormatan diri
Aku tak sakit hati bila Awan memilihmu
Aku sakit hati bila rekan sesama perempuanku merendahkan diri demi laki-laki

Bunga caramu mendekati, merayu, bahkan sampai memeluk dan mencium Awan di depan umum itu terlalu rendahan
Awan tak meresponmu sama sekalikan
Aneh, mengapa aku yang merasakan sakit dan penghinaan atas sikap Awan terhadapmu

Jangan salahkan Awan, apabila ia terus mengejarku
Jangan juga heran mengapa Airlang tak ingin melepasku
Bunga, kita perempuan
Kita harus jaga kualitas pribadi
Itu yang Awan dan Airlang cari selama ini
Dan kebetulan yang mereka tahu semua itu ada padaku

Bunga, ini belum terlambat
Perbaikilah dirimu ya cantik
Ingat tubuh kita tidak selamanya muda
Tak selamanya juga kita harus dibutakan cinta

SYFA

Syfa
Gadis remaja yang selalu riang dan gembira
Hari-harimu selalu ceria, sesempurna itukah kehidupanmu
Cukup melihatmu saja, aku merasa bahagia
Ada sesuatu di dirimu yang mampu sempurnakan hariku

Syfa
Mengetahui tak dapat berjumpa denganmu lagi membuat hatiku sakit memikirkannya
Menyadari waktu yang terbatas untuk dapat melihatmu membuatku ragu
Aku tak habis pikir untuk hidup sekali saja tanpa melihatmu
Sepertinya aku kecanduan kamu

Syfa
Sungguh berat aku mengawali hari tanpa kamu
Selalu ku kuatkan tekad untuk melihatmu lagi suatu saat nanti
Ada kewajiban yang harus aku tunaikan sebagai anak dan cucu pengusaha ini
Aku didik untuk tidak egois dan juga pesimis
Aku terbiasa hidup dalam dingin dan sepi

Syfa
Aku memang sengaja tak mengucapkan selamat tinggal
Karena aku tak pernah berniat meninggalkanmu
Aku juga sengaja tak memberimu kabar
Agar kamu tidak menungguku
Aku tidak ingin memberikan harapan semu
Aku hanya ingin membuktikan padamu

Syfa
Cukup aku dan Tuhan yang tahu
Betapa sakitnya menahan rindu
Sering aku hampir sekarat merindukanmu, tapi perjumpaan denganmu menjadikannya motivasi
Aku harus berhasil, berdamai dengan semua kondisi
Agar aku segera dapat melihatmu setiap hari

Syfa
Tak sadarkah kamu atas kehadiranku
Tak ingatkah kamu akan rupaku
Tak melihatkan kamu akan keberadaanku
Aku berdiri di sampingmu
Mengamatimu dengan cermat
Kamu banyak berubah
Kamu tumbuh dengan baik

Syfa
Izinkan aku sampaikan permintaan hati
Sudikah kamu menjadi istriku, mendampingi hidupku dalam suka maupun duka, menjadi anak dari ibu bapakku, menjadi saudara dari saudara-saudaraku, menjadi ibu dari anak-anak kita kelak, bersama kita membina keluarga yang sakinah mawadda warohmah

Belajar Mengerti

Aku tak mengerti apa yang ada di dalam hati
Apalagi itu hatimu, hatiku sendiri saja sering tak ku pahami

Sering kali kita salah mengerti, padahal yang kita lakukan adalah niat baik
Ketulusan yang disalah artikan
Pengertian yang tak pernah dianggap keberadaanya
Kesabaran yang ada batasnya

Kesal dengan diri sendiri
Kesal yang tak bisa dihindari
Kesal karena keterbatasan diri

Aku lebih memilih berdamai
Berdamai dengan hatiku sendiri
Orang semakin yakin aku pribadi yang egois
Tapi aku tak perduli
Aku peduli ketenangan diri
Berdamai dengan keadaan dan menentramkan hati

Aku nyaman dengan hidupku begini
Aku besyukur dengan semua yang melekat padaku
Aku ingin mengasah kepedulianku
Aku ingin hidup saling mengerti dan memahami
Hidup dengan toleransi yang tinggi
Bukan dengan ketegangan tiada mati

Kamu dan Aku

Hi, tampan
Bukannya dahulu kamu yang bilang aku terlalu arogant
Aku yang terlalu manja dan hanya mementingkan urusan pribadiku sendiri
Aku yang tak perduli dengan tulusnya perhatian dan cinta yang kamu beri

Kamu bilang aku selalu ingin menang sendiri
Semua anggota keluargamu adalah milikku pasti
Sesuka hati aku mempermainkanmu, hingga akhirnya kamu merasa benci

Benci yang aku pikir adalah normal terjadi
Benci yang ternyata terlalu sakit hati
Dan kamu beneran kelewat benci terhadapku pribadi

Sampai aku sadar diri
Kamu menarik diri dari poros kehidupanku
Kamu pergi meninggalkanku dalam duniaku sendiri
Bahkan kamu sampai membatasi ruang gerak keluargamu dari aku

Aku selalu rindu kehadiranmu
Aku tak pernah menganggapmu pergi
Aku memang sangat kehilangan kalian di sisi selama ini
Tapi apalah dayaku, apabila itu kehendakmu

Aku ingin kita toleransi
Biarkan kebencianmu itu hanya untukku pribadi
Biarkan keluargamu dan keluargaku tetap menjalin silaturahmi
Saling tolong menolong dan menghormati satu sama lain
Toh selama ini aku selalu usahakan hadir di setiap moment penting keluargamu
Dan sekuat tenaga menhindarimu secara pribadi

Aku tak paham ada masalah apa yang sebenarnya terjadi
Di antara kita mengapa harus begini
Dapatkah kita bersahabat kembali
Aku sungguh rindu memiliki sahabat sepertimu
Karena kamu tiada duannya di dunia ini
_

Hi, Ladies
Kini kamu sudah semakin dewasa
Berapa tahun kita tidak bertegur sapa
Kamu sekarang jadi pribadi yang berbeda

Kamu yang dahulu, lugu dan juga lucu
Selalu mewarnai hari-hariku
Bahkan duniaku dengan suka cita menerimamu
Kamu menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupanku

Sayang, ketulusanku waktu itu tidak kamu hargai
Kamu terlalu asyik dengan kebahagianmu sendiri
Kamu polos dan selalu menjalani hidup sesuka hati

Aku rasa aku tak lagi mampu mengendalikanmu
Aku rasa aku tak lagi berdaya menjagamu
Kamu tak pernah menghiraukan pendapatku
Kamu tak mau lagi mendengarkan perintahku

Jujur, kamu membuatku kewalahan kala itu
Jujur, aku minta diberikan kesabaran dalam menghadapimu
Jujur, kamu tak sedikit pun menghargai aku
Dan jujur, aku terpaksa membencimu
Aslinya aku membenci ketidak berdayaanku menghadapimu
Itu pun apabila kamu mengerti

Aku sungguh menyayangkan jarak yang terjadi
Aku tak mengira kita harus dipisahkan begini
Aku berusaha untuk menyangkal semua kebersamaan dan kebahagian yang pernah kita alami
Maksudku adalah supaya kamu mengerti, bersamamu kurasa bahagia tiada henti

Jangan bertanya bagaimana hariku setelah kepergianmu
Jangan tanya bagaimana perasaanku sesudah melepaskanmu
HANCUR lebur tak bisa digambarkan lagi hidupku
Dunia menyalahkan ku, karena mencampakkanmu
Dunia membelamu, seakan kamu adalah korban kebencianku
Korban dari rasa iriku terhadapmu

Peri kecilku, kini tumbuh menjadi perempuan dewasa
Tak disangka kamu mampu menjadi seperti ini
Keanggunanmu dalam bersolek dan kemandirianmu dalam memegang prinsip
Kamu berbeda dari yang aku kira

Betapa beruntungnya, pangeran berkuda yang penuh perhatian memilikimu
Seandainya itu, aku.

Syfa dan Awan

Saat Awan berpaling dari Syfa
Syfa melihat Bunga dengan hangat menyambutnya
Awan yang dingin tak menghiraukannya
Bunga tetap dan selalu mencoba peruntungannya

Ada suatu hal yang tak terpahami oleh Syfa dan Awan
Sehingga mereka memasuki fase ketegangan dan sedikit kehilangan kepercayaan
Andai Syfa dan Awan dapat sedikit saling meneduhkan
Bukan tidak mungkin mereka bisa saling memaafkan

Memang banyak hal yang harus ditoleransikan
Syfa dan Awan berasal dari dua hal yang berbeda
Dua lingkungan keluarga yang tak sama
Dua pemikiran yang sering beda jalan
Namun tetap memiliki satu tujuan

Fokus
Syfa dan Awan harus fokus dengan tujuan mereka
Jangan pernah menyepelekan hal kecil yang menjadi kerikil
Harus waspada dalam menghadapi ujian
Pupuk dan kuatkan tekad kalian

Perjalanan panjang dan perjuangan penuh pengorbanan mereka
Harus menghasilkan yang terbaik

Suatu hari Syfa dan Awan bertemu kembali
Mereka datang dengan pasangannya masing-masing
Syfa dengan calon tunangannya, Airlanga
Awan ditemani Bunga fansnya
Aku sengaja ingin mempertemukan kembali
Ingin mendamaikan kedua hati yang saling termiliki

Aku temui Awan dan Syfa
Aku tanyakan komitmen mereka
Aku menyayangkan perang dingin keduanya
Aku ingin meluruskan kejadiannya
Aku saksi bertemunya mereka dan aku ingin menjadi saksi bersatunya cinta mereka

Syfa dan Awan pesimis dengan keadaan
Mereka ingin yang realistis
Banyak hal yang terlalu rumit dan membelit
Syfa dan Awan pernah berusaha
Dan mendapat ujung yang tidak lengkap

Kondisi menjadi rawan, Syfa sebentar lagi akan menjadi wanita orang
Apabila Awan tidak bertindak, selamanya Syfa tidak akan bisa menjadi milik Awan
Syfa juga harus berusaha meyakinkan Awan untuk hidup bersama

Belum sempat aku mendamaikan keduanya
Bunga datang dari belakang memeluk Awan
Aku melihat tatapan sengit dari mata Syfa
Awan berusaha melepas pelukan dan berhadapan dengan Bunga
Bunga masih melancarkan aksinya, sekejap saja ia mendaratkan ciuman tepat dibibir Awan dan kembali memeluknya erat

Aku dengar suara Syfa menghembuskan nafas berat
Dengan cepat dia meninggalkan kami di sana
Aku melihat tunangannya pun lari mengejar Syfa yang seakan lupa dengan Airlang
Tak mau kalah, Awan pun pergi tak memperdulikan Bunga
Tanganku terasa panas dan gatal sekali, sampaitidak sadar aku menampar Bunga
Bunga menatapku heran dan pergi mengejar Awan

Dari jauh ku lihat Airlang menenangkan Syfa, meski dia tidak tahu apa kondisinya
Aku tahu, Syfa pasti langi ingin sendiri
Awan datang menghampiri keduanya
Airlang terlihat bimbang
Bunga pun datang dengan wajah murka, dia hendak menampar Syfa
Reflek Airlang mencegahnya

Aku mendekati mereka berempat
Perdebatan semakin lekat
Airlang yang bertanya-tanya tentang kondisi Syfa
Bunga yang tak henti menyalahkan Syfa
Sedangkan Awan dan Syfa hanya diam dan saling menatap
Dari dulu, mereka selalu begitu
Punya mulut tapi tidak dibuka

Aku kesal, aku meminta Awan dan Syfa tegas tentang hubungan mereka
Bunga langsung nyeletuk, apabila tidak ada apa-apa
Awan milikku sekarang, katanya
Aku kembali menegaskan, dimana cinta Awan dan Syfa
"Sudah tidak ada" Jawab Syfa dengan lantang dan menarik Airlang pulang
Awan hanya tak henti melihat Syfa yang bergegas pergi
Syfa beneran pergi, aku pukul Awan
Awan kenapa selalu begini?

Awan melepaskan Syfa begitu saja untuk kesekian kalinya
Bila Awan tak cinta Syfa, mengapa harus memperhatikannya tanpa jeda
Kenapa Awan selalu tega melihat Syfa terjebak dalam dimensinya
Andai Awan memperjuangkan Syfa
Mungkin mereka dan semua saksi perjalanan cinta mereka juga akan berbahagia

Syfa, oh Syfa
Selalu keras kepala
Dia tak ingin terlihat lemah di mata Awan
Kemandiriannya sering membuat kami berdecak kagum, sekaligus waswas
Syfa selalu berambisi besar dan tak kenal lelah untuk mengejarnya
Apabila disinggung tentang Awan dia bisa langsung tergolek lelah

Aku rasa Syfa dan Awan adalah dua kutub magnet yang berbeda tapi keberadaan keduanya tidak dapat dipisahkan

Apapun itu berbahagialah Syfa dan Awan di jalan yang kalian yakini dan tempuh ini
Kami rindu kebersamaan kalian
Kebersamaan yang sangat menginspirasi kami
We love you, both of you, Syfa dan Awan.

Kapal Karam

Kapal Karam
Kapal yang di dermaga itu telah lama berlayar
Berlayar mengarungi berbagai jenis ombak, dan tak jarang menembus badai
Badai terkahir begitu mengguncang kapal
Kapakl pun kehilangan keseimbangaan dan akhirnya karam

Karam di tengah lautan lepas
Karam di tempat yang tak terjamah
Karam di waktu yang tak tepat

Selepas karam, kenangan dan sejarah tentang Kapal tak berhenti didengungkan
Beberapa asyik mengagungkan kapal tersebut
Kapal yang kuat, kokoh, bagus, baik, keren, dan canggih itu kini telah karam

Jumat, 16 Oktober 2015

Menjadi Pasangan Halal

Menjadi Pasangan

Pertama, selamat untuk kalian yang sudah resmi secara agama dan negara menjadi pasangan
Pasangan yang seharusnya saling melengkapi

Kedua, selalu ingat perubahan status kalian itu!!
Sekarang kalian hidup di satu dunia dengan dua kepala
Terkadang kalian memiliki tujuan yang sama, hanya jalan pikirnya tak selalu sama
Seringkali kita dibenturkan oleh masalah miscommunication
Waspadailah dan bijaksana dalam bertindak

Ketiga, semua kekurangan dan kelebihan pasangan adalah milikmu juga
Aibnya merupakan aibmu juga
Bahagiamu bahagianya juga
Dukanya sama dengan dukamu
So kalian diciptakan untuk saling menguatkan

Keempat, jarak dan waktu bukanlah sesuatu yang meragukan
Karena memutuskan hidup menjadi pasanganmu, sebagian dan seluruh hidupmu adalah hidupku juga
Kecuali Tuhan tidak ada yang mampu memisahkan kita
Karena kita sudah berjanji atas nama Tuhan dan disaksikan semua orang tersayang, bahwasanya kita telah dipersatukan Tuhan dan hanya Tuhan juga yang memiliki kehendak memisahkan kita

Kalian harus saling memahami hak dan kewajiban masing-masing
Jangan selalu menjadi penuntut, sebab siapa yang menabur maka ia pula yang akan menuai hasilnya
Tunaikan semua kewajiban dengan baik dan penuhi setiap hak pasanganmu

So untuk mu yang sering merengek
Meminta waktu dan menyalahkan jarak
Coba pahami kembali hakikat cinta
Bahagia itu sederhana
Cintai setiap detik hidupmu

Teruntukmu sahabatku, yang telah saling mengikat janji nan suci
Aku doakan keberkahan Tuhan semoga selalu mengalir dalam hembusan nasaf kalian
Aku berikan saran untuk lebih saling mencintai satu sama lain
Pelihara selalu rasa meyayangi, menghargai, menghormati, dan memaafkan
Kurang lebih mu adalah kurang lebihnya juga
Kalian telah memilih jalan bersama dalam satu tujuan
Membentuk keluarga yang sakinah mawadda warohmah
So pegang dan buktikan komitmen tersebut dengan baik
Aku percaya kalian bisa saling menggenapi, dan hidup bahagia sampai takdir memisahkan

Do'akan pula agar sahabatmu yang satu ini juga segera menunaikan sunah rasulnya
Dimudahkan dan dilancarkan serta dientengkan jodohnya
Segera membentuk keluarga samara dan hidup bahagia dalam lindungan Allah SWT ya!

Dunia Yang Sama Terasa Berbeda

Dunia tahu bagaimana caramu perlakukanku
Dunia pun jadi saksi seperti apa perasaanmu padaku
Dunia juga mengerti kapan semua itu dimulai dan sirna pada akhirnya

You treat me so well
Perlakuanmu baik & anggun sekali kala itu
You love me so bad
Perasaanmu begitu dalam bahkan membuatku sempat terkesan
You started and you finished it
Kamu yang tahu persis kapan perasaanmu dimulai dan berakhir

Datang dan pergi sesukamu
Melihat dan bertanya padaku
Mendengar dan menjabarkan seenakmu
Berjalan kita di jalan yang tak satu

Memang kalau bukan takdir
Apa mau dimaka lagi
Apa bisa diusahakan kembali
Sudah terima dan tapakki ini

Mengetahui kemarahanmu, kekecewaanmu, dan kepedihanmu
Membuatku tersadar ada yang sebegitu peduli terhadapku
Mungkin aku boleh saja terlambat
Tapi kamu terlanjut sudah menyumbat

Menyumbat semua aliran perhatianmu
Menyumbat semua perasaanmu
Sekejap saja semuanya sirna
Sekejap saja berakhir sudah semua

Aku dan kamu seperti tak pernah bertemu
Kita serasa tak hidup di satu langit yang sama
Aku dan kamu tak lagi saling mengenal satu per satu
Kita sudah hidup di dunia yang berbeda


Kita begitu menarin

Kebersamaan kita begitu menarik
Sampai banyak mata penasaran melirik
Kebersamaan kita bukan hal yang secarik
Tapi lebih dari kisah 1001 malam yang menggelitik

Aku bahagia bersamamu
Dan kau pun bahagia bersamaku
Kita bersama untuk sebuah rencana yang satu
Satu tujuan untuk memberikan yang terbaik dariku dan darimu
Untukku dan untukmu

Kebersamaan kita memang bukan kisah kebersamaan pada umumnya
Hati kita yang sama, meyakini akan satu hal yang akan terwujudkan
Aku bersama dengan hatimu
Kamu bersama dengan hatiku

Sejauh kaki kita melangkah
Seluas mata kita memandang
Sekeras telinga kita mendengar
Secepat mulut kita berbicara
Secerdas otak kita berfikir

Di hati dan otak kita
Hanya ada aku dan kamu yang kelak sungguhan menjadi kita

Dalam do'a dan dalam sujud kita
Selalu mengalir indah alunan nama masing-masing diri ini

Jarak, waktu, pengelihatan, pendengaran, dan ilmu pengetahuan ini kelak yang menyatukan kita

Kau menepati janjiku, meminangku dengan Bismillah
Dengan kemurnian dan keteguhan hati mengikhlarkan kalimat ijab kabul pernikahan di depan orang tua kita
Dengan segenap jiwa dan raga memelihara cinta kita sampai akhir hayat
Aku dan kamu, kita.

Aku Tak Menyalahkanmu

Aku tak menyalahkanmu atas keterlambatanmu
Aku tak menyalahkanmu atas ke-tak-berdayaanmu
Aku tak meyalahkanmu atas semua janji yang tak tertepati
Aku tak menyalahkanmu atas terlalu lama aku menanti

Aku tak mempermasalahkan dia
Dia yang tiba-tiba hadir meyakinkanku
Dia yang dengan cepatnya berkomitmen mempersuntingku atas nama Tuhan
Dia yang membuatku takjub semudah inikah jalan menuju pelaminan

Dalam penantian panjangku menantimu, dia hadir membuktikan cinta yang nyata
Dalam kesungguhanku mencintaimu, dia datang membawaku ke dunia yang sebenarnya
Dalam perjalananku membuktikan cinta, dia mampu membuatku terpana
Bahwa cinta itu sederhana

Bagaimana ini?
Aku merasa sempurna bersamanya
Aku lebih menghargai kenyataan ini, dari pada cinta kita yang hanya ada dalam kesabaran menanti
Ini lebih realistis, sesederhana ini arti mencintai

Usaha yang kita telah lalui bersama
Bukan salah dia hadir diantara kita
Bukan juga salah aku dan kamu
Dia seperti tabir yang terbuka

Terima kasih untukmu yang telah memberikanku banyak inspirasi selama aku menanti
Terima kasihku juga untuknya atas tindakan tindakan nyatanya
Terima kasihku untuk kalian berdua telah hadirkan bahagia yang berbeda

Hari Itu

Pada hari kita bertengkar, aku meninggalkanmu
Dan karena kesombonganku, aku tak punya alasan untuk menahanmu
Aku melihatmu, meninggalkan ku pergi
Aku fikir aku akan melihatmu sekarang
Aku berharap kamu akan datang untukku
Tapi setelah sekian lama aku menantimu
Masih tidak ada kabar darimu
Kamu memperlakukanku begitu baik
Tapi aku tak menghargainya
Dan sekarang aku memahami

Kamu menderita karena keangkuhanku
Benarkah begitu
Kamu masih tidak bisa mengerti aku
Cintamu seharusnya hanya untukku
Tolong jangan tinggalkan aku
Kau selalu ada di sampingku
Tapi aku tak menyadari itu

Bisakah kamu memaafkan seorang yang seperti aku
Beginilah aku
Kurang dan lebih diri ini hanya aku yang tahu
Terima kasih telah setia di sisi

Sabtu, 10 Oktober 2015

Dan

Menentukan pilihan hidup itu ada ditanganmu
Kamu mau pilih aku atau dia adalah hak mu
Aku hadir hanya untuk meluruskan kabar yang tersebar
Tak mungkin aku salah mendengar apabila aku sengaja menemuinya dan mulai menampar

Kamu tau aku
Kamu lama mengenalku
Aku adalah seseorang yang cinta kedamaian
Segala macam bentuk kekerasan sangat aku hindari
Dan tak mungkin hal itu terjadi

Kamu ingatkan aku tak suka berdebat
Kita lebih sering saling mengingatkan dan melihat
Bukankah toleransi ku sangat terhormat
Dan aku sangat menjunjung tinggi kekerabatan

Aku dan dia bertemu itu juga tidak kami sengaja
Aku dan dia memang tak saling kenal
Kami tidak tau perangai satu sama lain
Dan hari itu semua baik-baik saja
Aku dan dia hanya berkenalan, lalu bertegur sapa
Layaknya orang yang baru pertama kali bertemu dan kenal

Aku kenal kamu orang yang berkepala dingin
Aku tahu kamu pandai menyikapi suatu hal
Aku ingin kali ini kamu pahami ceritaku
Bukan untukku, tapi juga untuk dia

Tak ada kebencian dalam relungku
Tak pernah ada kata dendam dalam kamus hidupku
Aku bukan sedang mencari alasan
Seperti yang kamu tahu aku orang yang lugas dan juga tegas

Dia sudah mengarang cerita, dan dia juga telah menyebarkan berita yang tak benar tentang pertemuan kami

Dia menarik simpati banyak orang, dan dia mencari nama atas suatu tindakan yang tak pernah aku lalukan terhadapnya

Aku tak masalah tentang orang mau bilang apa
Yang menjadi masalahku adalah kepercayaanmu padaku, apakah masih ada?

Aku minta maaf untuk semua yang pernah berlalu diantara kita
Aku juga berterima kasih atas kerjasama kita selama ini
Dan untuk kali ini, aku mohon dengarkan dan pahami pernyataanku

Aku tak mencari simpatimu dan aku tak sedang berusaha menarikmu lagi
Aku hanya ingin kamu mengerti dan tidak terbawa emosi

Manusia wajar punya khilaf
Sebelum kamu gelap mata
Atau malah menutup panca indra
Untuk terakhir aku ingin sampaikan
Bahagiamu bahagiaku juga

Jumat, 09 Oktober 2015

Tak Disangka

Ternyata Awan menyalahkan aku
Mempertanyakan kepergianku
Menurutnya aku lari dari kenyataan
Aku yang tidak pernah ada dewasa dimatanya

Awan meyayangkan semua ketulusannya
Awan kecewa terhadapku
Aku tak lagi seperti yang ada dalam pikirnya
Aku bukan Syfa yang dikenalnya

Aku berubah ya, Awan?
Jarak, haruskan ku jadikan itu alasan
Waktu, haruskah aku persalahkan
Kenangan, haruskah dilenyapkan

Awan bilang aku berbeda
Mungkin frekuensi kita tak lagi sama
Awan bilang sulit mengetahui alur bernalarku
Mungkin Awan sudah semakin dewasa

Awan bilang aku tak lagi menjunjung kebijaksanaan
Awan bilang aku menyalah gunakan kebebasan
Kamu berasumsi dari mana asalnya Awan?
Kamu terlalu keras merangkai alasan!

Apabila sudah bosan
Apabila sudah tak tahan
Dan bila sudah tak sepaham
Katakan saja, jangan kebanyakan alasan

Awan, wajahmu yang teduh itu yang ku rindukan
Ada ketenangan saat melihatmu meski dari kejauhan
Awan mesti mentari kadang menyilaukan pandangan
Dan terangnya bulan bintang menyarukan
Memandangmu sungguh tak membosankan

Ceriaku itu yang Awan dambakan
Mengukir asa bersamaku itu yang Awan pernah katakan
Bahagia berdua bersama untuk selamanya tanpa paksaan dan selalu dalam cinta Tuhan itu yang kita inginkan

Tapi mengapa kita tak lagi sejalan
Mengapa kini kita berselisih paham
Dimana kebersamaan dan toleransi kita
Kehangatan, pengertian, dan saling menghormati
Dimana semua janji yang telah diikhlarkan

Kita harus berpisah
Lihat kini, yang kita inginkan adalah sebuah perpisahan
Mungkin kita sudah terlalu lelah
Mulai berdebat terus tanpa arah

Mengapa kita harus bertemu dan berpisah
Kemudian memaksakan sebuah pertemuan kembali, dan hasilnya kita juga yang inginkan berpisah

Kurang baik apa Tuhan sama kita
Kita yang tak ada syukurnya
Mungkin kita terlalu kikir
Atau hati terlalu fakir

Untuk saat ini, biarkanlah semuanya terjadi dan selesai sampai di sini.

Kamis, 08 Oktober 2015

Awan tak henti mengamatiku

Dari kejauhan Awan mengamatiku

Awan tak pernah berubah
Awan selalu penasaran mengapa hariku tetap saja berwarna
Awan tak berhenti mengamatiku dari jauh
Awan pun merasakan apa yang aku rasakan juga
Awan tetap sembunyi dari orbit hidupku

Dear Awan,
Waktu dia menangkap basah penguntitku
Waktu dia mengintrogasi orangmu itu
Waktu dia curiga dengan alibi orangmu
Waktu dia konfortasiku
Waktu itu aku baru sadar Awan mengamatiku
Waktu itu pula aku menerka-nerka ada apa gerangan???

Dari kejauhan sana Awan mengamatiku
Mengamati setiap gerak gerikku
Awan tak terlibat secara langsung
Untuk apa kamu perlu tahu informasi tentangku
Caramu itu bermaksudkan apa?

Bagi Awan cukup melihat perkembanganku dari jauh
Cukup bagi Awan melihatku semakin ceria dan dipenuhi aura bahagia

Sekarang Awan sedang menjadi peramalkan?
Awan tak henti berasumsi dengan keyakinannya sendiri
Silahkan untuk terus menerka-nerka apa yang ada di dalamnya hatiku ini
Aku saja tak sanggup pahaminya

Aku tah, pasti ada alasan orang melakukan sesuatu
Salah dan benarnya tergantung dari sudut pandang mana mau dilihatnya
Semangat bekerja semoga harimu bermanfaat ya Awan!

Alasan Terbesar

Mereka alasan kita bertahan di jalurnya
Karena mereka yang membuat kita bisa berdiri seperti kini
Cinta tulus mereka yang memampukan kita melalui semua ini
Kebahagiaan merekalah tujuan kita

Kita bahagia di saat kita bersama
Kurang lebihnya kita terasa tergenapkan sudah
Tapi tak adil rasanya bagi mereka
Bahagia tak cukup diantara kita saja
Mereka pun pantas merasakan kebahagian yang kita rasakan juga

Sering kali kita dipertemukan dalam kondisi yang berbeda
Tak jarang kita disatukan dalam posisi yang tak sama
Status keluargamu yang lebih tinggi dariku
Lingkunganmu yang lebih berkelas dari padaku

Menurut kita pribadi, awalnya semua itu bukanlah kendala
Adalah hal baru penuh petualangan menjalani hari bersamamu
Begitu juga kesanmu saat bersamaku
Pertemuan kita merupakan Anugarah Tuhan Yang Maha Esa

Tetapi bumi perlu untuk selalu berputar pada porosnya
Biarkan senja tiba tepat pada waktunya
Bukankan semua sudah ada dalam ketetapanNYA

Kita protes pun tiada berguna
Karena DIA yang punya rahasia
Kita hanya berstatus sebagai hambaNYA
Sudah sepatutnya kita tunduk & patuh terhadap perintahNYA
Menjauhi laranganNYa juga

Jelaslah sudah tembok pembatas, yang tinggi, tebal, dan kokoh ini
Selamat jalan kenangan manis nan berarti
Sampai jumpa di lain hari
Kuatkan hati, tabahkan diri
Tuhan punya alasanannya sendiri

Senin, 05 Oktober 2015

Hargai Semua yang Telah Berlaku

Bukan karena aku tak berani menegurmu
Bukan karena aku tak mau menyapamu lebih dahulu
Aku hanya tak memiliki alasan untuk mengenalmu lagi
Aku hanya tahu diamku ini berarti banyak untukmu

Aku telah berjanji untuk tak mengusikmu kembali
Aku telah menyanggupi keinginanmu untukku hidup mandiri
Aku sudah berjalan di jalan yang aku tempuh sendiri
Pendakian panjangku untuk sampai di titik ini
Bukanlah alasan yang dikarenakan olehmu

Aku bersyukur hadir & hidup di dunia ini
Aku bersyukur Tuhan Maha Pengasih & Maha Penyayang
Tuhan yang memberikan perlindungan terbaiknya
Tuhan yang membimbing setiap langkahku

Jadi kamu tak perlu khawatir
Segurat cemas pun tak usah dikeluarkan
Seperti hari ini, kau hadir
Menatapku penuh kekhawatiran

Simpan semua gundah dan kerinduanmu
Aku cukup mengerti dalamnya perasaanmu
Biar Tuhan yang menyatukan kita
Kalau jodoh tak akan lari kemana

Kenyataannya memang Tuhan tak perkenankan kita bersama
Tuhan tak mengizinkan kita bersatu
Nyatanya kita belum berjodoh
Tuhan tahu rahasia yang tak kita pahami

Di Tepi Batas Kesabaranku Menantimu

Membuangmu di tepi batas kesabaranku menanti
Melepasmu di saat semua tak lagi berpihak padaku
Merelakan kepergiammu yang telah sekian lama terjadi
Melewatimu sesudah habis asaku padamu

Menyadari semua waktu yang telah terlewati
Mengingat segala perjuangan untuk menahan bayangmu di sisi
Memastikan kisah ini adalah benar dan pernah terjadi
Mengharapkan luka sembuh kembali

Perih yang sedari awal kurasakan
Tak jua tertahankan
Seketika ia menjadi luka yang rindu kesembuhan
Kembali ia ingin disempurnakan
Akan semua perasaan tak terbantahkan

Menari kamu di atas penderitaan
Tertawa kamu melihat kenyataan
Bertepuk tangan kamu memberi penghinaan
Begitukah kamu yang aku bayangkan

Benarkah semua ini terjadi
Benarkah segalanya terbukti
Salahkan aku yang tak berdaya
Salahkan kamu yang tak bermata

Kita tak pernah berdebat
Kita selalu ingin tak terlihat
Kita ada di jalan yang telah dipahat
Kita mungkin dibilang jahat

Sesuatu terjadi pasti dengan sebab

Bungkam
Selalu itu yang menjadi andalan

Tak perlu penjelasan
Semua telah tergambar penuh kesan
Saking dalamnya aku tak sanggup berpesan
Api terpadamkan oleh hujan

Penjelasanku

Pada akhirnya mungkin kamu akan mengerti
Akan semua keputusan yang tak terpahami
Lihatlah senja di sore nanti
Betapa cantiknya ia harus mati

Itulah yang disebut dengan takdir
Sebuah siklus yang tak dapat terhindar
Ya ku akui mataku sempat nanar
Memandang kenyataan sedikit gemetar

Aku sempat dilanda rasa takut
Aku yakinkan diri aku bukan pengecut
Sekuat tenaga aku menyeimbangan denyut
Agar aku bisa memahami kecut

Mengerti, takdir dan rasa takut
Aku hanya memiliki diriku sendiri
Aset berhargaku hanya tubuhku ini
Ku selalu teguhkan hati suatu saat akan tiba waktu yang dinanti

Kenyataannya memang aku masih sendiri
Kenyataannya aku masih menata hati
Kenyataanya aku masih sabar menanti
Kenyataanya memang tak ada lagi kamu di sini.

Kita Coba Berdamai Dengan Masa Lalu

Dan kita coba berdamai dengan masa lalu
Bangkit dari semua rasa yang menipu
Berhenti dengan cara berfikir keliru
Memahami kesalah pahaman yang sempat menderu

Kita netralisir hati
Kita jernihkan pikiran ini
Kita maafkan semua yang telah terlewati
Kita ucapakan terima kasih pada diri

Kini semua yang telah berlalu
Telah tersimpan rapi di album biru
Cerita kita telah menjadi masa lalu
Mari jalani hidup dengan benar laku

DIA lagi

Aku juga pernah merasakannya
Seketika perih, dan sakit sekali mengetahuinya
Dia bercerita tentang kebaikanmu padanya
Dia pun menambahkan tentang kekagumannya
Ya, dia mengagumimu

Pantas dan selayaknyalah orang sebaik kamu banyak yang mengagumi
Kepribadianmu yang luar biasa memperlakukan orang di sekelingmu
Lembut dan perhatianmu itu juga yang mencuri hatiku
Kamu berbeda dari yang aku pernah kira

Kebaikkanmu itu juga yang membuatku salah terka
Ternyata tidak hanya untukku untuknya pun sama
Aku dan dia tidak ada bedanya di matamu
Mengetahuinya aku perih
Perih yang seketika berubah menjadi sakit sekali
Bagaimana tidak, dia berhasil memperdayamu
Aku kalah pesona
Aku terlampau jual mahal

Terima kasih, kamu dan dia sungguh menakjubkan
Pembelajaran berharga untukku
Bersyukurku miliki pikiran jernih nan sehat ini
Ajaib sekali rasanya aku bisa menahan diri

Seperti yang telah kamu ketahui
Aku orangnnya penuh ambisi
Semua yang ku inginkan harus termiliki
Andai aku tak kuasa mengendalikan emosi
Entah apa yang akan terjadi dengan diriku ini

Kamu tahu persis bagaimana aku, saat aku murka
Semua terlihat tak ada beda
Aku pasti akan mengamuk membanting semua benda yang ada
Aku tak peduli dimana aku berada
Aku murka saat semua yang kuhendaki tak ada

Kamu pun paham saat aku menangis
Kecewa, sedih dan terus mengais
Mengais sentuh kasih sayang dan perhatianmu

Aku Tak MenyalahkanMu & juga Waktu

Sudah pernah aku sampaikan
Aku tak menyalahkanmu dan juga waktu
Aku tak apa
Insyaallah & Alhamdulillahnya aku baik baik saja

Perjalananku sendiri melewatimu
Itu cukup aku simpan dalam hati
Banyak tempat yang aku singgahi, yang meringankan langkahku sampai detik ini

Warna warni jarak yang ku tempuh ini bukan tanpa arti
Aku manusia biasa
Aku juga wanita yang ingin merasakan hidup senpurna

Aku ingin memiliki suami soleh
Aku ingin menjadi istri sholehah
Aku ingin menua bersama suamiku
Aku ingin kami memiliki keturunan yang soleh & sholehah
Penenang, penentram, dan pemberat timbangan amalan kami kelak

Bila kita tak bersama
Izinkan aku berbahagia bersamanya
Bersamanya yang mengenappiku
Bersamanya yang berani mengambil keputusan
Bersamanya yang berani memikul tanggung jawab
Bersamanya yang lebih bijaksana
Mengambil hak&kewajibanku dari kedua orangtuaku tercinta
Bersamanya yanga tak menunda untuk menghalalkan hubungan kami

Bila kita tak jua berjumpa
Aku telah titipkan rasa rinduku yang teramat dalam kepadaNya
Aku telah mengembalikan semua pada kekuasaanNya
Hatiku yang dulu diisi kamu, sudah aku berikan padaNya
Aku tahu Tuhan pasti menepati janjinya

Dia akan memberikan kita rasa yang sesungguhnya dan seharusnya

Jumat, 25 September 2015

Aku & Kamu

Kulitku sawo matang, tak putih sepertimu
Tubuhku lebih berbobot, dari pada kamu
Mataku lebar, tak sipit sepertimu
Hidungku mengembang, tak mancung sepertimu
Senyumku riang, tak mahal sepertimu
Memang berharga sih senyummu
Haahahahaaa

Perbedaan kita tak pernah ada ujungya
Kita tak pernah sama
Kecuali kita bersatu untuk satu tujuan

Ingin, pinta dan harapku terlalu besar
Tak sanggup untuk kamu turuti semua
Aku tak memintamu mengabulkan semua
Aku hanya ingin kamu tetap di sini
Di sisi ku, hingga ajal memisahkan kita

Aku tau cita-citamu terlampau sederhana
Tapi usahamu itu terlalu luar biasa
Aku mendukungmu dalam setiap usahamu
Aku tahu itu demi kebaikkan hidup yang kau dambakan
Tak bisakah sekali saja kamu berbalik arah

Lihatlah aku yang ada di sini tanpa arah
Aku buta jalan menuju ujung kehidupan
Tak habis pikir kamu terlalu sempurna untuk terus berada di sisiku
Mataku dibukakan lebar-lebar
Sebentar aku sadar kamu bukanlah pilihan
Tak bisa dipungkiri, selama ini aku terlalu munafik
Aku mengingkari perasaan dan kenyataan yang sebenarnya terjadi

Karma sedang berlaku padaku
Selama aku masih diberikan kehidupan
Selama itu pun aku masih punya kesempatan
Aku akan bertahan dan belajar lebih baik dan benar lagi
Agar aku dapat hidup di atas kakiku sendiri

Bukankah kamu pernah berkata
Cinta tak selamanya harus memiliki
Aku tak paham tentang hal yang satu ini
Silahkan kau jabarkan sendiri
Semoga harimu berselimutkan cinta

Entahlah Awan

Entahlah Awan
aku suka karaktermu
Yang dingin tapi tetap manusiawi

Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri
Haruskah aku menantimu
Haruskan aku bentangkan mimpi dan harapanku bersamamu
Haruskah aku diam terpaku merindukanmu

Entahlah Awan
Orang bilang "dunia ini selebar daun kelor"
Tapi ribuan kilometer telah aku tempuh dan aku belum menemukanmu

Seribu tempat sudah aku lalui
Sebagai bentuk usahaku berjumpa kamu
Tak sekalipun aku melihat batang hidungmu

Entahlah Awan
Karma apa yang sedang berlaku padaku
Mencintai apa harus sesekarat ini?
Lalu mereka bilang kita tak jodoh

Bukannya JODOH itu rahasia TUHAN
Kenapa aku dan kamu masih tidak paham
Mereka selalu bangga dengan presepsinya
Seakan FAKTA pun tak bisa mematahkan asumsi mereka

Entahlah Awan
Mungkin sudah cukup sampai dimarie

Tidur Panjangku

Mimpi yang menyadarkanku
Mimpi yang mengingatkanku
Mimpi yang menunjukkan arah hidupku
Terima kasih TUHAN, Engkau selalu berkenan melindungiku

Mimpi yang menyadarkanku
23 tahun telah aku hidup tanpa tujuanku
Menyadarkan dari tidur panjangku
Aku belum memaksimalkan diriku
Karena aku terlanjur menunggu sesuatu yang tak seharusnya aku tunggu

Mimpi yang mengingatkanku
Mengingatkanku pada perjalanan panjangku
Mengingatkanku pada tujuanku
Tujuan yang seharusnya aku capai sejak dulu

Mimpi yang menunjukkan jalan hidupku
Bahwa letak kesombonganku ada pada keangkuhanku untuk meletakkan kening di atas sajadahku
Tuhan, aku sungguh minta ampun
Adakah Engkau berkenan untuk selalu membimbingku
Atau bahkan memberikan iman untuk hidupku yang lebih dekat denganMu

Linglung

Kehilangan, kecewa, bahkan frustasi pun pernah lama ku lalui
Saat aku harus kehilangan jejakmu
Saat aku kecewa terhadap waktu
Saat aku frustasi atas ketidak berdayaanku

Aku menangis, menyesali dan berjanji untuk memperbaikinya
Aku menagis bahkan sampai detik ini
Menyesali semua kebersamaan yang manis yang tak terbingkai
Aku lalu berjanji untuk segera menemukannya lagi

Hidupku tetap berjalan, tetapi hampa rasanya
Aku masih bisa tertawa dan bahagia, hanya untuk sesaat saja
Aku pun sering kali linglung akan arah tujuanku
Bahkan untuk sekedar berharap

Pupus sudah hatiku
Saatku harus terima kenyataan cintaku hanyalah bertepuk sebelah tangan
Kau hadir bawa sejuta harapan
Sesaat kemudian kau pergi tanpa pesan
Kabur dari kenyataan

Senin, 21 September 2015

Cerita Lalu & Kisah Lanjut

Cerita lalu dan kisah berlanjut

Entah bagaimana cerita itu berlalu dan kisah ini berlanjut!
Semua yang telah terjadi dibelakang masa ini adalah cerita lalu
Pembelajaran hidup nan berharga dari pengalaman yang telah dijalani
Sekarang waktu pun bergulir mengantarkan kita pada kisah berlanjut
Kisahku bukan kisahmu, dan kisahmu bukan kisahku
Seutuhnya kisah saat ini dan kedepannga nanti adalah kisah berlanjut milik masing-masing

Selamat tinggal cerita lalu
Selamat datang kisah berlanjut

Melewatimu dilembar kisah lalu
Akan berlanjut sampai cerita yang baru
Cerita lalu tak harus aku sesali
Bahagiaku pernah memiliki cerita bersamamu

Mengapa sekarang kita harus berjauh-jauhan
Bukankah dulu kita yang tak pernah terpisahkan
Kau diam dan aku sembunyi
Seakan ada sesuatu yang janggal diantara kita
Tak berani bertemu
Takut untuk saling menatap
Tak ingin salah ucap
Hanya ingin semua kembali damai

Caramu itu membuatku tak dapat biasa
Kau acuhkan aku dan aku pun memilih berpaling darimu
Kau tinggalkan aku dan aku semakin menjauh darimu
Ada apa sih sebenarnya?

Aku lelah bila harus terus menghindarimu
Aku coba untuk biasa, seakan tak pernah ada kecanggungan antara kita
Tapi kamu tak bisa bersikap biasa
Sering kali kita dipertemukan dan kita tak peduli satu sama lain
Seakan tak pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya

Apa kamu tak lelah untuk terus bersandiwara?
Apa salahku??
Aku harus bagaimana agar kita bisa berdamai seperti sedia kala?

Aku minta maaf apabila ada kata, sikap dan tindakkanku yang tidak berkenan bagimu
Aku juga berterima kasih atas semua perhatian dan kasih sayangmu melebihi cukup itu

Aku hanya ingin kita berdamai, meski tak harus saling berkomunikasi lagi

Aku Masa Depanmu???

Mana aku tahu, bahwa akulah masa depan yang saat itu sedang kau perjuangkan

Drama banget sih kamu!
Aku sudah menyerah dan aku telah mengaku kalah
Aku lelah dengan semua yang semakin sempurna bak drama ini

Sekian lama kamu tak nampak
Sekali menampakkan diri membuatku terjebak
Terjebak dalam romansa yang tak henti kamu sibak
Seperti magic, segalanya tak terellak
Hanya sanggup ku tegak, tanpa berani menjabarkan rasanya

Kamu tuturkan segala rasa
Waktu kita tak bersama
Kamu sibuk menyiapkan masa depan untuk aku dan kamu menjadi kita
Kamu memilih pergi dan menjauh dariku untuk mengurus kebersamaan kita kelak
Kamu terlihat diam dan mengangacuhkan aku untuk bentang waktu yang cukup lama
Padahal kamu tengah menyusun masa depanmu bersamaku

Kamu EGOIS!
Kamu hanya berfikir dan ribet dengan pemikiranmu sendiri
Bagaimana caranya aku dan kamu bisa menjadi kita
Tanpa mengomunikasikannya terlebih dulu bersamaku
Aku lelah dengan perasaanku sendiri, kenapa aku harus selalu terjebak dengan segala alibi yang kamu buat

Sekali ini saja, tolong hargai perasaanku juga
Jujur aku kecewa dengan caramu bercanda
Kalau aku adalah masa depanmu
Tak sebercanda ini juga kamu harus mentreatmentku

Keputusanku telah bulat, aku tak kuasa menerima semua penjelasanmu itu
Entah aku apa dimatamu
Aku semudah itu kau singkirkan sebelum kau selamatkan lagi
Hidup ini memang panggung sandiwara
Tapi sayangnya anganmu terlalu drama

Muter sana sini
Membentang jarak
Mengukir romansa
Memperlambat waktu
Melewati benua
Demi hal konyol yang kamu sebut perjuangan

Apabila detik ini hanya mis-communication
Aku harap tak perlu ada hal serupa lagi
Agar drama tak terlalu lama bergulir
Aku ingin semua cukup sampai di sini

Segera akhiri perjuanganmu itu
Karena aku bukanlah masa depanmu lagi
Segala yang telah kau rancang manis sendiri tak akan terjadi
Aku telah menjatuhkan hati
Aku sudah sepakat mengaruhi bahtera rumah tangga bersamanya

Aku harap kami segera mendapatkan buah cinta juga
Cinta yang sejatinya hanya bisa dipahami oleh dirimu sendiri

Selamat tinggal kamu yang telah lama aku nanti
Rasa hormatku untuk semua perjuangan yang tengah kau sanggupi
Percayalah ada sesorang wanita yang lebih berhak menerima pengorbananmu itu
Kamu yang selalu berpikir keras dan sendirian meratapi hati
Maaf kita tak bisa menjadi kita

Si Mata Biru

Hi,, Si Mata Biru

Kerlingan matamu
Senyummanmu
Dan semua yang ada pada dirimu
Begitu melekat dalam ingatanku

Bagaimana ini?

Tak ada niatkah kembali hidup di Indonesia?
Tak ada keinginankah untuk berjumpa dengan ku lagi?
Tak dapatkan sekali saja kita bersua

Aku rindu setiap moment kebersamaan kita

Mati RASA

Mati rasa
Tak ada lagi rasa
Tak bisa merasa
Hampa dan hambar begitu saja

10 tahun aku coba bertahan
Tapi tak dapat kepastian
Sudah aku coba untuk merelakan
Memang pantas kisah kita dilepaskan

Hilang dan entah terbang kemana
Tak lagi ada rasa yang tersisa
Mungkinkah aku mati rasa
Rasa yang dahulu begitu berharga

Mereka bilang aku terlalu lelah
Dengan semua yang tak bercelah
Mereka bilang aku terlalu letih
Dengan segala yang membuatku tertatih

Waktunya aku untuk beristirahat
Sejenak melepas semua penat

Mungkin hatiku terlalu lelap
Lelap tapi tak kuasa tiarap

Ingin aku memberontak
Merasakan kembali bahagia yang sempurna
Tak bisa rasanya bergerak
Tanpa ada dia yang menghidupkan rasa

Senin, 14 September 2015

Berbeda untuk satu tujuan

Passion kita berbeda

Entahlah bagaimana caranya Tuhan mempersatukan kita
Kita yang berbeda
Passion kita yang tak sama
Kamu senang mendaki gunung
Aku senang berlarian di pantai
Kamu senang menyendiri dan sesekali membahas hal-hal teknis dengan orang-orang sepemikiranmu saja
Aku senang menjumpai banyak orang yang berbeda-beda pemikiran, saling sharing pengalaman dan membahas tentang banyak hal
Kamu yang selalu lempeng dengan aktivitasmu yang begitu membosankan dimataku
Aku yang terlalu asyik bahkan lebih sering rempong dengan kegiatanku yang kamu anggap sangat rumit ini
Melihatmu seperti melihat kedamaian, pribadimu yang dingin memambah kesunyian hidupmu #mungkin(pikirku)
Kamu melihatku seperti sebuah pelangi, terlalu berwana, menambah gairah hidupku #mungkin (pikirmu)
Kamu bilang aku adalah bahagiamu, aku mampu mengeluarkanmu dari rasa bosan dan sepi sering melanda
Bagiku kamu adalah matahariku, semangat dalam hidupku, berada disampingmu hidupku terasa sempurna

Kepedihanmu, aku tahu, tetapi kamu memang begitu

Jangan pergi, aku memintamu untuk selalu temaniku di sisi
Sebagai suamimu, aku memiliki hak atas dirimu
Dengan segala kerendahan hatiku, aku mohon jangan pernah pergi dariku
Bertahanlah untuk terus mendampingiku
Suka dan dukaku, tetaplah bersamaku
Apa kau tak pernah mengerti jeritan hatiku ini
Mengapa kau menjadi tak peduli
Aku takut menjalani hariku tanpamu
Kehadiranmu dalam hidupku mampu mengebalikan gairahku
Aku selalu bahagia bila bersamamu
Duniaku yang sebelumnya sepi dan membosankan berubah drastis menjadi jauh lebih berarti dan menyenangkan
Tak pernah ku bayangkan masa depanku tanpamu
Sampai air mataku menetes, memintamu untuk jangan berpaling
Hanya kau yang berhasil membuatku lemah seperti ini
Aku lemah melihatmu keukeuh ingin pergi

Aku tak bisa pahami, mengapa kau begitu menginginkan perpisahan
Apakah aku tak ada di rancangan masa depanmu
Apa hanya aku yang bahagia saat kita berdua
Apa hanya aku yang mencinta tanpa dicinta

Aku yang pernah kau pertahankan

Aku yang pernah kau pertahankan
Aku terlalu polos dan belum mengerti maksudmu waktu itu
Aku yang selalu mengikuti kemana pun kau pergi
Kehangatanmu waktu itu sempat membuatku terlalu nyaman berada di sisimu
Andai waktu tak berganti dan kau tetap menjadi satpam pribadi, yang selalu setia menjaga sampai menanti hatiku ini
Hari ini aku bertemu mamamu, mama yang dulu ku kenal sangat hangat, ramah, dan penyayang
Kini mama seakan mengacuhkaku, seperti tidak menganggap keberadaanku
Sikapnya yang berubah menjadi dingin ini, mengingatkanku padamu
Kamu yang terakhir kali kutemui dan bersikap tak peduli
Bukan karena aku manja dan ingin selalu kau kasihi
Tapi mengapa kalian berubah?
Berubah 180° dalam waktu yang terlalu singkat
Awalnya aku pikir kalian sedang bosan dan bercanda saja
Semakin ke sini, semakin aku bisa menarik kesimpulanku sendiri
Aku menangkap sinyal kekecewaan kalian
Apakah kekecewaan itu tertuju padaku
Adakah sesuatu yang salah dengan diriku
Aku yang pernah kau jaga sepenuh hati
Aku yang kau anggap sebagian hidupmu
Pelengkap dalam hari-harimu
Warna-warna indah dan semangatmu
Cukupkan kita berakhir seperti ini
Aku pikir dahulu kita hanya salah paham
Aku anggap kamu tak sepenuh hati menyatakan perasaanmu padaku
Bercandamu waktu itu awal perang dingin kita
Mamamu pun bercerita, betapa sedih dan tersayat hatinya mengetahui anak semata wayangnya berkorban begitu besar untukku tapi tak sedikitpun aku menggubrisnya
Mama mengungkapkan kesakitanmu, penderitaanmu saat harus memulai gencatan senjata denganku
Wahai sohib berhati baik
Aku mohon jangan salah memahamiku
Kamu kan sudah lama mengenalku
Aku tak mungkin tak peduli denganmu
Kita sudah lama bersahabat, dan aku sudah terlalu nyaman bersamamu
Waktu itu aku hanya tak ingin perubahan status memberikan jarak diantara kita
Kamu berhasil membuktikannya, jarak yang ku maksud bisa saja terjadi bukan karena status, tapi karena diri kita sendiri yang menghadirkannya.
Aku belajar banyak dari pengalamanku mengenalmu
Mengenal mama dan daddymu
Aku bersyukur pernah memiliki waktu bersama kalian
Kalian yang akan selalu ku cinta

Sabtu, 29 Agustus 2015

Bersama

Kadang kita lelah menjalankan peran kita terus menerus di panggung yang sama
Kadang kita jenuh menghabiskan waktu atas nama pencitraan
Semua itu kita lakukan untuk membuktikan diri bahwa kita mampu berdiri di atas kaki kita sendiri
Seringkali saat senja kita mengagumi satu sama lain
Tentang betapa tangguhnya kita menghadapi segala problema
Seringkali kita habiskan malam bersama berbagi kehangatan dan kenyamanan hidup
Mungkin kebersamaan kita tidak bisa selamanya
Tapi kita ingin selamanya selalu bersama
Bersama adalah waktu yg sangat berharga untuk masing-masing kita me-recash kekuatan kita
Tuhan Maha Baik, telah menciptakan aku dan kamu 😄
Syukur kami ucapkan kehadiratMu Tuhan atas cinta dalam hidup kami 😇

Senin, 03 Agustus 2015

Untukmu, yang telah mendahuluiku

Untuk mu yang telah mendahului ku
Terima kasih untuk segala wejanganmu yang terdahulu
Semuanya terrekam dalam otakku dengan baik
Entahlah, aku juga tak paham mengenai keegoisan ini
Jiwa sosialku tinggi, tapi kalo sampai ada yang mencelaku sedikit egoisku langsung kambuh
Mungkin lebih banyak yang melihat kekuranganku ini
Dan aku tak menyalahkan mereka, memberikan penilaian awal tentangku seperti itu

Tentang kepergiannya
Aku belum pernah menemukan titik terang
Mungkin aku telah terlambat, sahabat
Aku kehilangannya tanpa jejak
Lagi-lagi benar katamu,, aku terlalu egois menyimpan kekagummanku padanya seorang diri
Bahkan aku tak memberi tahumu

Well, waktu telah berlalu 10 tahun sudah
Kini kita lihat hasilnya
Apa yang dapat aku tuai dari hasil bercocok tanam kemarin
Walaupun kamu sudah tidak di dunia yang nyata bersamaku
Aku yakin Tuhan menjagamu dengan sangat baik
Tunggu aku sahabat

Tunggu aku memelukmu erat, aku kan ceritakan betapa dunia ini sebegii dahsyatnya

Kamis, 30 Juli 2015

Daun, Pohon, dan Angin

"DAUN terbang karena tiupan ANGIN,  atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?!?"

Percayalah ada yang lebih mencintaimu, dibandingkan dirimu sendiri
Situasi dan kondisi boleh berubah, tapi kebahagiaanmu jangan diubah-ubah
Bukannya semua hal yang kamu yakini indah itu biasanya tidak terlihat?

Mungkin ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, dan ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan.
Akan tetapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia, melainkan awal dari kehidupan yang baru.

Belajar mencintai adalah bagaimana cara kamu memaafkan, memahami, merasakan, bersabar dan bertahan

Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan sia-sia

Cinta yang kumau
I love you for all that you are, all that you have been, and all you're yet to be and you too.

Selasa, 28 Juli 2015

Oh, My Sunshien


Terlalu banyak orang yang diam-diam mencintaimu
Aku melihat cinta mereka tulus untukmu
Berada di dekatmu, aku bisa merasakan hangatnya tulus cinta mereka
Mereka adalah keluarga, sahabat, teman, bahkan kenalan baru mu

Aku sempat kikuk untuk mendekatimu
Kamu terlalu sibuk dengan kebahagiaanmu bersama mereka
Sering aku iri melihatmu
Karena dalam hidupku hanya ada 3 wanita yang mencintaiku dengan tulus
Nenek, Oma, dan Mamaku
Aku berharap wanita selanjutnya adalah kamu dan anak-anak kita kelak

Menjadi pendamping hidupmu, mengepalai sebagai pemimpin rumah tangga kecil kita, itu yang ingin aku wujudkan bersamamu
Kamu masih muda, potensimu luar biasa
Aku yang selalu terlena olehmu
Izinkan aku untuk memintamu dari ayah dan ibumu
Izinkan aku untuk menjadi yang pertama dan terakhir semasa hidupmu
Aku mengusahakan semua yang terbaik yang harus aku lakukan untukmu
Untuk kehidupan kita kelak yg lebih baik

Aku sadar hubungan kita bukan soal aku dan kamu, melainkan ada orang-orangku untuk menjadikan aku sebagai aku dan orang-orangmu yg menjadikan kamu sebagai kamu.
Aku bahagia apabila kita dapat meleburkan diri kita semua kedalam satu ikatan keluarga.

Bersabarlah aku akan pulang 😇